Duet Duo Kolintang Dwiki Dharmawan dan Ferdinan Soputan Melahirkan Album dan Buku The Spounds From Minahasa

Oleh : Herry Barus | Rabu, 22 Desember 2021 - 13:00 WIB

Musisi Dwiki Dharmawan dan Ferdinan Soputan
Musisi Dwiki Dharmawan dan Ferdinan Soputan

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Apa jadinya musik Kolintang dikolaborasi dengan Piano, tentu hasil karya yang menakjubkan. Hal itu tengah dilakukan dua musisi hebat, Dwiki Dharmawan dan Ferdinand Soputan di penghujung tahun 2021 menggelontorkan  sebuah karya album musik, berjudul: “Duo Kolintang: The Sounds From Minahasa”.

Karya ini sejatinya merupakan kerja kolaboratif Dwiki Dharmawan yang telah dikenal luas sebagai pianist jazz bersama musisi kolintang muda, Ferdinand Soputan, yang juga sudah dikenal sebagai pemain/pelatih kolintang dengan sejuta talenta. Jadi karya ini adalah kolaborasi piano dan kolintang, namun Dwiki menyebutnya sebagai “Duo Kolintang”. Demikian pun, di dalam karya ini, justru terpentas sebuah model aransemen yang berbeda dengan aransemen biasanya dalam penggarapan musik kolintang.

Dwiki dan Ferdinand berkilah,  “Karya ini dilatarbelakangi oleh keinginan kami untuk mengeksplorasi salah satu musik khas Minahasa yaitu kolintang yang saat ini dalam proses menuju UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia, tepatnya suku Minahusa” ujar Dwiki dalam paparannya saat menggelar jumpa pers secara virtual Rabu (21/12/2021)

Dwiki menambakan"Kita meyakini bahwa jika kita memandang jauh ke belakang. musik kolintang ini memiliki sejarah yang panjang. termasuk sarat dengan kekhasan atau memiliki keunggulan tertentu. Maka karena keunggulan itu," Dwiki menegaskan:

Sementara Ferdinan Soputan mengatakan “Karya kami ini, adalah wujud dari pemajuan kebudayaan, karena Indonesia merupakan negari yang kaya akan budayanya. Karcna kekayaannya itulah. saya bersama Ferdi, mencoba berkarya bersama dengan berkolaborasi, sebagai bagian awal kami untuk melahirkan karya yang lebih lengkap lagi. Mengapa ini baru terbatas, karena kami baru mengolaborasikan piano dan kolintang melodi. kedepannya kami akan mengolaborasikan piano dengan ansambel musik kolintang kayu yang lengkap.” ujar Ferdinan.

Dalam proses kreatif mengerjakan album yang berisikan 8 (delapan) buah lagu ini, tak lepas dari dukungan sosok yang selalu menunjang dan menyokong kerja-kerja seni termasuk di bidang kolintang, yaitu Ibu Penny Marsetio yang juga merupakan ketua Persatuan Insan Kolintang Nasional (PINKAN) Indonesia.

Dalam sebuah kesempatan diskusi, beliau menegaskan bahwa kolintang harus bergaung. ke scantcro Indonesia bahkan mancancgara, muka penciptakan karya musik kolaboratif ini tentu menjadi salah satu upaya untuk menggaungkan kolintang itu, biarin kolintang itu bunyi terus, seperti aslinya: tong ting tang.

Album ini juga "ditemani" oleh lahirnya sebuah buku, yang bukan kebetulan ditulis Ferdinand Soputan. Dalam pendahuluan buku ini Ferdinand menjelaskan, dalam bahwa "Sejatinya album rekaman ini, merupakan langkah pertama dalam upaya kami untuk proyek berikutnya. Bukan hanya menjawab tantangan global terkait adanya perubahan dalam segala segi kehidupan, tetapi juga membuktikan bahwa musik kolintang itu sangat terbuka. Saya berpikir juga bahwa musik-musik berbasis tradisi dari daerah lain, memiliki kekhasan yang sama," papar Dwiki.

Demikian juga Ferdinand yang merupakan Master Kajian Seni jebolan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) menegaskan: “Perjalanan kami dalam proses rekaman dan proses penulisan buku ini memperjelas dan mempertegas bahwa kita harus berubah, dan kita jugalah yang harus membawa perubahan pada sebuah kebudayaan, peradaban. dan seni musik itu, karena kita sebagai subjek menjadi penentu perubahan itu. Maka dari itu, selanjutnya proses perubahan yang kami bawa saat ini adalah memulai dari "hal kecil" yakni proyek musik bersama antara piano sebagai keahlian utama om Dwiki dan melodi kolintang yang merupakan keahlian saya. Setelah proses ini, maka kami juga akan melangkah ke model rekaman antara piano dengan kolintang dalam bentuk ansambel musik, yakni alat musik Iengkap dengan semua alat yang merupakan standar penggunaan ansambel musik kolintang kayu Minahasa.” kata Ferdinan.

Adalah Ambrosius Loho, yang merupakan Dosen Universitas Katolik De La Salle Manado, selaku editor menyatakan bahwa: kerja seni/kerja budaya ini merupakan proses pengaplikasian nilai-nilai universal musik tradisional. Nilai-nilai itu nyata lewat keselarasan dalam memainkan dan menyaksikan (memberi perhatian) pada musik kolintang. Melalui kesclarasan, kita bukan hanya mulai berusaha mengundang dimensi spiritual (motivasi dan semangat), lapi juga menyatukan diri dengan spirit kolekuf (kebersamaan yang selaras) dan Spirit kosmik (alam semesta). Maka lewat scni tradisional, kita mampu melihat sisi spirit kebersamaan dan spirit kesemestaan universal yang justru menyebabkan tumbuh dan berkembangnya harmoni dalam universalitas. Karenanya selalu dibutuhkan kembali saat-saat reflektif melalui karya-karya seni. Disitulah antar lain implikasi positif dari seni musik tradisional kolintang.

Seluruh Video Musik pada Album Duo Kolintang “The Sounds from Minahasa” disutradarai oleh Stondly Saga

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Grup RS Siloam dan NUS Yong Loo Lin School of Medicine dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology

Jumat, 26 April 2024 - 06:47 WIB

Grup RS Siloam dan NUS Yong Loo Lin School of Medicine dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology

Grup RS Siloam, National University of Singapore (NUS) Yong Loo Lin School of Medicine, dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) menjalin kerjasama strategis untuk memajukan penelitian…

Halalbihalal HPJI, Menteri Basuki Ingatkan untuk Terus Tingkatkan Kualitas Jalan

Jumat, 26 April 2024 - 06:39 WIB

Halalbihalal HPJI, Menteri Basuki Ingatkan untuk Terus Tingkatkan Kualitas Jalan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri agenda halalbihalal Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) di Jakarta, Kamis (25/4). Hadir mendampingi Menteri…

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Jumat, 26 April 2024 - 05:21 WIB

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., berkunjung ke Provinsi Bengkulu dalam rangka mengisi Orasi Ilmiah Dies Natalis Universitas Bengkulu ke-42. Kegiatan berlangsung…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Jumat, 26 April 2024 - 05:16 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara Silaturrahim Halal Bihalal 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah berlangsung di Gedung Cendekia Lantai dasar, auditorium KH. A. Azhar Basyir,…

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.