Mantab! Bioavtur Bakal Jadi Solusi Penurunan Emisi Sektor Transportasi Udara

Oleh : Hariyanto | Kamis, 07 Oktober 2021 - 14:20 WIB

Terbang perdana pengujian Bioavtur
Terbang perdana pengujian Bioavtur

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pemerintah terus berupaya melakukan penurunan emisi disektor transportasi darat dan transportasi udara melalui penggunaan biodiesel dan bioavtur sebagai bahan bakar pesawat yang telah sukses dilaksanakan uji terbangnya pada Rabu (6/10/2021) kemarin.

Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, salah satu strategi yang didorong untuk percepatan implementasi EBT dan penurunan emisi gas rumah kaca adalah melakukan substitusi energi primer dan final pada teknologi eksisting. 

"Pada sub sektor transportasi darat kita sudah cukup berhasil dengan program mandatori B30, dimana manfaatnya cukup besar dalam pencapaian target EBT dan penurunan emisi gas rumah kaca," ujar Menteri Arifin dalam sambutannya di Acara Seremonial Keberhasilan Uji Terbang dengan Menggunakan Bahan Bakar Bioavtur J2,4.

Kementerian ESDM, lanjut Arifin, telah mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015, yang mengatur kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur dengan persentase sebesar 3% pada tahun 2020, dan pada tahun 2025 akan meningkat menjadi 5%.

Sektor transportasi udara turut menyumbang 2% dari total emisi C02 global dan diperkirakan akan meningkat di masa mendatang. Hal ini tentunya memberi andil yang signifikan terhadapa isu pemanasan global dan perubahan iklim serta keberlangsungan bisnis kegaitan penerbangan. 

Oleh sebab itu, sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk turut mencegah atau memperlambat dampak negatif dari emisi gas rumah kaca tersebut termasuk di bidang transportasi udara.

Sinergitas antar Kementerian untuk mengupayakan penurunan emisi di sektor transportasi udara dilakukan antara Kementerian ESDM dengan Kementerian Perhubungan yang ditandai dengan Penandatanganan Kesepakatan Bersama pada tanggal 27 Desember 2013.

"Untuk menguatkan kerja sama dalam upaya pemanfaatan bahan bakar nabati pada pesawat udara (Aviation Biofuel) dan energi terbarukan (Renewable energi) secara berkelanjutan, Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Rianto saat membacakan sambutan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Selain penandatangan kesepakatan tersebut, melalui Keputusan Menteri Perhubungan Tahun 2013 Tentang Rencana Aksi Nasional Gas rumah Kaca dan Keputusan Menteri ESDM Tahun 2015 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) telah ditetapkan rencana penggunaan campuran bioavtur pada sektor transportasi udara dimulai dari 2% mulai tahun 2016, 3% mulai tahun 2020 dan 5% sejak tahun 2025.

"Pengembangan bioavtur merupakan isu strategis bukan hanya di dalam negeri tapi juga di dalam negeri, hal ini memerlukan proses teknis yang panjang dan koordinasi tanpa henti untuk meyakinkan stakeholder mengingat ini merupakan terobosan baru di Indonesia untuk sektor penerbangan," terangnya.

Indonesia, lanjut Novie, telah berkomitmen dalam forum internasional maupun nasional untuk menjalankan upaya-upaya yang diperlukan dalam hal mitigasi perubahan iklim dan penurunan emisi. seperti diketahui bersama bahwa bulan Juli 2021, Indoensia telah menetapkan target yang lebih ambisius dalan updated NDC dan Long Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilient 2050.

"Khusus pada sektor transportasi udara, Kementerian Perhubungan berkomitmen pada upaya penurunan emisi baik dalam tingkat nasional dan internasional melalui penerbitan regulasi pendukung, keterlibatan langsung dalam diskusi strategis pada tingkat kelompok kerja atau working group di International Civil Aviation Organtization atau ICAO, serta berperan aktif dalam mengimplementasikan kebijakan ICAO untuk menurunkan emisi karbon dari aktifitas penerbangan," pungkasnya. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jumat, 29 Maret 2024 - 19:29 WIB

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jakarta-Pengelola usaha Warkop Digital memanfaatkan momentum pelaksanaan program sosialisasi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang digelar Badan Perlindungan Pekerja…

Tzuyang

Jumat, 29 Maret 2024 - 18:42 WIB

Jadi Pilihan Youtuber Korea Mukbang, Langkah Awal Sambal Bakar Indonesia Go Internasional

YouTuber cantik asal Korea Selatan, Tzuyang, kembali melakukan aksi mukbang yang membuat heboh jagad dunia maya. Kali ini, perempuan berusia 26 tahun tersebut mukbang 28 menu di Sambal Bakar…

Dana uang tunai

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:58 WIB

Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membayarkan dividen tunai senilai Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham kepada Pemegang Saham pada 28 Maret 2024. Seperti diketahui, sesuai dengan…

Dok. Kemenperin

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:05 WIB

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Berperan Mengisi Potensi Pasar Kendaraan Listrik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendukung percepatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Salah satu upaya strategisnya adalah mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:56 WIB

Catat Kinerja Gemilang, Menperin Agus: Investasi Sektor Mamin Diminati Investor Nasional Dan Global

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap…