Dahsyat! Menperin Agus Bakal Jadikan Indonesia Market Leader Batik Dunia

Oleh : Candra Mata | Kamis, 07 Oktober 2021 - 11:15 WIB

Menperin Agus Gumiwang Kartasamita (foto Liputan6.com)
Menperin Agus Gumiwang Kartasamita (foto Liputan6.com)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Perindusterian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa industri batik nasional merupakan salah satu sektor yang selama ini memberikan kontribusi signfikan bagi perekonomian nasional, termasuk menyerap banyak lapangan kerja. 

Dimana sektor yang didominasi oleh industri kecil dan menengah (IKM) ini telah hadir menjadi saluran berkah bagi 200 ribu tenaga kerja dari 47 ribu unit usaha yang tersebar di 101 sentra wilayah Indonesia.

Selain itu, Menperin Agus juga menyatakan bahwa batik Indonesia semakin diminati pasar dunia.

“Industri batik kita mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan produknya telah diminati pasar global,” ujar Menperin dalam keterangannya seperti dikutip redaksi INDUSTRY.co.id pada Kamis (7/10/2021).

Asal tau saja, menilik data Kementerian Perindustrian, capaian ekspor batik pada tahun 2020 mencapai USD532,7 juta atau setara Rp7,5 triliun. Adapun selama periode triwulan I tahun 2021, ekspor batik mampu menembus USD157,8 juta.

Dengan capaian itu, Menperin Agus optimistis batik Indonesia akan menjadi pemimpin pasar batik dunia.

“Industri batik telah berperan penting bagi perekonomian nasional dan berhasil menjadi market leader pasar batik dunia,” ujarnya.

Terkait market leader produk batik, Menperin mengungkapkan banyak jalan menuju roma. Salah satunya menggencarkan promosi batik keseluruh penjuru dunia.

"Kita bisa mengeksplorasi promosi batik di kota-kota pusat mode dunia, seperti New York, Paris, dan London,” jelasnya.

Selain itu, menurut Menperin, pihaknya juga terus menjalin kerja sama intensif keseluruh stakeholders batik, seperti KADIN Indonesia, Dekranas, Yayasan Batik Indonesia, dan para pelaku usaha di seluruh Indonesia.

Pembinaan kepada para pelaku IKM batik juga terus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan, seperti membangun sentra-sentra batik di daerah, membuat workshop batik termasuk bagi penyandang disabilitas, menggelar edukasi dan Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik (SNIKB) 2021, serta penyelenggaraan Inkubator Bisnis diantaranya melalui program Innovating Jogja 2021.

Sejatinya, dengan jumlahnya yang besar dan merata di seluruh penjuru tanah air, industri batik menjadi market leader pasar batik dunia dan penggerak perekonomian akan terwujud dan bukan hanya sekadar isapan jempol belaka.

“Upaya ini dilakukan sebagai bukti nyata keberpihakan Kemenperin kepada industri sektor kreatif batik serta mendukung pemulihan ekonomi nasional,” tukasnya.

Namun demikian, disisi lain, Menperin Agus juga mengakui bahwa saat ini masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi, seperti masih maraknya produk impor di dalam negeri.

Kemudian, industri batik juga mengalami kekurangan SDM terampil yang memiliki kemampuan desain lantaran kebanyakan pembatik telah berusia lanjut. 

Padahal, menurut Menperin, SDM yang mampu mengembangkan kemampuan desain sangat penting bagi industri batik.

Dan celakanya, saat ini beberapa negara seperti Tiongkok, Vietnam, dan Malaysia secara serius juga menjadikan produk batik sebagai komoditas ekspornya. 

"Mereka terus mengembangkan mesin batik printing yang semakin canggih, termasuk meniru desain dan corak batik Indonesia, dengan tujuan merebut pasar-pasar yang selama ini diisi oleh batik Indonesia, bahkan pasar di dalam negeri kita," ungkap Menperin.

Namun, Menperin Agus bisa sedikit bernafas lega, pasalnya UNESCO sebelumnya telah menyatakan bahwa batik merupakan identitas bangsa Indonesia. 

"UNESCO menyatakan bahwa batik Indonesia sebagai salah satu warisan budaya tak benda milik dunia pada bidang Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity," ujarnya.

Menperin Agus juga menegaskan bahwa pembangunan industri batik di Indonesia harus berorientasi pada arah pembangunan industri yang mandiri dan berdaulat.

Dimana pembangunan industri berpusat pada optimalisasi sumber daya dalam negeri selaku stakeholder pembangunan.

“Industri yang maju dan berdaya, yaitu industri yang memliki keunggulan daya saing dan penguasaan pasar serta mampu memanfaatkan keunggulan kompetitif pada kehadiran teknologi saat ini. Sementara itu, industri yang berkeadilan dan inklusif, yaitu industri yang manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat,” jelas Menperin Agus.

Untuk itu, Ia berharap masyarakat, para pemangku kepentingan yang terkait dengan industri kerajinan dan batik agar dapat bersama-sama bersinergi melestarikan dan membangun industri kerajinan dan batik nasional.

“Masyarakat juga harus tahu bahwa memakai batik itu asyik, memakai batik itu keren. Sehingga ada makna dan manfaat besar yang tercipta dalam kebiasaan menggunakan batik, baik dari aspek fashion, aspek sosial budaya, maupun aspek ekonomi,” pungkas Menperin.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PointStar gelar acara “Iftar Insights: Understand Retail Business Continuity & Operational Challenges during Ramadan”.

Jumat, 29 Maret 2024 - 00:47 WIB

PointStar Dukung Pemerintah Capai Target Pertumbuhan Lewat Transformasi Digital

PointStar berkomitmen untuk menyediakan solusi teknologi yang inovatif dan terdepan untuk membantu perusahaan ritel menghadapi tantangan perekonomian global dan lokal.

Kolaborasi Bank DKI dan PT Jalin Pembayaran Nusantara, Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:44 WIB

Kolaborasi Bank DKI dan PT Jalin Pembayaran Nusantara, Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Jakarta – Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital.

Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2024

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:27 WIB

Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2024

Jakarta – Bank DKI kembali meraih apresiasi dari lembaga independen, kali ini dari media The Iconomics sebagai Indonesia Best 50 CEO pada Kategori Bank Daerah, yang diserahkan langsung pada…

Studi Klinis SANOIN dan P&G Health atasi anemia.

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:06 WIB

SANOIN dan P&G Health Lakukan Studi Klinis Atasi Anemia

Beberapa temuan dari studi klinis SANOIN terbaru yang didukung P&G Health dan dilakukan oleh para pakar kesehatan terkemuka, menunjukkan efikasi dari suplementasi zat besi dengan Sangobion

Direktur Enterprise & Business Service Telkom Indonesia FM Venusiana R. bersama Kepala LKPP Hendar Prihadi

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:48 WIB

Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur, Lebih Responsif, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) luncurkan Katalog Elektronik Versi 6 pada Kamis (28/3) di Jakarta. Inovasi terbaru yang dibangun untuk meningkatkan performa sistem…