1.600 Paket Sembako Donasi SPKS untuk Petani Kelapa Sawit Berlahan Kecil di 13 Kabupaten

Oleh : Herry Barus | Minggu, 26 September 2021 - 07:00 WIB

SPKS Bagikan Sembako ke Petani Kelapa Sawit Berlahan Kecil
SPKS Bagikan Sembako ke Petani Kelapa Sawit Berlahan Kecil

INDUSTRY.co.id - Jakarta– Menanggapi pandemi COVID-19 yang masih melanda Indonesia sampai saat ini, Serikat Petani Kelapa Sawit Indonesia (SPKS) menyalurkan paket bantuan darurat kepada sekitar 1.600 petani sawit kecil di 13 kabupaten sentral sawit di Indonesia.

SPKS mencatat, sejak merebaknya COVID-19 pada Maret 2020 hingga saat ini, petani kelapa sawit sudah merasakan dampaknya terhadap pendapatan mereka. Meskipun harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit saat ini tergolong baik (sekitar Rp 1500- Rp 2500/kg) namun peta, petani kelapa sawit skala kecil masih mendapatkan harga yang jauh lebih rendah, yaitu di bawah Rp 1500/kg karena harus menjual produknya melalui tengkulak. Sementara itu, harga kebutuhan pokok dan biaya pengelolaan perkebunan rakyat juga mengalami kenaikan di masa pandemi COVID-19.

Pada gelombang ke dua sejak Juli 2021, Indonesia memiliki kasus Covid-19 tertinggi di dunia dengan 2,6 juta kasus positif, dan jumlah ini terus bertambah. Peningkatan kasus COVID-19 tidak hanya terjadi di Pulau Jawa, tetapi juga telah menyebar ke luar Jawa. Zona merah (berisiko tinggi) sebanyak 96 kabupaten/kota dengan 27 wilayah berada di luar Jawa antara lain di Kalimantan, Sumatera, serta Sulawesi.

Dengan tingginya jumlah kasus COVID-19, pemerintah pusat mengadopsi kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada Juli lalu. Kebijakan ini sangat membatasi aktivitas masyarakat. Akibatnya pandemi COVID-19 di Indonesia tidak hanya berdampak pada kesehatan tetapi juga mempengaruhi kesejahteraan, penghidupan, aktivitas sehari-hari dan perekonomian masyarakat Indonesia, termasuk petani kelapa sawit. jelas Sekjen SPKS Mansuetus Darto.

Darto, mengatakan, “Saya sangat prihatin dengan kondisi petani sawit kita saat ini. Sangat penting bahwa kita perlu bekerja sama, berkolaborasi, dan saling membantu selama masa sulit ini. Dengan semua kesulitan yang sedang berlangsung, dan sekarang dengan pandemi COVID-19, adalah kunci untuk mendukung petani kecil kami untuk memungkinkan mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga untuk dapat terus melakukan praktik berkelanjutan.”

SPKS sebagai salah satu organisasi petani kelapa sawit yang berkomitmen untuk produksi Bebas Deforestasi dan anggota Pendekatan Stok Karbon Tinggi (HCSA), menerima dukungan dana sebesar 290 juta untuk bantuan COVID-19 dari sebuah yayasan yang berbasis di Inggris melalui HCSA . Dukungan ini akan disalurkan oleh SPKS kepada petani kecil yang mengelola lahan kurang dari 2 hektare atau petani kecil, mendukung konservasi hutan dan prinsip Bebas Deforestasi di bawah HCSA.

Paket bantuan darurat tersebut berupa sembako (beras, gula, minyak goreng, telur dan mie instan, serta susu kaleng) berjumlah 1.600 paket untuk dibagikan kepada 1.600 petani skala kecil. Selain sembako, sebanyak 7.500 masker kain dan lima tabung oksigen juga bagikan. Lokasi pendistribusian tersebar di 13 kabupaten, yaitu di Kecamatan Sanggau, Sekadau, Sintang, Paser, Kobar, Seruyan, Labura, Rokan Hulu, Kuansing, Siak, Pelalawan, dan Muba, yang merupakan lokasi anggota dari SPKS.

 

“Dengan bantuan darurat ini, kami berharap para petani kelapa sawit kita dapat mempertahankan praktik berkelanjutan mereka sambil melestarikan hutan sebagai “rumah sakit” tradisional bagi masyarakat pedesaan,” tambah Darto.

“Setiap segmen rantai pasokan itu penting. Kita harus siap untuk mendukung keberlanjutan seluruh rantai pasokan, terutama bagi petani kecil karena mereka tidak memiliki banyak hal untuk memulai; sebagian besar sumber daya mereka telah diambil dari mereka atau tidak tersedia lagi bagi mereka,” kata Aida Greenbury, penasihat senior keberlanjutan di SPKS.

 Albertus Darius, salah satu petani kelapa sawit dengan lahan pertanian seluas 1,8 hektare yang membantu menjaga hutan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, sangat berterima kasih kepada SPKS atas bantuan yang mereka terima dalam situasi sulit saat ini.

 Sementara itu, Iwan Himawan, petani kelapa sawit yang merupakan kepala desa Krayan Bahagia di Paser Kalimantan Timur mengatakan, bantuan tersebut sangat dibutuhkan untuk meringankan beban keluarga petani di masa pandemi.

Muhammad Ridwan, seorang petani dari Desa Belutu di Kabupaten Siak, Riau mengatakan bahwa tidak banyak bantuan yang selama ini diterima oleh petani kecil.

"Bantuan SPKS ini sangat hargai dan tentunya sangat bermanfaat bagi kami masyarakat petani kecil," kata Ridwan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Arta Monica Pasaribu, S.IP – President University Mahasiswa S2 MMT

Selasa, 23 April 2024 - 17:30 WIB

Strategi Marketing Dinamo Listrik Buatan Lokal untuk Mendukung Net Zero Emission

Tidak dapat dipungkiri ternyata penggunaan kendaraan listrik seperti motor listrik sangat tumbuh dengan cepat. Pemerintah mencatat keberadaan motor dan mobil yang berbasis listrik di sini naik…

PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi demi generasi masa depan.

Selasa, 23 April 2024 - 17:28 WIB

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi…

Fransiscus Go sedang memegang hasil kebun di Nara Kupu Village Sawangan, Depok-Jawa Barat. (Foto: Istimewa)*

Selasa, 23 April 2024 - 16:35 WIB

Pengusaha Sukses NTT Ini Sebut Program Food Estate Efektif untuk Pemanfaatan Lahan yang Sudah Lama Tertidur

Jakarta - Tokoh masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiscus Go menilai bahwa program Food Estate, atau pengembangan pangan secara terintegrasi yang tengah digencarkan oleh pemerintah…

Yohanes Jeffry Johary , Managing Director OCS Indonesia (kiri) berdialog dengan narasumber lainnya pada kegiatan yang bertajuk “Global Facilities Management Trends in the 2024 Indonesian Market”

Selasa, 23 April 2024 - 16:08 WIB

OCS dan Solenis Indonesia Ungkap Tren-Tren Utama dalam Industri FM yang Relevan dengan Berbagai Sektor Industri di Tanah Air

Jakarta- OCS Indonesia, perusahaan terkemuka penyedia layanan jasa dan manajemen fasilitas (FM), berkolaborasi dengan Diversey, bagian dari Solenis, untuk membahas secara mendalam mengenai tren-tren…

Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat

Selasa, 23 April 2024 - 14:13 WIB

Perjalanan Sastra Agoda: Tujuh Destinasi Sempurna yang Membuat Cerita Lebih Hidup

Dalam rangka merayakan Hari Buku Sedunia, Agoda mengubah perjalanan fantasi menjadi petualangan nyata, mengundang para penggemar sastra untuk menjelajahi lokasi-lokasi inspiratif dari buku-buku…