Rendahnya Tingkat Literasi Digital, Cenderung Membuat Orang Dewasa Berperilaku Buruk
Oleh : Chodijah Febriyani | Rabu, 18 Agustus 2021 - 12:55 WIB

Ilustrasi Menggunakan Media Sosial (Ist)
INDUSTRY.co.id - Perkembangan teknologi dan penggunaan internet, tak serta merta menghilangkan norma dan etika saat berinteraksi dengan individu maupun kelompok masyatakat. Etika berkomunikasi tetap diperlukan untuk interaksi di ruang digital yang mengatur sistem legal dan moral bagaimana hal tersebut memengaruhi individu maupun masyarakat.
"Sejatinya tidak terlalu banyak perbedaan etika di dalam dunia nyata dan di dalam dunia digital. Secara langsung kehidupan digital sudah jauh lebih akrab dengan kita," sebut Nikita Dompas, Producer & Music Director yang menjadi nara sumber di webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat I, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.
Baru-baru ini survei Microsoft Digital Civility Index 2021 menyebutkan bahwa warganet Indonesia paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Meningkatnya skor ketidaksopanan pada orang dewasa di Indonesia utamanya dipicu oleh peningkatan hoaks dan penipuan.
"Kecenderungan orang dewasa yang berperilaku buruk di internet, berkaitan dengan rendahnya tingkat literasi mereka," tuturnya.
Lembaga analisis Katadata Insight Center (KIC) dalam survei di tahun 2020 bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika juga mengatakan bahwa Gen X (usia 40-55) secara umum memiliki literasi digital yang lebih buruk dari kelompok remaja dan milenial muda. Hal tersebut kemudian diperparah ketika mereka menggunakan media sosial percakapan terutama Whatsapp untuk menyebarkan berita dan informasi.
Sementara, menurut pakar media sosial Ismail Fahmi, penyebab orang Indonesia lebih berani di media sosial adalah karena dunia maya dan nyata masih dianggap dua hal yang berbeda. Kebanyakan orang Indonesia merasa sungkan saat bertatap muka secara langsung, termasuk sungkan menyatakan pendapat.
"Namun di media sosial jika ada sesuatu yang memunculkan rasa ketidaksetujuan mereka lebih bebas mengutarakan. Padahal saat sedang online seperti halnya di dunia nyata, setiap orang tetap harus saling menghormati saat berinteraksi tak jauh bedanya di dunia nyata," jelasnya.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.
Di webinar kali ini hadir pula narasumber lainnya yaitu Pringgo Aryo, seorang Producer & Komposer Music, Sonny Tirta, Consellor di Universitas Multimedia Nusantara, dan Diena Haryana, Founder SEJIWA Foundation.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Baca Juga
Budidaya Udang Bioflok: Jalan Mandiri Warga Wanayasa Berkat Zakat…
PINTU Sukses Gelar Pintu Tricourt Cup 2025: 3 Cabor, 25 Perusahaan…
Dorong Literasi Keuangan Syariah, Dompet Dhuafa Gandeng BEI dan Phintraco…
Bigo Live Gelar Mid-Year Gala 2025, Rayakan Kreativitas dan Koneksi…
A2RTU Gelar Seminar Nasional Bahas Teknologi RHVAC Berkelanjutan…
Industri Hari Ini

Senin, 28 Juli 2025 - 17:20 WIB
Hadir dengan Nama Baru, Bank Jakarta Catatkan Kinerja Positif di Triwulan II 2025
Jakarta— Bank DKI, yang kini mengusung identitas baru sebagai Bank Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang solid hingga akhir Triwulan II 2025. Capaian ini sejalan dengan strategi…

Senin, 28 Juli 2025 - 16:29 WIB
OCA AI dari Telkom Kenalkan Chatbot Builder Tanpa Coding
Omni Communication Assistant (OCA) dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menjadi solusi yang bisa diandalkan. Bukan sekadar menghadirkan solusi komunikasi saja, lebih dari itu OCA…

Senin, 28 Juli 2025 - 16:20 WIB
Keren! Diseksi Aorta Kompleks Berhasil Ditangani oleh Heartology
Tidak semua nyeri perut berasal dari masalah pencernaan. Dalam sejumlah kasus, nyeri hebat pada perut justru bisa menjadi pertanda kondisi yang mengancam jiwa. Salah satu contoh penyakitnya…

Senin, 28 Juli 2025 - 15:20 WIB
LKC Dompet Dhuafa Salurkan Paket Nutrisi bagi Pasien TBC di Sukabumi
Sebagai bagian dari komitmennya dalam mendukung program eliminasi Tuberkulosis (TBC) di Indonesia, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Jawa Barat menyalurkan bantuan paket nutrisi…

Senin, 28 Juli 2025 - 15:00 WIB
Wamen Irene Apresiasi Kolaborasi Indonesia-Prancis di Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) 2025
Acara bertema "La Nouvelle Ecriture" ini dinilai Wamen Irene sebagai sebuah manifestasi dari ekosistem fesyen Indonesia yang semakin matang dan siap untuk mendapatkan pengakuan dunia. Irene…
Komentar Berita