Kementan Mulai Kembangkan Budidaya Sorghum

Oleh : Wiyanto | Rabu, 28 Juli 2021 - 20:36 WIB

Perkebunan Sorgum
Perkebunan Sorgum

INDUSTRY.co.id-Jakarta,-Tanaman sorgum sekarang ini mulai dikenalkan sebagai pangan lokal yang akan menjadi produk yang dikembangkan Kemententerian Pertanian. Dalam keynote speechnya pada webinar tentang sorghum.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan bahwa tanaman Sorgum tidak hanya sebagai pangan alternatif penganti beras tetapi juga sebagai bahan pakan dan bahkan dapat menghasilkan bio ethanol. “Sorgum ini tanaman sehat, mudah dibudidayakan, rendah biaya produksi dan sangat bermanfaat untuk kesehatan,” ujarnya hari Jumat (23/7) lalu.

Sorgum memang cocok bagi penderita Diabet karena rendah gula dan tinggi sera), dapat menjaga berat badan, dapat mencegah pertumbuhan sel kanker dan dapat menjaga kadar kolesterol dalam darah. Sorgum bukan tanaman baru bagi petani Indonesia tetapi sudah menjadi bahan makanan di beberapa kabupaten di NTT, Jawa Timur, Jawa Barat. Bahkan sejak tahun 2020 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan mengalokasikan bantuan Sorgum seluas 3.500 ha, tahun 2021 meningkat menjadi 5.000 ha dan tahun 2022 akan dialokasikan 10.000 ha.

Menurut Peneliti Sorgum dari Balitsereal Kementan, Marcia Pabendon, sorgum adalah tanaman bandel dapat tumbuh baik di daerah yang kering, marjinal seperti NTT, merupakan tanaman organic (karena pertanamannya mengunakan pupuk kandang, kompos dll) tidak mengunakan pupuk anorganik (menyebabakan tanah keras), mudah dalam pembudidayaan dan dapat dipanen berkali-kali (2-3 kali) dari sekali pertanaman, merupakan tanaman sehat, kandungan nutrisinya sama dengan beras dan jagung bahkan kelebihan sorgum kandungan seratnya lebih tinggi dari beras. “Kami di Badan litbang pertanian sudah bisa menghasilkan 13 varietas sorgum. Ini dapat dipilih oleh masyarakat sesuai tujuan yang diharapkan,” sebutnya.

Sementara itu Prof. Ratno Sutjiptadi melihat Sorgum dari kaca mata lain. Ia mengatakan sorgum bukan tanaman lokal tetapi sebagai tanaman global. Sorgum hanya tumbuh di daerah tropis, sehingga Indonesia potensial menjadi negara eksportir Sorgum dunia. “Indonesia sangat bisa mengembangkan sorgum secara besar-besarkan bukan hanya sebagai bahan pangan tetapi sebagai energi terbarukan. Pertamina tertarik dengan sorgum sebagai tanaman penghasil energi terbarukan, karena hanya butuh waktu 3 bulan untuk berproduksi sementara sawit butuh waktu 4 tahun, jadi sorgum lebih unggul,” ujarnya.

Ratno menyebutkan bila sorgum di akai sebagai sumber energi diperlukan areal minimal 14.000 ha (untuk 1 kilang minyak kecil) dan harus terpusat tidak boleh spot-spot agar menekan biaya produksi (mekanisasi dari hulu- hilir). “Ini kesempatan besar untuk daerah mengusulkan daerahnya sebagai pilot proyek energi terbarukan tersebut,” imbuhnya.

Petani Sorgum dari Kolaka Timur, Hamka Iskandar dan Bagus Cahyo Kurniawan dari Lamongan sepakat bahwa sorgum adalah tanaman zerro waste, dari batang sampai bijinya tidak ada terbuang, biaya produksinya sangat rendah, sekali tanam bisa panen 2-3 kali bahkan bisa 4 kali. Batangnya bisa menghasilkan gula cair,etanol, hampas batang digunakan untuk pakan ternak. Biji gandum dapat menghasilkan beras sorgum, tepung sorgum yang sangat bagus untuk kesehatan bahkan ampas batas sorgum yang diberikan ke ternak, daging ternak menjadi wangi dan rendah kolesterol.

Melihat peluang ini, Pemerintah sudah mulai memperkenalkan sorgum melalui program Nasional, namun menurut Indra Rochmadi, Koordinator Jagung dan Serealia Lain, pengembangan sorgum tidak terlepas dari pemasaran produksi sorgum itu sendiri. Bila pasar ada maka pengembangan Sorgum sangat mudah. Ia berharap tahun 2022 realisasi Sorgum bisa mencapai 100%.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jumat, 29 Maret 2024 - 19:29 WIB

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jakarta-Pengelola usaha Warkop Digital memanfaatkan momentum pelaksanaan program sosialisasi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang digelar Badan Perlindungan Pekerja…

Tzuyang

Jumat, 29 Maret 2024 - 18:42 WIB

Jadi Pilihan Youtuber Korea Mukbang, Langkah Awal Sambal Bakar Indonesia Go Internasional

YouTuber cantik asal Korea Selatan, Tzuyang, kembali melakukan aksi mukbang yang membuat heboh jagad dunia maya. Kali ini, perempuan berusia 26 tahun tersebut mukbang 28 menu di Sambal Bakar…

Dana uang tunai

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:58 WIB

Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membayarkan dividen tunai senilai Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham kepada Pemegang Saham pada 28 Maret 2024. Seperti diketahui, sesuai dengan…

Dok. Kemenperin

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:05 WIB

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Berperan Mengisi Potensi Pasar Kendaraan Listrik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendukung percepatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Salah satu upaya strategisnya adalah mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:56 WIB

Catat Kinerja Gemilang, Menperin Agus: Investasi Sektor Mamin Diminati Investor Nasional Dan Global

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap…