Papa Mama, Jaga Anak dari Program Televisi Tak Mendidik dan Paparan Virus Covid-19
Oleh : Herry Barus | Senin, 26 Juli 2021 - 15:30 WIB
Keluarga saksikan tayangan televisi
INDUSTRY.co.id - Jakarta- Hari Anak Nasional dirayakan setiap tanggal 22 Juli 2021. Anak adalah penerus bangsa yang harus dijaga tumbuh kembangnya. Tak hanya masalah makanan saja, tonton televisi juga perlu diawasi oleh orangtua.
Mulai dari kesehatannya sampai pribadinya jika salah menonton televisi. Untuk kesehatan, jika terlalu dekat menonton televisi, mata anak akan mengalami masalah.
Untuk pribadinya, jika salah menonton televisi yang bukan sesuai umurnya, anak akan mencontoh karakter di televisi. Hal itu akan terus dibawa olehnya sampai dewasa.
Perlu diketahui, Indonesia pernah tercatat memiliki program televisi yang ramah dengan anak. Program tersebut sart akan edukasi dan cerita yang menarik untuk anak. Apa saja itu? Berikut program anak yang mendidik.
Laptop Si Unyil
Program televisi ini mampu menambah wawasan bagi anak. Soalnya, program televisi ini membahas mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tak hanya itu, Laptop Si Unyil juga memberikan permainan yang mengajak para penontonya berinteraksi dengan boneka Unyil sendiri berperan sebagai pemandu yang akan bertutur dan bercerita pada pemirsanya mengenai apa yang sedang dibahas.
Program televisi sampai saat ini masih tayang di televisi swasta. Nah, para orangtua bisa mengajak putra dan putrinya untuk menonton acara anak satu ini.
Si Bolang
Program televisi selanjutnya adalah Si Bolang Bocah (Bocah Petualang). Program televisi anak satu ini merupakan acara yang mendidik dengan penayangan video dokumenter kisah petualangan anak-anak dari berbagai wilayah di Indonesia.
Bocah petualang atau Bolang ini adalah anak yang dipilih untuk mengeksplore keindahan dan kekayaan alam daerahnya.
Mereka akan mengajak para penonton mengetahui sisi lain dari daerah mereka masing-masing. Mulai dari kegiatan membantu orangtua, bermain, sampai mencari kegiatan lainnya.
Si Otan
Program televisi ramah anak lainnya adalah si Otan. Dalam program ini, anak-anak bakal dikenali dengan berbagai jenis hewan. Tak hanya itu, mereka akan diberikan pengetahun seputar hewan tersebut, seperti cara memakan, aktivitas, sampai perkembangannya.
Tentu, program ini sangat cocok bagi anak - anak untuk mengenal lebih jauh tentang satwa yang harus disayang dan dilindungi.
Dunia Binatang
Sama dengan si Otan, program televisi dunia binatang juga mengenalkan penonton terutama anak - anak mengenai satwa - satwa di Indonesia.
Pada program itu juga dikenalkan serba - serbi mengenai hewan yang jarang ditemui. Mulai dari hewan di darat maupun di air.
Keluarga cemara
Selain program televisi Indonesia juga memiliki program televisi yang ramah anak. Mengajarkan tentang arti hidup serta cerita menariknya.
Adalah Keluarga Cemara yang merupakan sinetron yang menceritakan kisah perjuangan keluarga Abah besesrta istri, dan anak-anaknya. Tokoh pada sinetron itu adalah Abah, Emak, Agil, Euis, Ara, dan Pipin.
Program tv anak sedikit
Saat ini mungkin kita melihat bahwa program televisi banyak yang diperuntukan bagi dewasa. Berbeda dengan anak - anak yang hanya sedikit program televisinya.
Menurut, Seto Mulyadi pemerhati anak mengatakan bahwa tayangan televisi yang ada sekarang kurang edukatif terutama untuk anak-anak.
Menghimpun data dari Komisi Penyiaran Indonesia, Kak Seto mengatakan sekitar 39 persen konten tayangan televisi di Indonesia berupa iklan, 31 persen sinetron, 15 persen program berita dan hanya sekitar 0.07 persen yang tergolong mendidik anak-anak.
"Memang (TV) tidak edukatif tapi kenapa terus ada, itu karena kejar tayang, rating dianggap sebagai dewa yang menentukan sponsor masuk. Itu bahaya sekali. Padahal televisi bukan segala-galanya," ujar Kak Seto.
Kak Seto mengatakan untuk itu orangtua harus menggalakan gerakan 3B di rumah untuk mengalihkan anak dari kegiatan menonton televisi. Orangtua bisa mengisi waktu pukul 6-8 malam untuk mengajak anak beribadah, bercerita, atau bergembira bersama.
"Ada kebersamaan dalam keluarga dengan mematikan televisi. Ada waktu yang sering hilang pada anak karena orangtua sibuk masing-masing. Harus ada waktu HP atau televisi mati. Satgas perlindungan anak di level Rukun Tetangga harus dibudayakan gadget bukan segalanya," imbuh dia.
Lindungi dari Covid-19
Orangtua dinilai tak hanya melindungi anak dari program televisi yang kurang mendidik, saat ini orangtua perlu menjaga kesehatan anak agar terhindar dari paparan virus Covid-19.
Perlu diketahui, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, per 16 Juli 2021 virus korona telah menginfeksi 351.336 anak (usia 0 - 18 tahun). Jumlah itu setara 12,8% dari total kasus positif Covid-19 di Indonesia. Dari jumlah anak yang menderita Covid-19, sebanyak 777 anak telah meninggal dunia.
Dari catatan Perempuan Indonesia Satu ,persentase angka kematian tertinggi berada pada kelompok usia 0 – 2 tahun, diikuti kelompok usia 16 – 18 tahun dan usia 3 – 6 tahun. Ada lima provinsi dengan jumlah kasus tertinggi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Maka dari itu, anak perlu dijaga dengan menerapkan protokol kesehatan serta vaksin. Menurut Ketua DPR RI Puan Maharani mengharapkan vaksinasi untuk anak usia di bawah 12 tahun bisa segera tersedia. Hal itu dinilai penting mengingat banyaknya anak-anak terpapar Covid-19, termasuk varian delta.
Puan bersyukur karena vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12 tahun ke atas telah berjalan. "Tentu kita berharap ke depan segera ada vaksin untuk anak-anak usia di bawahnya, karena varian Delta ini sudah banyak menginfeksi anak-anak tanpa mengenal usia," ucap Puan.
Baca Juga
WOW! Keluarga Pertama Marvel Akhirnya Tayang di Indonesia Dengan…
'Swipe Right' Tayang di WeTV Mulai 25 Juli, Angkat Kisah Cinta, Perjodohan,…
“Seribu Bayang Purnama” Angkat Problematika Nyata Para Petani
“Elio” dari Disney dan Pixar’s, Kisah Menyentuh tentang Keterasingan…
Black White Pictures Produksi Film Baru 'Banyak Anak Banyak Rejeki',…
Industri Hari Ini

Selasa, 29 Juli 2025 - 13:50 WIB
PP ISKA: Perusakan Rumah Doa di Padang Ancaman Nyata Kebhinekaan Bukan Sekadar Salah Paham
Jakarta - Kasus intoleransi yang menyasar aktivitas ibadah umat Kristiani kembali terjadi, kali ini dialami Jemaat Kristen Protestan yang terjadi di sebuah rumah doa di Padang Sarai, Kelurahan…

Selasa, 29 Juli 2025 - 13:41 WIB
Koperasi Desa Merah Putih: Ekonomi Rakyat Bergerak, Tenaga Kerja Desa Diserap
Jakarta– Pemerintah terus mengakselerasi penguatan ekonomi desa melalui program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), yang tidak hanya dirancang sebagai sarana distribusi kebutuhan pokok, tetapi…

Selasa, 29 Juli 2025 - 12:24 WIB
Kemenperin Bantah Narasi Badai PHK di Industri Manufaktur: Data dan Fakta Tunjukkan Tren Positif
Kementerian Perindustrian membantah dengan tegas terhadap pernyataan yang menyebutkan bahwa badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih terjadi di sektor industri manufaktur. Sanggahan ini disampaikan…

Selasa, 29 Juli 2025 - 12:02 WIB
Kardinal Suharyo Soroti Minimnya Pendampingan Iman Anak oleh Orangtua Katolik: Sanctory Hadir Menjawab Realitas Itu
Jakarta— Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo menyuarakan keresahan mendalam terhadap minimnya perhatian orangtua Katolik dalam memfasilitasi pendalaman iman anak-anak mereka. Kardinal…

Selasa, 29 Juli 2025 - 11:55 WIB
DRMA Pamer Inovasi Aki Lithium Karya Anak Bangsa di GIIAS 2025
Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) terus meningkatkan upaya di berbagai lini usaha untuk secara terpadu membangun satu ekosistem kendaraan listrik (EV) yang…
Komentar Berita