Tanggapi maraknya gerai retail yang tutup, RNI berbenah Refocusing market online

Oleh : Kormen Barus | Rabu, 02 Juni 2021 - 10:00 WIB

Tanggapi maraknya gerai retail yang tutup, RNI berbenah Refocusing market online
Tanggapi maraknya gerai retail yang tutup, RNI berbenah Refocusing market online

INDUSTRY.co.id, Jakarta - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) saat ini terus berbenah bisnis dengan menyasar pada ceruk pasar online. Seiring dengan maraknya gerai retail yang tutup di Indonesia, Direktur Utama PT RNI (Persero), Arief Prasetyo Adi yang sebelumnya sempat berkarir di PT Hero Supermarket era tahun 2001 - 2007an ini turut menanggapi bahwa kondisi tersebut merupakan rasionalisasi bisnis akibat dampak pandemi covid-19.

Ia menilai bisnis Hero group sejak era tahun 2000an sudah menjadi pemimpin retailer di Indonesia, meski sempat mengalami kondisi ekonomi yang belum menguntungkan juga kala itu, namun menyesuaikan bisnis dengan menyediakan beberapa minimarket dan gerai yang nyaman untuk para pelanggan.

Bagaimana dengan bisnis retail pangan yang dikelola RNI kedepan? Ia menjelaskan bahwa RNI saat ini tengah melakukan sejumlah pembenahan diantaranya bertransformasi on farm dengan mencari benih terbaik, tata kelola pertanian dan perkebunannya, processing dan production side seperti dengan melakukan perbaikan beberapa pabrik gula, hingga ke hilirnya retail online dan offline yang sedang digarap bersama perbaikan produk - produknya.

“Sambil mempersiapkan new product develop, untuk produk- produk pangan existing saat ini telah menyasar ke online”katanya (1/6/2021).

Arief menambahkan dampak pandemi saat ini produk - produk petani, petambak, nelayan, peternak dan kebutuhan pangan pokok seperti beras, minyak goreng, telur, teh, tepung terigu, kecap termasuk pangan protein Ayam, daging, ikan kini sudah mudah terjangkau melalui beberapa platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Warung pangan kolaborasi dengan BUMN Klaster pangan.

“Refocusing terhadap bisnis RNI group existing dengan 11 Anak Perusahaan maupun dengan 8 BUMN Klaster Pangan,” ungkapnya.

Seperti pembenahan bisnis pergulaan RNI, Ia menyampaikan akan bersinergi dan telah berdiskusi dengan Kementerian Perdagangan dan beberapa asosiasi seperti Asosiasi Pengusaha Gula Indonesia (APGI), Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Asosiasi Gula Indonesia (AGI) dalam upaya dukungan pembenahan industri gula nasional melalui perbaikan tata kelola gula nasional di Indonesia.

RNI bersama BUMN Klaster Pangan juga menyiapkan skema integrasi rantai nilai pangan dari hulu ke hilir mulai dari peningkatan pendampingan dan kapasitas offtake melalui model kerja sama dan beriringan dengan petani, peternak, nelayan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Krisdayanti kenalkan produk bulu mata palsu Lavie Beauty X Krisdayanti.

Kamis, 25 April 2024 - 00:31 WIB

Tak Sarankan Extention Bulu Mata, Krisdayanti Luncurkan Bulu Mata Palsu Karyanya

Setelah puluhan tahun selalu menggunakan bulu mata palsu, akhrinya Krisdayanti mengenalkan bulu mata palsu karyanya sendiri, Lavie Beauty X Krisdayanti.

Penandatanganan kerjasama RS Premier Bintaro dengan BMW Indonesia.

Rabu, 24 April 2024 - 23:32 WIB

Kolaborasi RS Premier Bintaro dan BMW Indonesia Tingkatkan Patien Experience

Penandantanganan menghasilkan kolaborasi RSPB dengan BMW Indonesia dalam menyediakan layanan kesehatan premium pengantaran pasien pasca operasi kasus bedah orthopedi dan bedah vaskular.

RUPST PT PP tahun buku 2023

Rabu, 24 April 2024 - 21:14 WIB

Dua Direksi dan Satu Komisaris Baru Perkuat Pengurus PTPP

PT PP mengubah jajaran direksi dan Komisari usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.