Menparekraf Dukung Sembalun Seven Wonder Jadi Ikon Wisata Indonesia

INDUSTRY.co.id - Memiliki kekayaan alam yang berlimpah, para pelaku pariwisata di Kawasan Gunung Rinjani, Lombok Timur menginginkan "Sembalun Seven Wonders" untuk dibantu lebih banyak promosi dan publikasi agar menjadi ikon pariwisata Indonesia. 

"Sembalun Seven Summits" merupakan branding yang ditujukan bagi wisatawan yang suka berpetualang. Yakni mendaki tujuh puncak yang ada di kawasan Gunung Rinjani. Yakni Bukit Raon Ritif (1.500 Mdpl), Bukit Pergasingan (1.806 Mdpl), Bukit Anak Dara (1.923 Mdpl), Bukit Kondo (1.937 Mdpl), Bukit Lembah atau Gedong (2.200 Mdpl), Bukit Sempana (2.329 Mdpl), dan Gunung Rinjani (3.726 Mdpl). 

Yuseta Wanisaritani, perwakilan dari Female Geotourism Guide, mengatakan Sembalun memiliki keunikan tersendiri bagi wisatawan. Tidak hanya berpetualangan di wisata alam, mereka juga mendapat cerita yang kuat dari destinasi yang dikunjungi.

"Kalau secara geologi sendiri, kaldera-kaldera yang membentuk bukit di Seven Summit itu berdasarkan sejarahnya bentukan dari gunung purba. Menjadikan suguhan pemandangan alam yang indah. Kita mau wisatawan nggak sekadar untuk berswafoto saja, tapi ada tujuannya," katanya dalam siaran pers yang diterima Industry, Kamis (6/5/2021).

"Bisa olahraga, mendaki gunung, mereka bisa menikmati alam yang indah dan unik. Kita mau wisatawan-wisatawan itu stay-nya lama," kata wanita yang akrab disapa Tata ini," lanjut Tata.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia, kata Tata, menjadi salah satu upaya yang dapat terus dilakukan guna mendukung pencapaian tersebut. Untuk itu ia berharap Kemenparekraf/Baparekraf dapat menjalankan program-programnya dalam mendukung peningkatan pariwisata di Lombok Timur. 

"Kalau pendampingan sangat kami butuhkan. Contohnya untuk pemandu pendaki. Di sini banyak yang belum tersertifikasi secara profesi. Jadi kita mau ada standardisasi melalui pendampingan dan pelatihan dan berlanjut ke sertifikasi profesi karena itu penting sebagai bentuk pelayanan bagi wisatawan mancanegara," kata Tata. 

Semenatara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan, pihaknya akan totalitas dalam mendukung pengembangan pariwisata di Lombok Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

"Dialog ini akhirnya bisa mengidentifkasi beberapa titik temu, pariwisata di Lombok Timur ini khususnya yang berbasis alam dan budaya ini harus menjadi satu sinergi yang berkaitan dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," kata Menparekraf Sandiaga. 

Ia pun mengapresiasi inisiasi destinasi di kawasan ini oleh para pelaku yang menetapkan Destination Management Organization (DMO) berbasis akar rumput (grass root). Karena dilaksanakan oleh masyarakat, dampaknya pun akan langsung dirasakan masyarakat. 

"Kita punya Sembalun Seven Summit yang rencananya akan kita genjot menjadi bagian dari sport tourism ke depan. Juga pendampingan UMKM, termasuk fasilitasi untuk mendapatkan sertfikasi BPOM," kata Sandiaga. 

Diharapkan dengan adanya pendampingan dan peningkatan kualitas yang akan dijalankan Kemenparekraf/Baparekraf ke depan semakin memperkuat daya saing di Lombok Timur. Khususnya dalam menyambut gelaran internasional MotoGP tahun depan. 

"Seperti harapan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan kabupaten, bahwa perhelatan MotoGP harus memberdayakan, menyejahterakan masyarakat. Oleh karena itu UMKM-UMKM harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Itu menjadi pesan kita, dan harapan kita bahwa Lombok segera pulih, segera bangkit dengan pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi lokomotif," kata Menparekraf Sandiaga.