Airlangga: Sebagian Besar Karirnya, Bapak Habiskan untuk Mengabdi Kepada Negara
Oleh : Ridwan | Senin, 15 Mei 2017 - 16:44 WIB

Mantan Menteri Perindustrian Hartarto Sastrosoenarto (kedua dari kanan). (Foto: Kemenperin.go.id)
INDUSTRY.co.id - Jakarta-Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto selaku putra kedua Almarhum Hartarto Sastrosoenito, menilai sosok ayahanda sebagai penutannya, karena mampu berkinerja gemilang selama mengabdi kepada negara.
"Sebagian besar kariernya, Bapak habiskan untuk mengabdi kepada negara. Misalnya, di Departemen Perindustrian, mulai dari Kepala Subdit, Direktur, Dirjen, sampai menjadi Menteri. Pernah menjabat dua kali Menko," ungkap Airlangga Hartarto di Jakarta,(15/5/2017).
Hartarto memulai pendidikan sarjananya di Fakultas Teknik Universitas Indonesia di Bandung (sekarang ITB) pada 1952-1955 hingga tingkat III yang kemudian dilanjutkan BSc of Honours di jurusan Teknik Kimia University of New South Wales pada 1955-1959.
"Bapak mulai menggeluti dunia industri sejak dekade 1960-an. Berawal menjadi Koordinator Teknik Proyek Perluasan Pabrik Kertas Leces hingga menjabat sebagai direktur. Pada periode 1964-1965, sempat menjadi Direktur Badan Pimpinan Umum (BPU) Pulp dan Kertas. Selanjutnya, menjabat posisi Asisten I Kopel PN Industri Kimia," terangnya.
Pada 1968, Hartarto dipercaya menjadi Kepala Dinas Produksi pada Ditjen Perindustrian Kimia, Departemen Perindustrian. Karier ini sebagai awal mulanya duduk di bangku pemerintahan. Pada 1973, pria bersuara bariton ini ditarik menjadi Direktur Pembinaan pada Ditjen Pembinaan Industri Kimia.
Dua tahun berikutnya, diangkat menjadi Direktur Industri Silikat. Kariernya makin melejit saat menjabat sebagai Dirjen Industri Kimia pada 1979 sampai kemudian diangkat menjadi Menteri Perindustrian pada 1983.
Sebagai menteri, penerima lima gelar doktor honoris causa yang selama 40 tahun bekerja di lingkungan pemerintah ini sangat menentang ekspor bahan mentah dan mendesak agar Indonesia hanya boleh mengekspor hasil olahan. Hal ini didasarkan dengan pengalaman saat zaman kolonial, VOC memiskinkan Indonesia dengan mengekspor bahan mentah.
Selain menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Kabinet Pembangunan V (1988-1993), Hartarto juga pernah mengabdi sebagai Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi (Menko Prodis) pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998) dan Menteri Koordinator Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara (Menko Wasbangpan) pada Kabinet Pembangunan VII (1998-1999).
Pada kesempatan tersebut, mewakili keluarga, Airlangga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian, doa, serta dukungan bagi almarhum dan keluarga.
"Semoga Allah SWT membalas budi baik Bapak dan Ibu semuanya," tutup Menperin.
Baca Juga
PP ISKA: Perusakan Rumah Doa di Padang Ancaman Nyata Kebhinekaan…
Kardinal Suharyo Soroti Minimnya Pendampingan Iman Anak oleh Orangtua…
MUI Dukung Penguatan Kelembagaan BPKH, Dana Haji Harus Dikelola Terpisah…
Steve Forbes: Presiden Prabowo Bawa Indonesia Jadi Kekuatan Global
Pengamat: Sudah Ada di Ex-Officio, Calon DK LPS Sebaiknya Tak Lagi…
Industri Hari Ini

Selasa, 29 Juli 2025 - 14:40 WIB
Pariwisata Jadi Pilar Ekonomi Inklusif, Pemerintah Luncurkan Stimulus dan Program Prioritas
Sebagai bentuk nyata dukungan terhadap sektor pariwisata, pemerintah meluncurkan sejumlah program stimulus selama masa liburan sekolah, Natal dan Tahun Baru, serta Lebaran. Khusus pada libur…

Selasa, 29 Juli 2025 - 13:41 WIB
Koperasi Desa Merah Putih: Ekonomi Rakyat Bergerak, Tenaga Kerja Desa Diserap
Jakarta– Pemerintah terus mengakselerasi penguatan ekonomi desa melalui program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), yang tidak hanya dirancang sebagai sarana distribusi kebutuhan pokok, tetapi…

Selasa, 29 Juli 2025 - 12:24 WIB
Kemenperin Bantah Narasi Badai PHK di Industri Manufaktur: Data dan Fakta Tunjukkan Tren Positif
Kementerian Perindustrian membantah dengan tegas terhadap pernyataan yang menyebutkan bahwa badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih terjadi di sektor industri manufaktur. Sanggahan ini disampaikan…

Selasa, 29 Juli 2025 - 12:22 WIB
Melindungi Dokumen Digital Anda: Panduan Keamanan Dokumen di Tahun 2025
Jakarta-Di era digital saat ini dengan berbagai ancaman keamanan siber yang terus berkembang, melindungi dokumen digital yang sensitif semakin menjadi prioritas utama bagi kebanyakan bisnis.

Selasa, 29 Juli 2025 - 11:55 WIB
DRMA Pamer Inovasi Aki Lithium Karya Anak Bangsa di GIIAS 2025
Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) terus meningkatkan upaya di berbagai lini usaha untuk secara terpadu membangun satu ekosistem kendaraan listrik (EV) yang…
Komentar Berita