Microsoft: Netizen Indonesia Paling 'Bar-bar', Kesopanan Peringkat 29 dari 32 Negara! Publik +62: Hahaha Anda Betul...
Oleh : Candra Mata | Selasa, 02 Maret 2021 - 11:16 WIB

Ilustrasi Perusahaan Microsoft (ist)
INDUSTRY.co.id - Jakarta, Microsoft baru-baru ini merilis laporan tahunan yang mengukur perilaku atau tingkat kesopanan netizen di 32 negara termasuk Indonesia.
Negara netizen paling sopan secara global adalah Belanda sementara di Asia diduduki oleh Singapura.
Kemudian negara dengan netizen paling tidak sopan di Asia Tenggara adalah Indonesia.
Hasil itu menempatkan netizen indonesia di peringkat 29 dari 32 Negara. Peringkat netizen indonesia hanya lebih baik dari negara Meksiko, Rusia dan Afrika Selatan.
Metode penilaian skor Digital Civility Index (DCI) dari Microsoft ini menggunakan 16 ribu responden usia dewasa yang berasal dari 32 negara dan 503 respinden berasal dari Indonesia.
Survei ini dibuat pada bulan April sampai Mei 2020 dengan sistem penilaian berkisar 0-100 (makin rendah skor = makin rendah risiko).
Untuk skor netizen Indonesia sendiri hasilnya ada dalam 3 risiko terbesar, yakni pertama Hoax dan Penipuan naik 13 poin ke angka 47 persen.
Kedua Ujaran Kebencian naik 5 poin menjadi 27 persen. Terakhir Diskriminasi turun 2 poin menjadi 13 persen.
Perlu diketahui, skor DCI pada orang dewasa Indonesia menurun 16 poin. Sedangkan remaja tidak memberikan kontribusi negatif maupun positif alias netral terhadap skor.
Dalam laporan Microsoft tersebut terungkap dibanding tahun sebelumnya, saat ini tingkat kesopanan netizen Indonesia turun 8 poin dengan skor 76.
Asla tau saja, makin tinggi skor tersebut makin tidak sopan.
Sementara itu, Pemerintah dalam hal ini Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate ikut angkat bicara dan akan segera membentuk Komite Etika Berinternet atau Net Ethics Committee (NEC).
"Indonesia menduduki peringkat ke-29, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan posisi bawah, di antara negara-negara Asia Pasifik lainnya," kata Johnny dalam konferensi pers virtual, Jumat, 26 Februari 2021.
Komite tersebut nantinya akan menciptakan ruang digital Indonesia bersih, sehat, beretika, produktif dan memberikan keadilan bagi masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, beragam komentar juga diutarakan oleh netizen Indonesia, bahkan Prof Zubairi Djarboen, Ketua Satgas Covid IDI yang aktif disosial media twitter inipun mengaku terkejut melihat hasil riset Microsoft tersebut.
"Sudah bukan zamannya lagi menghujat sesuka hati. Tentu kritik boleh. Saya amat senang dengan itu. Saya cuma terkejut melihat laporan DCI Microsoft yang menyatakan kita meraih peringkat paling akhir dari segi kesopanan di Asia Tenggara. Saya rasa netizen kita tak seburuk itu," kata Prof Zubairi Djarboen dikutip redaksi Industry.co.id dari laman twitternya pada Selasa (2/3/2021).
Namun, banyak pula netizen Indonesia yang sepakat dengan hasil survei Microsoft tersebut.
"#microsoft Baru tau bahwa netizen indonesia itu bar bar, selebgram saja udh ampun sama para netizen indo," kata Magnum.IP.
"#Microsoft anda mengatakan netizen indonesia paling tidak sopan? Hahaha anda betul dan sangat sangat betul, Fix no debat.," ucap akun Siapagua?.
"Gw lagi baca komen2 netizen +62 di IG Microsoft eh, tiba" dimatiin kolom komennya... Mungkin udh udh mau tidur ya#microsoft+62," imbuh Bulanrudrigo.
"Dan netizen indo itu berani komen kasar dan barbar di sosmed,tapi pas diajak ketemuan secara langsung malah malu-malu dan ciut nyalinya#Microsoft #Indobarbar," ungkap Gungmahayoga.
"NYINYIR NETIJEN +62 MENDUNIA. Laporan Digital Civility Index (#DCI), menyebitkan bahwa #netizen dari #Indonesia adalah paling tidak sopan di #ASEAN. Kok bisa? Apakah saja indikatornya? Benarkah ini risiko dari sistem #demokrasi seperti kata banyak orang?," ujar TeleskopID.
"#Microsoft, terus berupaya mempromosikan penggunaan #internet yang ramah dan #sehat. Oleh karena itu, survei #DCI ini merupakan salah satu langkah mempromosikan itu. Total, terdapat 16.000 responden berpartisipasi dalam #survei ini.#cyber #kominfo #tech #digital #netizen," sambung TepeskopID lagi.
Baca Juga
Steve Forbes: Presiden Prabowo Bawa Indonesia Jadi Kekuatan Global
Pengamat: Sudah Ada di Ex-Officio, Calon DK LPS Sebaiknya Tak Lagi…
Menperin Agus: Sukses Capai Kesepakatan Dagang Indonesia-USA, Pemerintah…
Bahaya Krisis Talenta, Optimus Consulting, Ungkap: Terjadi Ketidaksesuaian…
Komunitas Ojol Akan Turun ke Jalan dalam 'Aksi 177: URC Bergerak…
Industri Hari Ini

Senin, 28 Juli 2025 - 15:00 WIB
Wamen Irene Apresiasi Kolaborasi Indonesia-Prancis di Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) 2025
Acara bertema "La Nouvelle Ecriture" ini dinilai Wamen Irene sebagai sebuah manifestasi dari ekosistem fesyen Indonesia yang semakin matang dan siap untuk mendapatkan pengakuan dunia. Irene…

Senin, 28 Juli 2025 - 13:59 WIB
Infor dan BSI Tampilkan Masa Depan Industri Manufaktur Berbasis Cloud
Surabaya— PT Bisnis Sistem Indonesia (BSI) bersama mitra teknologinya, Infor, sukses menyelenggarakan Indonesia Manufacturing Symposium 2025 di The Westin Surabaya. Mengusung tema “Extraordinary…

Senin, 28 Juli 2025 - 13:35 WIB
Pegadaian Raih Penghargaan di Ajang Indonesia Regulatory Compliance Awards 2025
PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat global. Dalam ajang bergengsi The 20th Annual Next Generation Contact Center & CX Best Practices 2025, Pegadaian berhasil meraih…

Senin, 28 Juli 2025 - 13:20 WIB
Ajak Generasi Muda Majukan Industri Nasional, Kemenperin Kembali Gelar Industrial Festival 2025
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali menghadirkan Industrial Festival sebagai salah satu agenda strategis tahunan yang ditujukan untuk mendekatkan dunia industri kepada generasi muda…

Senin, 28 Juli 2025 - 13:01 WIB
Proses Akuisisi Sebanyak 70% Saham NINE Dipatok Poh Holding Rampung Sekitar September atau Oktober 2025
Jakarta - PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) mengungkapkan penyelesaian proses akuisisi terhadap perusahaan ini terus dijalankan oleh Poh Holding Pte Ltd.
Komentar Berita