Jokowi Sapa Warga Pakai Bahasa Ibu: Pripun Kabare? Warganet: Alhamdulillah, Mejuah-juah Pak...

Oleh : Candra Mata | Minggu, 21 Februari 2021 - 17:25 WIB

Presiden Joko Widodo (ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Pada minggu siang ada yang unik yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui akun media sosialnya.

Dimana Jokowi menyapa masyarakat indonesia dengan menggunakan bahasa ibu (bahasa asal-red) yakni bahasa Jawa.

"Saya ingin menyapa Anda semua di seluruh Tanah Air dengan bahasa ibu saya: pripun kabare?," ucap Jokowi seperti dilansir redaksi Industry.co.id dari laman Facebook miliknya pada Minggu sore (21/2/2021).

Dalam unggahannya tersebut, Jokowi menyebutkan bahwa indonesia sungguh kaya akan keragaman, dihuni lebih seribu suku bangsa yang berbicara dalam lebih 700 bahasa daerah.

"Semuanya dipersatukan oleh bahasa Indonesia yang kita pahami bersama," ungkapnya.

"Masihkah Anda berbahasa ibu sehari-hari?," tanya Jokowi.

Hingga berita ini diturunkan, puluhan ribu masyarakat telah menyukai unggahan Jokowi tersebut.

Tak hanya itu, para masyarakat dilinimasa atau biasa disebut warganet/netizen juga turut menyambut sapaan Jokowi dengan menggunakan bahasa Ibu atau bahasa asal daerah masing-masing.

"Kabaripun sae, dalah sehat wal afiat..Semonten ugi mugi mugi panjenengan bapak presiden Jokowi tansah pinaringan karahayon, sehat wal afiat sarta kalis ing sambekala...ucap Nanang AS.

"Meliahe benge presiden, jalalele balage sea ghonebe terbi kalate bisce marateke hongke jole. Bihen sheike," kata Rizky Anugerah.

"Berembe kabarm pak jokowi,salam dari lombok tengah,NTB," papar Imam Algundi.

"Alhamdulillah pak presiden..sy Betawi istri. Sy tangerang..bahasa Nye campur aduk..hehehe.," tulis Slamet Riyadi.

"Alhamdulillah..Mejuah-juah Pak.," tukas Sahsya Ana.

"Kaba baiak pak jokowi... Pak Presiden Joko Widodo baa kabanyo?," imbuh Ricky Barbosa.

"Oh nembe terang geuning aya Hari Bahasa Ibu Internasional nya Abdi mah Basa Sunda, da urang Sunda Mugia Bapak Presiden Jokowi sehat, panjang yuswa, bagja, salamina dina panangtayungan Gusti anu maha kawasa," tandas Sinta Kirana.

Ada pula warga yang polos menyebut kabar baik namun kantongnya yang kurang baik.

"Kabare sae pak kantonge sing mboten sae pak," pungkas Darni Ta.