Sebanyak 15 Juta Bahan Baku Vaksin COVID-19 Sinovac Akan Tiba di Tanah Air Hari Ini
Oleh : Hariyanto | Selasa, 12 Januari 2021 - 08:58 WIB

Kedatangan vaksin COVID-19 di bandara Soekarno-Hatta
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Sebanyak 15 juta bahan baku vaksin COVID-19 Sinovac dijadwalkan tiba di Indonesia pada Selasa (12/01/2021). Bahan baku tersebut nantinya akan diproses lebih lanjut oleh perusahaan BUMN Bio Farma menjadi vaksin COVID-19 siap pakai.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin usai menghadiri Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/01/2021).
“15 juta bahan baku vaksin akan datang insyaallah dari Sinovac. Ini akan bisa diproses oleh Bio Farma dalam jangka waktu satu bulan, sehingga nanti di awal Februari kita sudah punya 12 juta vaksin jadi dari 15 juta bahan baku ini,” kata Menkes Budi.
Selain itu, Menkes menyampaikan, Pemerintah juga akan mendapatkan suplai vaksin COVID-19 melalui kerja sama multilateral dengan GAVI (The Global Alliance for Vaccines and Immunisation).
“Ada berita baik juga disampaikan oleh Ibu Menlu. Kerja sama multilateral kita dengan GAVI juga kelihatannya akan menghasilkan keputusan yang baik. Diharapkan minimal 54 juta dosis, maksimal bisa menjadi 108 juta dosis vaksin gratis kita bisa dapatkan dari GAVI,” tuturnya.
Vaksin tersebut, imbuh Menkes, kemungkinan akan sampai di Tanah Air lebih cepat, sekitar akhir Februari atau awal Maret. Adapun pilihan vaksinnya adalah produksi Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna yang sudah dapat izin persetujuan dari negara asalnya, serta Novavax.
“Kami sekarang lagi berdiskusi, juga berdiskusi dengan Pak Menko, jenis apa yang kita mau ambil. Karena vaksin-vaksin ini, Bapak-Ibu, ini bisa diberikan di atas usia 60 tahun,” ujarnya.
Menkes juga menyampaikan bahwa pendistribusian vaksin COVID-19 memerlukan jalur logistik dengan sistem rantai dingin (cold chain) yang memberikan kompleksitas tersendiri. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak untuk bekerjasama dalam proses distribusi tersebut.
“Saya kemungkinan akan butuh bantuan baik dari pemerintah pusat, daerah, atau swasta untuk bisa bahu-membahu membantu kami kalau nanti ternyata ada kesulitan untuk bisa menyalurkan 426 juta vaksin sampai seluruh pelosok Indonesia melalui jalur logistik dingin,” tuturnya.
Baca Juga
Wujudkan Healthcare Ecosystem Berbasis Digital, Bio Farma Gandeng…
Pengusaha ini Senang Bukan Kepalang! Berkat Fasilitas Kawasan Berikat, 5.976…
Indonesia-Iran Tingkatkan Kerjasama dalam Pengadaan Alat Hemodialisa…
Vaksin Produksi AstraZeneca Akan Tiba di Kuartal I-2021, Jubir Vaksinasi…
Bahan Baku dari Sinovac Telah Tiba, Bio Farma Akan Produksi Vaksin…
Industri Hari Ini

Jumat, 26 Februari 2021 - 01:21 WIB
Jababeka Kembangkan Smart Township di Koridor Timur Jakarta
Pengembang kota mandiri Jababeka secara gamblang memproyeksikan pengembangan Smart Township di koridor Timur Jakarta, tepatnya di Kota mandiri Jababeka-Cikarang.

Kamis, 25 Februari 2021 - 23:52 WIB
Banjir Tenggelamkan 15 Kecamatan di Bekasi, Ini Penjelasan Warga Saat Menerima Bantuan SiCepat Ekspres
Bekasi-Bencana banjir yang menenggelamkan 19 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi menimbulkan dampak yang cukup parah.

Kamis, 25 Februari 2021 - 21:52 WIB
Rayakan Dies Natalis ke-71, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Gelar Lomba Tumpeng Alat Kesehatan
Sebanyak 32 tim menjadi peserta lomba tumpeng berasal dari berbagai departemen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RSUPN Cipto Mangunkusumo, RS jejaring seperti RSUI dan RS Persahabatan,…

Kamis, 25 Februari 2021 - 21:34 WIB
Tertarik Dengan Cryptocurrency? Wfhbot Siap Beri Paduan Bahkan Bagi Orang Awam Sekalipun
Aplikasi Info Koneksi hadir bagi masyarakat Indonesia dengan tools Wfhbot yang tersedia secara gratis di website www.wfhbot.id, untuk memberi edukasi lengkap bagi masyarakat awam tentang keuntungan…

Kamis, 25 Februari 2021 - 20:57 WIB
Kelompok Nasabah Korban Gagal Bayar Bumiputera Desak OJK Segera Cairkan Dana Cadangan Bumiputera
Kelompok Nasabah Korban Gagal Bayar Bumiputera mengatakan, aksi damai kali ketiga ini ditujukan ke OJK agar regulator ini lebih aktif membantu menyelesaikan kasus gagal bayar ini yang tertunda…
Komentar Berita