Bakal Hapus BBM Subsidi! Mulan Jameela Minta Harga Pertamax Diturunkan Setara Premium, Begini Jawaban Bos Pertamina...

Oleh : Candra Mata | Selasa, 01 September 2020 - 11:55 WIB

Dirut Pertamina Nicke dan Anggota DPR Mulan Jameela
Dirut Pertamina Nicke dan Anggota DPR Mulan Jameela

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI asal Fraksi Gerindra Mulan Jameela mengkritisi rencana PT Pertamina (Persero) yang akan menghilangkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berjenis Premium dan Pertalite.

Menurutnya, jika hal itu dilakukan, perusahaan plat merah tersebut harus menurunkan harga jual Pertamax setara dengan harga jual Premium.

"Jika benar Premium dan Pertalite dihapus, apakah memungkinkan harga Pertamax diturunkan menjadi sama dengan Premium," kata Mulan dalam rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati di gedung DPR, Senin (31/8).

Dirinya juga berharap, ditengah masa sulit pandemi ini, Pertamina dapat mempertimbangkan usulannya terkait penurunan harga pertamax apabila rencana Pertamina menghapus pertalite dan premium tetap dilakukan.

"Insya Allah itu jadi solusi," tandas Mulan.

Menjawab itu, Nicke Widyawati menjelaskan pihaknya tengah mengkaji rencana penghapusan dua produk anyar tersebut.

"Ada permen LHK Nomor 20 Tahun 2017 yang mensyaratkan bahwa gasoline ini minimum RON 91, artinya ada dua produk yang kemudian tidak boleh lagi dijual di pasar yaitu Premium dan Pertalite jika mengikuti aturan KLHK," jelasnya.

Namun, rencana ini masih dalam tahap peninjauan. Diakui Nicke, pertalite dan premium menjadi jenis BBM yang dikonsumsi paling tinggi oleh masyarakat. 

Perlu diketahui, penjualan Premium mencapai 24 ribu kilo liter (KL) dan Pertalite sebesar 51,5 ribu KL pada 22 agustus 2020. Sementara Pertamax hanya sebesar 10 ribu KL.

Namun demikian, menurutnya ada alasan lain selain masalah lingkungan untuk menghapus BBM Premium dan Pertalite.

Dikatakan Nicke, di Asia hanya Indonesia dan Bangladesh yang menggunakan BBM berjenis Premium. Sementara di dunia, Indonesia termasuk dalam tujuh negara yang masih menggunakan RON dibawah 91 yakni Bangladesh, Kolombia, Mesir, Mongolia, Ukraina, dan Uzbekistan.

"Inilah dasar yang juga kita jadikan acuan," tandas Nicke.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…

Dok. Kommo

Kamis, 25 April 2024 - 14:45 WIB

WhatsApp Chatbot dari Kommo: Hadir Karena Kesadaran akan Pentingnya Menghadirkan Solusi Fleksibel untuk Bisnis

Perubahan lanskap bisnis dewasa ini telah menuntut adaptasi yang cepat dari perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan perilaku konsumen, bisnis tidak…