Kuartal II Ekonomi Minus 5,32%, Ini Langkah Recovery Pemerintah

Oleh : Krishna Anindyo | Rabu, 05 Agustus 2020 - 19:10 WIB

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Photo by line today)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Photo by line today)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2020 minus 5,32 persen. Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I-2020 dibandingkan dengan semester I-2019 terkontraksi 1,26 persen.

“Di seluruh dunia maupun di Indonesia, penyebaran wabah Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda melambat. Dampak krisis kesehatan memberikan efek domino terhadap aspek sosial, ekonomi, serta keuangan seiring dengan pembatasan aktivitas masyarakat dalam rangka membatasi penyebaran wabah,” tutur Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melalui keterangan yang diterima redaksi Industry.co.id pada Rabu (5/8/2020).

“Kontraksi tersebut juga dialami sebagian besar negara di dunia seperti Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Italia, dan Singapura yang juga merupakan beberapa negara yang dinyatakan sudah masuk ke dalam jurang resesi. Negara-negara tersebut mengalami angka pertumbuhan negatif di triwulan II tahun 2020, setelah sebelumnya terkontraksi di triwulan pertama,” ujarnya.

“Keterbatasan aktivitas ekonomi akibat pembatasan sosial dan fisik, sangat berdampak terhadap faktor pembentuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tambah Airlangga.

Konsumsi rumah tangga diketahui sebagai kontributor terbesar yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi cukup dalam akibat pembatasan aktivitas di luar rumah. Pengaturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa Provinsi dan Kabupaten/Kota juga berdampak pada aktivitas ekonomi terhenti dan masyarakat kemudian membatasi pengeluarannya untuk kesehatan serta makanan dan minuman. Kontraksi konsumsi rumah tangga ini menjadi penekan di tengah kinerja investasi dan perdagangan internasional yang juga terbatas.

“Dari sisi sektoral, dua sektor utama yang memiliki kontribusi terbesar serta berhubungan dengan aktivitas ekonomi masyarakat adalah sektor perdagangan dan manufaktur,” tutur Menko Airlangga.

Kedua sektor tersebut terdampak cukup dalam terutama karena merupakan sektor dengan serapan tenaga kerja tertinggi sehingga dampaknya terhadap penghasilan dan konsumsi masyarakat semakin besar.

Sementara transportasi dan pergudangan menjadi sektor dengan kontraksi terdalam sebesar 30,84 persen, selain karena penerapan working from home dan pembatasan mudik lebaran, hal ini terjadi karena penurunan aktivitas kargo pada masa pandemi Covid-19.

“Namun demikian, perlu kita soroti juga bahwa sektor pertanian masih mampu tumbuh positif sebesar 2,19 persen begitu pula sektor informasi dan komunikasi yang tumbuh tinggi sebesar 10,88 persen,” ujar Menko Airlangga.

Berdasarkan beberapa leading indikator terkini, perekonomian Indonesia pada bulan Juni sudah mulai menggeliat seperti dilihat dari PMI Manufaktur Indonesia, Penjualan Kendaraan Bermotor, Penjualan Ritel, maupun Indeks Kepercayaan Konsumen.

Sinyal positif juga ditunjukan oleh inflasi inti yang mencerminkan permintaan agregat sudah mulai meningkat, peningkatan ekspor beberapa komoditas utama indonesia serta peningkatan kinerja keuangan beberapa emiten.

Menurut Airlangga, saat ini Pemerintah berupaya melakukan langkah extraordinary untuk mendorong ekonomi agar dapat bertahan di triwulan III dan IV tahun ini.

“Langkah tersebut perlu diambil agar Indonesia terhindar dari resesi. Pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha termasuk BUMN harus ikut berpartisipasi,” ujar Airlangga.

Adapun strategi utama dalam mempercepat pemulihan ekonomi yakni melalui peningkatan belanja pemerintah. Optimalisasi belanja pemerintah melalui implementasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), peningkatan daya beli masyarakat dan dukungan di sektor diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi di triwulan III dan IV.

Sejatinya, pemerintah telah membentuk “Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional” yang ditujukan untuk meningkatkan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan dalam menangani pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional sehingga perencanaan dan eksekusi kedua target kesehatan dan ekonomi dapat berjalan beriringan dan tercapai sekaligus.

Airlangga menambahkan,program penanganan Covid-19 yang lebih serius dan terstruktur diharapkan akan memulihkan kepercayaan masyarakat dan rumah tangga untuk melakukan aktivitasnya termasuk belanja/konsumsi/investasi.

“Penanganan dari aspek Kesehatan yakni memperbanyak 3T (Testing,Tracing,Treat) dan kampanye 3M (Mencuci tangan, Masker, Menjaga jarak) secara luas kepada masayrakat dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Kemudian, pengadaan obat dan persiapan produksi dan distribusi vaksin hingga satu tahun ke depan harus dilakukan,” jelasnya.

“Melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional, Pemerintah berkomitmen untuk tetap mempertahankan daya beli masyarakat dan permintaan dalam negeri. Daya beli masyarakat akan terjaga melalui bansos dan subsidi, sementara dukungan yang diberikan kepada dunia usaha akan menjaga permintaan dalam negeri,” lanjutnya.

“Dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi, perlu upaya optimalisasi implementasi Program PEN dalam memberikan dukungan kepada masyarakat dan kepada dunia usaha,” tambahnya.

“Saat ini, upaya akselerasi implementasi modalitas PEN telah dilakukan dalam bentuk restrukturisasi dan penjaminan kredit modal kerja UMKM dan korporasi padat karya, penempatan dana pemerintah di bank umum mitra dan BPD untuk selanjutnya kredit dikucurkan kepada sektor riil, UMKM dan dunia usaha, dukungan bagi pemerintah daerah, salah satunya melalui pinjaman daerah, serta dukungan insentif listrik bagi industri, bisnis, dan sosial,” pungkasnya.

Indonesia saat ini bertekad bertahan dalam badai dan mengambil langkah dan program yang dikelompokkan dalam 3 kelompok, yaitu Indonesia aman dan sehat, dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat, Indonesia berdaya dan bekerja, untuk menumbuhkan daya beli dan lapangan pekerjaan, dan juga Indonesia bertumbuh dan bertransformasi, ketika kita justru harus memanfaatkan peluang dari pandemi ini.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Everpure tersedia di Shopee, atasi masalah jerawat usai mudik lebaran.

Selasa, 23 April 2024 - 19:40 WIB

Tips Merawat Kulit Wajah Bersama Shopee 5.5 Voucher Kaget

Melalui kampanye 5.5 Voucher Kaget, Shopee ingin menjadi teman serta memberikan semangat untuk kembali memulai perjalanan pengguna, khususnya dalam perawatan diri setelah libur lebaran.

Danone melakukan MoU dengan Pemulung untuk mengumpulkan sampah botol plastik

Selasa, 23 April 2024 - 18:17 WIB

AQUA dan Ikatan Pemulung Indonesia Kerja Sama Kurangi Sampah Plastik di Destinasi Wisata Bangka Belitung

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025, hari ini AQUA melakukan kerja sama Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di…

Festival Seoul Beats on Campus (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 17:57 WIB

Bakal Gelar Festival Seoul Beats on Campus, President University Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave

Presuniv berencana membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus…

Arta Monica Pasaribu, S.IP – President University Mahasiswa S2 MMT

Selasa, 23 April 2024 - 17:30 WIB

Strategi Marketing Dinamo Listrik Buatan Lokal untuk Mendukung Net Zero Emission

Tidak dapat dipungkiri ternyata penggunaan kendaraan listrik seperti motor listrik sangat tumbuh dengan cepat. Pemerintah mencatat keberadaan motor dan mobil yang berbasis listrik di sini naik…

PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi demi generasi masa depan.

Selasa, 23 April 2024 - 17:28 WIB

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi…