Catat...BEI Beri Kemudahan Syarat dalam Pencatatan Efek Bersifat Utang

Oleh : Arya Mandala | Minggu, 24 Mei 2020 - 14:15 WIB

Ilustrasi Indonesia Stock Exchage (IDX)
Ilustrasi Indonesia Stock Exchage (IDX)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Dalam rangka mendukung pendanaan melalui Pasar Modal Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menerbitkan Peraturan Nomor I-B perihal Pencatatan Efek Bersifat Utang (Peraturan I-B) tanggal 20 Mei 2020 dan akan berlaku terhitung sejak tanggal 20 Mei 2020. 

Dilansir dari laman IDX Minggu (24/5),peraturan I-B tersebut merupakan perubahan Peraturan Nomor I-F.1 perihal Pencatatan Efek Bersifat Utang yang diterbitkan tanggal 25 November 2004.

Adapun perubahan pada Peraturan I-B ini antara lain mencakup pertama adalah penyederhanaan persyaratan pencatatan namun dengan tetap memperhatikan aspek perlindungan investor. 

Selain itu peraturan ini juga mengatur pencatatan Efek Bersifat Utang oleh perusahaan dengan aset skala kecil dan skala menengah, serta menggabungkan peraturan untuk pencatatan Obligasi Daerah ke dalam satu peraturan ini.

Kedua yaitu perubahan atas ketentuan besaran dan nilai maksimum biaya Pencatatan, waktu pembayaran dan mekanisme pembayaran. 

Dalam Peraturan ini, Bursa juga memberikan insentif biaya Pencatatan bagi Efek Bersifat Utang yang diterbitkan oleh perusahaan aset skala kecil dan skala menengah, Obligasi Berwasasan Lingkungan (Green Bond), Obligasi Daerah, dan bagi Perusahaan Tercatat yang mencatatkan lebih dari satu jenis Efek (Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk dan Saham).

Selanjutnya dalam SK penerbitan peraturan ini, BEI juga menetapkan beberapa hal yang meliputi pertama Insentif tambahan bagi Pencatatan Obligasi Daerah berupa pemberian potongan biaya Pencatatan tahunan sebesar 50% selama jangka waktu 5 (lima) tahun sejak pemberlakuan SK.

Kemudian kedua, adalah ketentuan pencatatan Sukuk mengacu pada Peraturan I-B sampai dengan diterbitkannya peraturan khusus mengenai pencatatan Sukuk, kecuali mengenai biaya pencatatan, dimana tarif biaya pencatatan Sukuk yang lebih rendah dari biaya pencatatan Efek Bersifat Utang.

Sementara itu, ketentuan masa transisi untuk pemberlakuan biaya pencatatan bagi: Efek Bersifat Utang yang sudah tercatat sebelum pemberlakuan peraturan ini, Emisi Efek Bersifat Utang baru yang telah mendapatkan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Bursa sebelum tanggal diberlakukannya peraturan ini, dan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Efek Bersifat Utang ke-2 dan selanjutnya yang telah menyampaikan informasi tambahan ke Bursa paling lambat sebelum tanggal diberlakukannya peraturan ini.

Dengan adanya aturan tersebut maka tetap menggunakan tarif biaya pencatatan yang diatur dalam Peraturan I.A.5. yang dihitung secara proporsional sampai dengan Desember 2020.

Dengan perubahan peraturan ini diharapkan dapat memperluas akses pendanaan di pasar modal, mendorong lebih banyak penerbit Efek Bersifat Utang, memberikan pilihan investasi yang lebih beragam bagi investor, dan selanjutnya memajukan Pasar Modal Indonesia khususnya, dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ketua MPR RI Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Sabtu, 27 April 2024 - 04:40 WIB

Ketua MPR RI Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi terselenggaranya Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota, Plataran mulai 23-28 April 2028. Menghadirkan berbagai…

Terima Pengurus Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, Ketua MPR RI Dorong Peningkatan Industri Penjualan Langsung

Sabtu, 27 April 2024 - 03:00 WIB

Terima Pengurus Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, Ketua MPR RI Dorong Peningkatan Industri Penjualan Langsung

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menerima aspirasi dari Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), terkait keberadaan UU No.7 Tahun 2014 tentang Perdagangan,…

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…