Melirik Perjalanan Sukes Nurhayati Subakat, Bos Wardah yang Sumbang Rp40 Miliar untuk Tangani Covid-19

Oleh : Ridwan | Minggu, 22 Maret 2020 - 10:05 WIB

Nurhayati Subakat
Nurhayati Subakat

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Baru-baru ini Wardah menjadi trending di media sosial terkait sumbangan sebesar Rp 40 miliar untuk penanganan virus corona Covid-19.

Mereka menggelontorkan bantuan alat kesehatan ke sejumlah rumah sakit diantaranya RS Persahabatan, RS Pelni, dan RS Sulianto Saroso.

Nah buat kamu yang bertanya-tanya siapa sosok sukses di balik perusahaan besar PT Paragon Technology & Innovation (PTI) yang menangani 3 brand kosmetik lokal seperti Wardah, Emina, dan Make Over. Berikut penjelasannya.

Kesuksesan brand Wardah tentunya tidak lepas dari sosok wanita yang mengawali usahanya dari sebuah usaha rumahan. Nurhayati Subakat saat itu mengenalkan produk kosmetiknya hanya lewat rumah ke rumah.

Wanita kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat ini merupakan anak kedua dari delapan bersaudara. Sejak kecil Bu Nurhayati memang sudah dikenal sebagai anak yang cerdas, terbukti saat masuk perguruan tinggi ia berhasil diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Farmasi.

Setelah menyelesaikan kuliah tepat waktu, Nurhayati kemudian pulang kampung ke Padang dan bekerja di rumah sakit sebagai apoteker. Selanjutnya karena ingin mengembangkan karier, ia pindah ke Jakarta dan bekerja di perusahaan Wella Cosmetic dari tahun 1979 sampai 1985.

Nah bebekal pengalaman inilah Nurhayati memutuskan untuk membuka usaha sendiri, padahal waktu itu ia sudah mempunyai jabatan yang tinggi di perusahaan tersebut. Namanya juga usaha pasti ada risiko yang harus diterima dong?

Pada 1985 ia mencoba untuk produksi shampo yang menargetkan salon-salon pinggiran di daerah Tangerang. Saat itu menurut wanita Padang ini tidak membutuhkan modal yang terlalu besar, ia punya mobil yang bisa digunakan untuk memasarkan dagangan dan rumah untuk tempat produksi sehari-hari juga sudah cukup.

'Putri' merek produk yang pertama dijual hanya dipasarkan ke salon-salon pinggiran di wilayah Tangerang. Namun karena harga yang terjangkau tetapi kualitasnya bagus, produk tersebut akhirnya banyak peminat hingga Nurhayati bisa mendirikan sebuah PT Pusaka Tradisi Ibu dalam manajemen usaha shamponya.

Menjalankan usaha pasti tak selamanya berada di atas, begitu juga dengan Nurhayati yang mengalami cobaan beberapa tahun kemudian. Setelah 5 tahun bisnisnya berkembang pesat, pabrik miliknya malah dilalap api dan terbakar.

Kejadian tersebut tentu saja membuat nasib usaha shampo yang telah dirintis dengan kerja keras berada di ujung tanduk, bahkan ia sempat berpikir untuk menutup usaha karena belum terbayarnya utang di bank ditambah lagi dengan gaji karyawan yang belum diberikan haknya.

Namun apakah Nur lantas pasrah? Tentu tidak, kalau saat itu ia berhenti untuk usaha mungkin kita tidak akan mengenal brand Wardah seperti saat ini.

Dengan kemauan yang kuat untuk bangkit dari keterpurukan, akhirnya Nurhayati memulai kembali dari nol. Modal usaha ia peroleh dari tabungan suami dan digunakan untuk membayar gaji karyawan serta membangun lagi tempat produksi usahanya.

Pabriknya yang baru akhirnya berdiri dan beroperasi lagi, selain itu ia kemudian mencoba untuk melakukan inovasi baru dengan membidik konsumen muslimah. Pada 1995 Wardah tercipta dari tangan Nurhayati Subakat. Nama Wardah yang memiliki arti bunga mawar dipilih karena ia membuka usaha yang bertema islami.

Baiknya, kosmetik ini dengan cepat diterima masyarakat khususnya kaum muslimah, terbukti di tahun 1999-2003 penjualan produk melonjak drastis. Strategi pasar dan promosi yang bagus disertai manajemen yang kuat membuat produk Wardah Nurhayati Subakat ini dengan cepat mengusai pasar kosmetik nasional.

Di tahun 2011, PT Pusaka Tradisi Ibu berganti nama menjadi PT Paragon Technology & Innovation yang hingga kini mempunyai lebih dari 7.500 karyawan dan memiliki kapasitas produksi lebih dari 95 juta produk personal care dan makeup.

Dari perjalanan kisah Nurhayati Subakat kita bisa belajar dari sebuah bisnis sekecil apapun jika dilakukan dengan tekun dan inovasi tentunya akan mendatangkan hasil yang maksimal. (Kumparan).

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dana uang tunai

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:58 WIB

Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membayarkan dividen tunai senilai Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham kepada Pemegang Saham pada 28 Maret 2024. Seperti diketahui, sesuai dengan…

Dok. Kemenperin

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:05 WIB

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Berperan Mengisi Potensi Pasar Kendaraan Listrik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendukung percepatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Salah satu upaya strategisnya adalah mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:56 WIB

Catat Kinerja Gemilang, Menperin Agus: Investasi Sektor Mamin Diminati Investor Nasional Dan Global

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap…

Model Kecantikan

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:25 WIB

Penuhi Segala Persiapan Dalam Menyambut Hari Raya Kemenangan bersama Shopee Big Ramadan Sale

Dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan dan menyambut Hari Raya Kemenangan, selain mempersiapkan aspek dari dalam diri, terdapat berbagai persiapan lain yang kerapdilakukan untuk merayakan…

Bank Danamon

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:19 WIB

Danamon Umumkan Jadwal Operasional dan Layanan Pendukung bagi Nasabah Menyambut Libur Panjang Idulfitri 1445 Hijriah

Menjelang periode libur Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) mengumumkan jadwal operasional sejumlah kantor cabang dan layanan pendukung bagi kebutuhan…