Lewat PUPS, Putra Rajawali Kencana Raih Tambahan Modal Rp189 Miliar

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA), perusahaan jasa angkutan logistik darat untuk kebutuhan antar-industri, memperoleh tambahan modal sebesar Rp189 miliar dari pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS) yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Dalam PUPS tersebut, manajemen PURA menawarkan 1,8 miliar lembar saham baru seharga Rp105 per saham. Di samping itu, para pembeli saham juga diberikan waran Seri I secara cuma-cuma. Total waran yang diberikan kepada para pembeli saham tersebut tercatat sebanyak 1,2 miliar lembar dengan harga pelaksanaan sebesar Rp106 per lembar.

“Seluruh dana yang diperoleh melalui PUPS tersebut akan digunakan untuk membeli armada baru dan bekas, trailer tronton, dan karoseri serta ban dan aksesorisnya,” ujar Ariel Wibisono, Presiden Direktur PURA, dalam kata sambutannya pada acara pencatatan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (29/01/2020).

Ariel mengungkapkan, menjadi perusahaan publik dan sahamnya tercatat di BEI adalah salah satu strategi perseroan untuk meningkatkan kapasitas armada dan tata kelola yang lebih baik.

“Sebelum mencatatkan saham di BEI, kami telah memperoleh izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 21 Januari 2020 untuk menyelenggarakan PUPS. Sepanjang masa penawaran umum 22-23 Januari 2020, penawaran PURA mengalami oversubscribed (kelebihan permintaan) hingga 59,18 kali,” imbuh Ariel.

Sementara itu, Yonathan Himawan Hendarto, Direktur Keuangan PURA, menuturkan, industri logistik masih dapat bertumbuh dengan baik dalam beberapa tahun ke depan. “Karena itu kami akan senantiasa kinerja keuangan, agar mulai 2024 perseroan dapat membagikan dividen kepada para pemegang saham,” papar Yonathan.

Yonathan mengemukakan, pendapatan PURA ditargetkan sebesar Rp188 miliar pada 2020 dan sebesar Rp268 miliar pada 2021. Sedangkan, laba kotornya diprediksi melonjak 207 persen pada 2020 dan 54 persen pada 2021.

“Untuk mencapai target tersebut, kami akan menjalankan beberapa strategi usaha ke depan. Pertama, kami akan menambah jumlah armada. Kedua, kami akan melakukan ekspansi usaha ke luar Jawa. Ketiga, kami akan menerapkan penggunaan teknologi dalam angkutan jasa darat, serta penggunaan armada truk terbaru dan efisiensi biaya operasi,” tambah Yonathan.

Adapun Daud Gunawan, Head of Investment Banking PT UOB Kay Hian Sekuritas, merupakan Penjamin Pelaksana Emisi Efek PURA, menyatakan, manajemen perseroan cukup berpengalaman dan memiliki tata kelola baik.

“Sementara itu, potensi dan kebutuhan intra-logistik di Indonesia sangatlah tinggi, sehingga langkah strategis perseroan untuk mendapatkan pendanaan dari bursa saham merupakan langkah yang tepat. Perseroan juga optimistis akan terus dapat tumbuh menjadi yang terdepan dalam industri logistik B2B (Business to Business),” pungkas Daud.

Perseroan yang bergerak di bidang usaha logistik untuk kebutuhan antar-industri ini didirikan pada 2012. Selanjutnya, perseroan berkembang melayani berbagai kebutuhan angkutan barang, penunjang infrastruktur, dan pendukungnya seperti tiang listrik, tiang pancang, box culvert, bantalan rel, asbes, dan bata ringan/hebel.

Pada 2019, seiring dengan pertumbuhan yang baik, perseroan berencana menambah fasilitas armada baru dan bekas, serta ban dan karoserinya dari dana hasil PUPS. Kini, pangsa pasar utama perseroan adalah wilayah Jawa dan Sumatera. Perseroan memiliki 155 truk kategori medium truk. Setelah tercatat di bursa saham sebagai perusahaan publik, perseroan akan membeli 205 truk kategori medium truk untuk memperkuat pasar logistik nasional.

Industri jasa angkutan darat akan tetap berkembang walaupun ekonomi domestik sedang melambat. Itu karena pemerintah akan terus mengembangkan pembangunan infrastrukur darat. Ada pula kebijakan Pemerintah baru yang melarang angkutan barang Over- Dimension and Over-Load sehingga akan memerlukan truk lebih banyak lagi. Industri jasa angkutan darat akan selalu dibutuhkan dalam menunjang kegiatan usaha perseroan untuk mendistribusikan berbagai macam barang industri.

Selain saham baru, manajemen PURA pada hari ini juga mencatat 3.501.463.280 saham lainnya di BEI. (Abraham Sihombing)