Bisnis Pembiayaan Properti Tahun 2020 Hadapi Banyak Tantangan

Oleh : Kormen Barus | Rabu, 11 Desember 2019 - 14:34 WIB

Tahun 2020 diprediksi akan menjadi tahun yang menantang bagi industri properti dan pembiayaan properti karena tantangan likuiditas dan kekhawatiran memburuknya kualitas kredit akibat ancaman perlambatan ekonomi dan gejolak ekonomi global.
Tahun 2020 diprediksi akan menjadi tahun yang menantang bagi industri properti dan pembiayaan properti karena tantangan likuiditas dan kekhawatiran memburuknya kualitas kredit akibat ancaman perlambatan ekonomi dan gejolak ekonomi global.

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Tahun 2020 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk untuk mendorong pembiayaan properti di tengah ancaman perlambatan ekonomi nasional dan ancaman resesi ekonomi global, namun sejumlah peluang juga menghadang karena sektor properti diprediksi masih menggeliat karena sejumlah insentif yang diberikan Pemerintah, mulai dari kuota bantuan pembiayaan perumahan, insentif perpajakan hingga penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dan pelonggaran Loan to Value atau LTV yang meringankan uang muka yang wajib disetor konsumen untuk mengakses KPR.

“Perbankan pada umumnya bersikap lebih hati-hati dalam menghadapi tahun 2020 karena masih ada tantangan likuiditas dan tekanan dari kredit bermasalah sehingga laju pertumbuhan kredit termasuk untuk sektor properti kami proyeksikan hanya akan tumbuh single digit,” kata Direktur Finance, Planning, & Treasury Bank BTN, Nixon L.P Napitupulu di acara Seminar Property Outlook 2020 yang digelar Bank BTN menyambut HUT KPR ke 43 di Jakarta, Selasa (10/12).

Nixon menilai, pertumbuhan kredit properti seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi maupun non subsidi, serta kredit agunan rumah dan kredit pembangunan rumah akan tumbuh single digit karena sejumlah faktor, diantaranya  anggaran pemerintah untuk subsidi perumahan yang terbatas.

Seperti duketahui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menyatakan, APBN menganggarkan Rp 11 triliun untuk  memfasilitasi subsidi pembiayan 102.500 unit pada tahun 2020. Jumlah unit rumah yang dapat mendapat subsidi tersebut lebih rendah dari tahun 2018  yang sebesar 280.000 unit dan tahun 2019 yang mencapai 162.000 unit.

 “Pembiayaan perumahan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam penyediaan perumahan, saat ini APBN memberikan porsi yang tidak banyak atau kurang dari 2% jadi pertumbuhan KPR subsidi sangat terkatrol dengan APBN namun ke depan, kehadiran BP Tabungan Perumahan Rakyat bisa menjadi harapan bagi industri properti,” kata Nixon.

Meski  alokasi APBN tidak selalu meningkat, namun kontribusi Bank BTN terhadap Program Sejuta Rumah tetap tinggi, tegasnya.

Berdasarkan catatan Bank BTN, sejak tahun 2015 ketika program tersebut bergulir, Bank BTN telah menyalurkan pembiayaan untuk sekitar 3,10 juta unit, baik berbentuk KPR subsidi maupun non subsidi.

Kendati pertumbuhan KPR subsidi akan berkontraksi, Nixon menilai peluang KPR untuk tetap tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan kredit masih sangat besar khususnya di segmen KPR Non Subsidi. Pada ceruk ini, KPR non subsidi bisa tumbuh di kisaran 10-12% atau menyamai pertumbuhan kredit secara umum yang dipatok oleh Bank Indonesia pada tahun 2020 karena banyak faktor yang mendukung.

Nixon menjabarkan, ada empat faktor utama. Pertama, tumbuhnya kelas emerging affluent, yang diperkirakan mencapai kurang lebih 125 juta orang pada tahun 2020 dan memiliki daya beli yang besar.  Dimana mayoritasnya diprediksi adalah generasi milenial.

Kedua, penerapan pelonggaran LTV oleh BI yang berlaku mulai Desember 2020 kemungkinan akan berdampak pada tahun  2020.

Ketiga adalah akan selesainya proyek-proyek infrastruktur khususnya yang terkait transportasi yang akan meningkatkan permintaan perumahan di kawasan Transit Oriented Development atau TOD.

Sementara faktor yang terakhir adalah insentif perpajakan yang diberikan Kementerian Keuangan terkait pajak pertambahan nilai atau PPN. Insentif tersebut adalah peningkatan batasan tidak kena Pajak Pertambahan Nilai (PPN) rumah sederhana sesuai daerahnya, pembebasan PPN atas rumah atau bangunan korban bencana alam,  peningkatan batasan hunian mewah yang dikenakan PPh dan PPnBM dari Rp 5 miliar atau Rp 10 miliar menjadi Rp 30 miliar dan penurunan tarif PPh Pasal 22 atas hunian mewah dari tarif 5% menjadi 1% serta, simplifikasi prosedur PPh penjualan tanah atau bangunan dari 15 hari menjadi 3 hari.

“Bersaing di ceruk KPR Non subsidi sangat ketat, karena kita bersaing dari sisi cost of fund, untuk itu Bank BTN akan meraih sumber pendanaan jangka panjang sekitar 15 tahun atau lebih sehingga dapat membuat skema KPR yang cicilannya makin terjangkau,” kata Nixon.

Selain mempersiapkan pendanaan jangka panjang yang mumpuni, Bank BTN juga akan meracik program KPR baru yang akan memperkuat segmen bisnis BTN yang lain seperti tabungan, dan transaksi perbankan.

“Generasi milenial menjadi sasaran utama, namun bukan berarti kita tidak menggali potensi di generasi lain, karena kami akan menggunakan Big Data Analytic untuk meracik produk atau layanan perbankan yang sesuai dengan karakter nasabah kami, baik KPR atau non KPR,” kata Nixon.

Proyeksi pertumbuhan pembiayaan perumahan tahun 2020, tidak lepas dari kinerja tahun 2019 lalu. Nixon menjelaskan beberapa hal terkait adanya tren penurunan Indeks Harga Perumahan atau House Price Index BTN hasil riset dari Housing Finance Center (HFC) Bank BTN. 

Per September 2019, HPI BTN secara nasional  tercatat sebesar 167,19  dan mencetak angka  pertumbuhan hanya sebesar 5,74% terendah dalam lima tahun terakhir, 4 tahun sebelumnya dalam periode yang sama, HPI mencetak pertumbuhan sebesar 7,26% pada tahun 2018, 6,74% pada tahun 2017 dan 9,75% pada tahun 2016 dan 13,34% pada tahun  2015.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…