Menkumham: Persoalan Hukum Jangan Sampai Menghambat Pembangunan

Oleh : Herry Barus | Senin, 02 Desember 2019 - 12:00 WIB

PT Karya Citra Nusantara (KCN) (Foto Dok Indopos)
PT Karya Citra Nusantara (KCN) (Foto Dok Indopos)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) menegaskan sengketa antar perusahaan yang masuk ke ranah hukum dan telah mendapat kekuatan hukum dari pengadilan jangan sampai menghalangi keberlanjutan pembangunan infrastruktur, sejalan dengan program prioritas pemerintah yang akan melanjutkan pembangunan infrastruktur dalam lima tahun kedepan.

Hal ini disampaikan Yasonna Laoly usai menghadiri rapat kelompok kerja (Pokja) IV, yang membahas tentang kendala groundbreaking dermaga pier II dan III terminal umum BUP PT KCN di Kawasan Marunda Jakarta. Dalam rapat ini hadir Direktur Utama PT Karya Citra Nusantara Widodo Setiadi, namun PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) diwakili oleh kuasa hukumnya Hamdan Zoelva

‘’Ini sudah ada keputusan pengadilan, jangan kita halangi pembangunan itu, kita selesaikan saja,’’ papar Yasonna di Jakarta usai memimpin rapat tertutup Pokja IV (29/11/2019). Yang aneh, sempat anak usaha BUMN menggugat pemerintah, ini tidak baik, makanya kita berikan kesempatan untuk berdamai, kalau tidak, kita jalan terus, pembangunan tidak boleh kita halangi, nanti penyelesainnya akan kami sampaikan kepada Menteri BUMN, tambah Yasonna.

Mahkamah Agung telah mengabulkan kasasi yang diajukan oleh PT KCN yang bersengketa dengan pemegang saham minoritas PT KBN pada September lalu. Meski sedang bersengketa, PT KCN konsisten melanjutkan pembangunan dermaga pelabuhan Marunda yang penyelesainnya telah tertunda sekitar 9 tahun.

Operator pelabuhan Marunda ini akan melanjutkan pembangunan dermaga pier 2 yang diperkirakan sepanjang 1.835 meter dan dermaga pier 3 sepanjang 1.670 meter. KCN telah menyelesaikan pembangunan dermaga pier 1 sepanjang 1.845 meter (m), dan sekitar 30% dermaga pier 2, dengan menghabiskan biaya sekitar Rp 3 triliun, yang sepenuhnya ditanggung oleh PT Karya Tekhnik Utama (KTU) sebagai pemegang saham mayoritas, sesuai dengan perjanjian awal pembangunan pelabuhan Marunda, tidak melibatkan uang negara baik melalui APBN maupun APBD.

Pembangunan yang dilakukan KCN sejalan dengan semangat Presiden Joko Widodo memberikan ruang bagi pihak swasta untuk terlibat dalam pembangunan infrastruktur. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024, kebutuhan belanja infrastruktur diperkirakan mencapai Rp 6.421 triliun atau rata-rata 6,08% dari produk domestik bruto (PDB), namun kemampuan penyediaan dana hanya sebesar 3,46% dari PDB, sehingga ada gap yang sangat besar antara kebutuhan dan kemampuan pembiayaan, karenanya diperlukan peran swasta, mengingat terbatasnya keuangan negara.

Direktur Utama PT KCN Widodo Setiadi berharap groundbreaking pembangunan dermaga pier II dan III dapat segera dilakukan sebelum menutup tahun ini. Demi menggenjot penyelesaian pembangunan yang telah tertunda sekian lama, pihaknya mengajukan 5 alternatif penyelesaian sejalan dengan keputusan MA yakni pertama, kembali kepada skema perjanjian awal dengan kepemilikan saham 85% oleh KTU dan 15% KBN dengan catatan KBN tidak akan terdilusi meski bila terjadi pembengkakan biaya pembangunan, dengan tidak melibatkan uang negara.

Kedua, perlu dilakukannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), karena pada 19 Desember 2019, masa jabatan direksi dan komisaris KCN akan berakhir sehingga perlu dilakukan pemilihan manajemen baru.

 ‘’Melalui RUPSLB juga bisa diputuskan pembagian dividen karena ada saldo kas sebesar Rp 240 miliar yang bisa kami bagi, bila pemegang saham setuju,’’ papar Widodo usai menghadiri rapat Pokja IV di kementerian hukum dan HAM, Jakarta (29/11/2019).

Ketiga, skema konsesi yang dijalankan oleh KCN telah mendapat ijin dari regulator yakni kementerian perhubungan sesuai dengan amanat UU. Skema konsesi ini memberikan pemasukan kepada negara karena hampir 47% dari pendapatan pengelolaan pelabuhan Marunda dipergunakan untuk membayar fee konsesi, pajak kepada negara dan biaya lainnya.

Keempat, perlu dilakukan independent appraisal atas pembangunan dermaga pier I dan II yang telah berjalan sekitar 30% oleh kantor penilai publik, sehingga menjadi transparan besaran total biaya yang telah dikeluarkan oleh KTU sejak proyek berjalan pada 2004 hingga saat ini.

Kelima, KCN untuk yang kedua kali, kembali memberikan ruang bagi KBN bila masih menginginkan kenaikan porsi kepemilikan saham, namun harus ada pihak sebagai pemegang saham mayoritas sesuai dengan UU PT demi kepentingan pengambilan keputusan kedepannya. Bila porsi kepemilikan saham meningkat maka harus diikuti dengan setoran modal dan ada kemungkinan KBN mengalami dilusi atas kepemilikan sahamnya, sesuai dengan biaya pembangunan.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…