Pacu Ekspor, Kadin Minta Pelaku Industri Kakao Fokus Garap Sektor Hulu

Oleh : Ridwan | Rabu, 04 September 2019 - 17:15 WIB

Kakao (kakaoindonesia)
Kakao (kakaoindonesia)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong peningkatan kualitas komoditas kakao dalam negeri, untuk meningkatkan ekspor. Sebab, selama ini Kadin menilai industri kakao Indonesia masih lemah dalam sektor hulu, karena masih melakukan impor bahan baku.

Wakil Ketua Umum Bidang Makanan Olahan dan Industri Peternakan Kadin Indonesia, Juan Permata Adoe meminta pelaku industri agar bisa fokus dalam sektor hulu juga.

"Menurut saya memang harus ada investasi. Kalau pemerintah melakukan replanting, tapi kalau semua duit pemerintah mingkin dari sisi angggaran sulit. Jadi mustinya industri masuk ke hulu," katanya saat ditemui di sela-sela Forum Grup Diskusi Permasalahan Industri Kakao di Indonesia dan Cara Mengatasinya Serta Prospek Kedepan Tahun 2045, Menara Kadin, Jakarta Selatan, Rabu (4/9).

Juan melanjutkan hingga kini belum banyak Industri yang tertarik untuk mengelola pada hulu di komoditas Kakao. Sebab menurutnya industri masih belum mengubah paradigma Kakao merupakan produk olahan yang memiliki nilai jual tinggi.

"Masih kecil (investasi). Dia (ada investasi) membina petani-petani bahan baik yang bagus-bagus dia bisa ekspor ke Swiss," lanjutnya.

Selain itu, berdasarkan data Kementerian Pertaninan sebesar 97 persen pengelolaan Kakao masih dilakukan oleh petani. Sementara pemerintah hanya 1 persen dan swasta 2 persen.

Menurut data Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) keadaan industri Kakao saat ini membutuhkan sekitar 800.000 bahan baku per tahun. Namun secara nasional produksi Kakao nasional hanya mampu memproduksi 210.887 ton kemudian sisanya harus melakukan impor.

Namun kendalanya Impor biji kakao tersebut memiliki tarif sebesar 5%, kemudian ada PPN 10% untuk produk primer pertanian. Apalagi selama Januari-Maret 2019, Indonesia hanya mampu mengekspor biji kakao sebanyak 3.729 ton, turun 61% dibanding periode Januari-Maret 2018 yang mencapai 6.125 ton. Pada saat yang sama, Indonesia tetap mengimpor 59.110 ton biji kakao.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…