Said Abdullah: Pendekatan Ekonomi dan Keamanan Jadi Lokomotif Penyelesaian Masalah Papua
Oleh : Kormen Barus | Senin, 26 Agustus 2019 - 13:52 WIB

Said Abdullah: Pendekatan Ekonomi dan Keamanan Jadi Lokomotif Penyelesaian Masalah Papua
INDUSTRY.co.id, JAKARTA- Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah menegaskan sinergitas antara aspek ekonomi dan keamanan sangat penting guna meredam persoalan yang terjadi di Papua dan Papua Barat belakangan ini. Hal ini merupakan senjata utama memitigasi eskalasi kericuhan agar tidak semakin meluas.
“Saya meyakini, pendekatan ekonomi dan keamanan bisa menjadi lokomotif meredam kericuhan yang terjadi di bumi Papua,” ujar Said Abdullah di gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (23/8).
Menurutnya, pendekatan komprehensif sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan di Papua dan Papua Barat. Penuntasan permasalahan di tanah Papua mutlak ditempuh agar agenda pembangunan yang sudah dirancang pemerintah berjalan normal.
Bagi Said, ada dua model pendekatan prioritas yang harus dilakukan yakni dari aspek ekonomi dan keamanan. Kedua aspek ini seperti dua sisi mata uang yang saling bergantungan.
Sektor ekonomi jelasnya tidak akan berjalan tanpa jaminan keamanan. Ini artinya, pembangunan ekonomi membutuhkan stabilitas keamanan. Sedangkan kekuatan pertahanan membutuhkan kemampuan ekonomi yang mendukung melalui alokasi anggaran.
Namun pendekatan keamanan ini mengedepankan pola “soft power” yang lebih persuasif seperti negosiasi dan dialog.
Hal ini harus di pasang sebagai ujung tombak untuk menyelesaikan konflik. Karena pendekatan “hard power” terbukti tidak efektif terhadap konflik di bumi Papua.
“Saya kira, penanganan kerusuhan Papua dan Papua Barat tidak boleh sporadis, perlu therapy khusus. Bangun dialog dan rekonsiliasi, libatkan tokoh masyarakat, pemuka agama, dan tokoh adat Papua untuk memetakan jalan penuntasan konflik di bumi Cenderawasih,” terang Ketua DPP PDI P Bidang Perekonomian ini.
Said mengatakan stabilitas keamanan berpengaruh sangat besar terhadap kehidupan masyarakat. Bukan hanya pada aspek sosial, namun juga mempengaruhi bidang ekonomi.
Jika daerah itu tidak aman maka bisa berimbas pada perkembangan ekonomi di daerah tersebut.
Situasi ini akan mempengaruhi minat para investor dalam berinvestasi yang muaranya menganggu ekonomi nasional.
Karenanya, pemerintah wajib menjaga stabilitas keamanan untuk menciptakan perekonomian yang sehat.
“Korelasi antara ekonomi dan keamanan merupakan hubungan yang timbal balik. Daerah yang ekonominya tumbuh, pasti keamanannya terjamin baik,” ucapnya.
“Sebaliknya jika kondisi ekonomi tidak stabil, akan memberikan dampak pada gangguan keamanan yang bisa memberikan efek negatif pada ekonomi,” tuturnya.
Wakil Rakyat 4 Periode ini meminta pemerintah mengawal kondusifnya situasi di tanah Papua guna memastikan laju perekonomian nasional berjalan sesuai koridornya.
“Apabila keadaan aman dan kondusif maka pelaku ekonomi seperti pengusaha, investor dan lainnya dapat beraktivitas dengan percaya diri,” ucapnya.
Said menjelaskan solusi permasalahan Papua dan Papua Barat tidak bisa dilihat secara parsial tetapi harus komprehensif dari berbagai dimensi.
Untuk itu, pemerintah harus merumuskan platform penyelesaian persoalan di Papua dan Papua Barat bersifat jangka panjang.
Sebab, provinisi di ujung timur Indonesia ini menjadi barometer paling kritis atas adanya ancaman disintegrasi bangsa.
“Yang dibutuhkan sekarang ini, solusi yang bersifat jangka panjang dan lebih komprehensif. Bila tidak maka dikwatirkan eskalasi kerusuhan akan berlangsung ke arah kebuntuan politik yang akan mengancam persatuan bangsa,” terangnya.
Lebih lanjut, politisi senior PDI Perjuangan ini meminta pemerintah focus pada pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan bagi rakyat Papua. Langkah itu harus dipercepat demi membangkitkan kepercayaan dari masyarakat Papua terhadap pemerintahan.
“Pemerintah pusat harus memberikan porsi khusus secara nasional dalam kegiatan pembangunan Papua sehingga bisa memperkecil gap ekonomi rakyat disana,” pungkasnya.
Baca Juga
Nasdem Serahkan Bantuan untuk Korban Gempa Sulbar
Jokowi Beri Selamat Kepada Presiden AS Terpilih Joe Biden, Warganet:…
Presiden Tertua dalam Sejarah, Joe Biden Resmi Menjadi Presiden Ke-46…
Menteri PANRB Tjahjo Dorong PPATK Optimalkan Reformasi Birokrasi
Yusril: Putusan Bawaslu Lampung dan KPU Bandar Lampung Berkekuatan…
Industri Hari Ini

Jumat, 22 Januari 2021 - 10:18 WIB
Digagas Dua Siswa SMA, Petisi Tolak Galon Sekali Pakai Terus Mendapat Dukungan Publik
Sebuah petisi penolakan terhadap produk air kemasan galon sekali di change.org terus mendapat dukungan publik. Sampai hari ini, Jumat (22/1/2021), sudah lebih dari 27.000 orang menandatangani…

Jumat, 22 Januari 2021 - 10:15 WIB
Pintek Bantu Permodalan UKM SIPLah Dalam Menyediakan Kebutuhan Pendidikan di Seluruh Pelosok Negeri
Pintek dapat menyediakan solusi keuangan dan membantu perputaran bisnis UKM/Vendor SIPLah dalam mengoptimalkan penjualan hingga ke seluruh pelosok negeri.

Jumat, 22 Januari 2021 - 10:04 WIB
Anggaran Mencapai Rp 149,8 Triliun, Menteri Basuki Targetkan Terserap 20 Persen di Triwulan I TA 2021
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan program pembangunan infrastruktur di bidang sumber daya air, jalan dan jembatan, permukiman dan perumahan dalam rangka…

Jumat, 22 Januari 2021 - 10:00 WIB
Berkat Bu Risma, 15 Pemulung Bekerja di PT Waskita Karya
Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini kembali mengantarkan 15 pemulung binaan Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Education, Religion Bee Entertainment (ERBE)…

Jumat, 22 Januari 2021 - 09:56 WIB
Hingga 2020, Kementerian ESDM Klaim Telah Bangun Lebih Dari 3.404 Sumur Bor Air Bersih
Sepanjang tahun 2020, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim telah membangun sumur bor air bersih di 556 titik di 177 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. …
Komentar Berita