Tumbuhkan IKM Alas Kaki, Kemenperin Dorong Generasi Muda Ikut Kompetisi IFCC 2019
Oleh : Ridwan | Minggu, 07 April 2019 - 15:05 WIB
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya menumbuhkan industri alas kaki nasional, khususnya sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Salah satu langkah kongkret yang diberikan Kemenperin adalah dengan memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan Indonesia Foorwear Creative Competition (IFCC) 2019.
"IFCC merupakan event yang mengusung konsep 3 in 1 Creative Footwear Competition, yaitu melalui desain, fotografi dan videografi," kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Minggu (7/4).
Ajang tersebut diinisiasi oleh Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI), satuan kerja di bawah Direktorat Jendral IKMA Kemenperin yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur. BPIPI memiliki tugas dalam pembinaan dan pengembangan industri alas kaki di Indonesia.
"Fokus pelayanannya, antara lain peningkatan SDM industri alas kaki, peningkatan pengetahuan dan teknologi produk alas kaki, serta standardisasi produk alas kaki," jelas Gati.
Pada pelaksanaan IFCC 2019, BPPI turut menggandeng Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya.
"Misalkan ada mahasiswa Petra yang mendaftar, pihak rektorat akan menyeleksi dari 60 hingga dapat peserta 40 mahasiswa. Jumlah itu yang akan mengikuti pelatihan," ujarnya.
Dirjen IKMA pun memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang aktif memacu sektor industri kreatif, melalui program Millennial Job Center. "Ini menjadi sebuah program kesatuan dan terintegrasi," tutur Gati.
Dengan tiga pilar utama pengembangan organisasi BPIPI melalui Knowledge, Training dan Design, salah satunya yang diprioritaskan adalah pada pengembangan SDM terampil yang akan menunjang sektor IKM alas kaki. Ini menyambut peluang adanya bonus demografi yang sedang dinikmati oleh Indonesia hingga tahun 2030.
"Beberapa program prioritas, antara lain pengembangan standard kompetensi SDM, penumbuhan wirausaha baru dan mendorong program national branding untuk IKM alas kaki. Apalagi, generasi muda saat ini selalu berpikir tentang desain, branding, visualisasi produk maupun service di setiap aktivitas mereka baik secara komersil maupun berbasis hobi atau komunitas," paparnya.
Seperti diketahui, industri alas kaki merupakan salah satu sektor manufaktur andalan yang mampu memberikan kontibusi besar bagi perekonomian nasional.
Ini tercemin dari pertumbuhan kelompok industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki yang mencapai 9,42 persen pada tahun 2018 atau naik signifikan dibandingkan tahun 2017 sekitar 2,22 persen. Capaian tahun lalu tersebut melampaui pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5,17 persen.
Kemudian, ekspor alas kaki nasional juga mengalami peningkatan hingga 4,13 persen, dari tahun 2017 sebesar USD4,91 miliar menjadi USD5,11 miliar di 2018.
Komentar Berita