Tingkatkan Daya Saing Industri Alas Kaki, Kemenperin Bangun Gedung BPIPI di Sidoarjo
Oleh : Ridwan | Rabu, 11 September 2024 - 16:55 WIB

Irjen Kemenperin, M. Rum bersama Dirjen IKMA Kemenperin, Reni Yanita saat ground breaking gedung perkantoran BPIPI di Sidoarjo
INDUSTRY.co.id - Sidoarjo - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berkomitmen mengawal dan melakukan pembinaan berkelanjutan kepada para pelaku industri alas kaki, salah satunya melalui Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di Sidoarjo.
“BPIPI diharapkan dapat menjadi katalisator dalam pengembangan industri alas kaki khususnya yang masih berskala IKM. Sehingga para pelaku IKM alas kaki dapat menghasilkan produk yang lebih baik dengan mempertahankan aspek service, safety, quality, cost, delivery, serta morale,” kata Inspektur Jenderal Kemenperin, M. Rum mewakili Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara ground breaking pembangunan gedung perkantoran BPIPI di Sidoarjo (11/9).
BPIPI yang berlokasi di Komplek Pasar Wisata Tanggulangin, Kedansari, Sidoarjo pada awalnya merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Perindustrian, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Sidoarjo, serta Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO) yang berfokus pada pembinaan pelaku industri alas kaki berskala industri kecil dan menengah (IKM).
“Peran strategis BPIPI dalam pengembangan IKM alas kaki tidak terlepas dari kerja sama Kemenperin dengan Pemda Provinsi Jatim, Kabupaten Sidoarjo beserta asosiasi dan pelaku IKM. Kami berharap kerja sama ini dapat terus terjalin di masa mendatang,” ungkapnya.
Hingga tahun 2024, BPIPI telah melakukan pendampingan kepada lebih dari 13.000 SDM alas kaki, dengan 3.608 orang di antaranya adalah pengusaha IKM dan 9.396 adalah tenaga kerja terampil industri yang tersebar di seluruh sentra potensi industri di Indonesia.
Kemenperin optimis dengan adanya gedung serta sarana prasarana yang baru, BPIPI dapat meningkatkan kinerja dan peran strategis untuk menumbuhkan dan mengembangkan IKM Alas kaki nasional dan pada akhirnya turut berkontribusi positif pada pertumbuhan sektor industri pengolahan non-migas yang pada Triwulan II Tahun 2024 berkontribusi sebesar 16,70% pada PDB Nasional dan tumbuh sebesar 4,63%.
Gedung BPIPI menerapkan konsep Green Building sebagai upaya untuk mengurangi konsumsi energi listrik melalui desain bangunan yang memaksimalkan pencahayaan alami serta mengatur sirkulasi udara agar dapat meminimalkan penggunaan air conditioner.
Upaya menjaga cadangan air tanah juga dilakukan dengan dengan memanfaatkan penyerapan air hujan secara optimal melalui serapan biopori dan memperhatikan kelestarian lingkungan dengan adanya instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
“Kami mengharapkan gedung perkantoran BPIPI yang baru dapat memberikan manfaat optimal dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, co-working space yang sejuk, workshop ataupun ruang laboratorium yang nyaman, sehingga dapat mendukung kreativitas maupun inovasi dalam pengembangan produk alas kaki,” tambah M. Rum.
Ia juga menyampaikan apresiasinya pada pengutamaan Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam pembangunan Gedung BPIPI yang memanfaatkan produk hasil karya pelaku industri kreatif lokal.
“Kami mengapresiasi kegiatan pembangunan ini yang mampu menyerap Produk Dalam Negeri (PDN) sebesar 95,82% dengan total perhitungan nilai TKDN dalam proyek ini mencapai 46,76%,” kata Irjen Kemenperin.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita menyampaikan, pembangunan BPIPI terdiri atas bangunan utama gedung perkantoran, asrama, masjid beserta beberapa bangunan pendukung lainnya dengan total luas bangunan sekitar 9.000 meter persegi, dan seluruh bangunan tersebut berada di atas lahan Kementerian Perindustrian seluas 14.044 meter persegi.
Adapun pembangunan BPIPI akan dilaksanakan dengan estimasi waktu hingga Desember 2025.
“Dalam pembangunan ini, kami juga mendorong implementasi enggunaan Produk Dalam Negeri. U-ditch beton, paving block, dan bata merah yang digunakan dalam pembangunan ini merupakan produk perusahaan Industri Kecil yang telah memiliki sertifikat TKDN-IK,” jelas Reni.
Baca Juga
Sumbang 30% Pekerja Pabrik Nike dan Adidas Global, Kemenperin: Daya…
Rookie Kids Hadirkan Pengalaman Berbelanja Baju Raya Lewat Koleksi…
Bata Rilis Koleksi Sepatu Lebaran 2025: Elegan dan Nyaman untuk Tampil…
Sahiku Shoes Produk Lokal Yang Berkembang Pesat Berkat Transformasi…
Jajaki Kerja Sama Dengan Sri Lanka, Kemenperin Siap Cetak SDM Industri…
Industri Hari Ini

Kamis, 24 April 2025 - 22:35 WIB
Organisasi Perempuan Aisyiyah Latih Ratusan Kader Pendamping Gizi Balita di Tiga Wilayah Rawan Stunting
Organisasi Perempuan Aisyiyah melalui Majelis Kesehatan Pengurus Pusat (Makes PPA) melatih lebih dari 100 kader sebagai pendamping gizi balita.

Kamis, 24 April 2025 - 21:58 WIB
Meski Anggaran Ditekan, Perpusnas Tetap Prioritaskan Layanan Publik hingga Malam dan Akhir Pekan
Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz, menyampaikan bahwa efisiensi anggaran tidak akan mengganggu operasional harian lembaga yang ia pimpin.

Kamis, 24 April 2025 - 21:36 WIB
MODENA Rayakan Hari Bumi 2025 dengan Aksi Nyata dan Komitmen Keberlanjutan di Seluruh Indonesia
MODENA terus berevolusi dengan menanamkan keberlanjutan dalam DNA perusahaannya—membentuk kembali makna "Brand Legacy" di tengah krisis iklim.

Kamis, 24 April 2025 - 21:23 WIB
Coach Tabby Shop Kembali Hadir di Jakarta: Instalasi Imersif yang Rayakan Gaya dan Ekspresi Diri
Coach Tabby Shop mengajak pengunjung menjelajahi dunia Tabby melalui pengalaman kreatif, personalisasi tas, serta koleksi terbaru Coach Spring 2025

Kamis, 24 April 2025 - 19:10 WIB
Ini Profil Verena Siow, Perempuan Cantik yang Ditunjuk Sebagai Leader SAP Asia Tenggara
Jakarta– SAP SE (SAP) pada Rabu 24 April 2025 mengumumkan penunjukan Verena Siow sebagai Regional Business Suite Leader SAP untuk kawasan Asia Pasifik (APAC).
Komentar Berita