Indonesia Tawarkan 28 Proyek Strategis kepada China

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 20 Maret 2019 - 12:00 WIB

Indonesia dan China
Indonesia dan China

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah menawarkan 28 proyek kepada China. Total proyek tersebut senilai USD 91,1 miliar atau setara dengan Rp 1,295,67 triliun  (asumsi kurs Rp 14.222 per dolar Amerika Serikat).

Luhut mengungkapkan, 28 proyek tersebut secara resmi akan ditawarkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kedua The Belt and Road Initiative atau Jalur Sutra pada April mendatang di Beijing, China.

Namun, dia mengatakan, 28 proyek tersebut dapat terealisasi jika kedua belah pihak setuju dengan syarat-syarat yang diajukan.

"Mana-mana (proyek) yang kami sepakat akan kami sign (tanda tangan). Kalau kamu (China) tidak sepakat dengan maunya kami, ya tidak kami sign," kata Luhut di Hotel Shangri-La, Jakarta Selasa (19/3/2019), kemarin.

Luhut mengungkapkan, ada tiga proyek yang dinilai paling prospektif dan menjanjikan untuk masuk dalam program The Belt and Road Initiative atau jalur sutra.

Hanya saja, dia enggan mengungkapkan proyek yang dimaksud. Adapun skema yang ditawarkan adalah B2B atau bussiness to bussiness. 

Sementara itu, saat ini pemerintah juga tengah melakukan studi kelayakan proyek atau feasibility study (fs) dengan investor China pada tujuh proyek senilai USD 8,7 juta. Dari tujuh proyek tersebut beberapa di antaranya merupakan proyek yang akan ditawarkan dalam The Belt Road and Initiative. 

Dalam kesempatan serupa, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mengatakan ada empat wilayah strategis yang akan diprioritaskan dalam program The Belt and Road Initiative berdasarkan pertimbangan geografis.

Keempat wilayah tersebut adalah Kalimantan Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Bali. 

"Dalam diskusi saya dengan perusahaan penerbangan Korea Selatan, Jin Air mereka tengah berencana untuk meluncurkan penerbangan langsung dari Seoul ke Manado. Sehingga Manado berpotensi untuk menjadi hub penerbangan Low Cost Carrier (LCC)," ujar Thomas.

Keempat wilayah dimaksud disebutkan memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing yang diyakini dapat menjadi daya tarik para investor China.

Manado di Sulawesi Utara merupakan kota dengan daya tarik wisata yang mampu menyedot kunjungan turis internasional tiap tahun.

Sementara itu, Kalimantan Utara memiliki banyak potensi pembangkit listrik tenaga air (hydroelectric power plant). "Ini membuka peluang untuk sumber tenaga untuk operasional smelter alumunium," ujar dia.

"Sedangkan Sumatera Utara merupakan pintu masuk ke Selat Malaka dan merupakan salah satu pusat industri kelapa sawit Indonesia. "Pemilihan kota ini sejalan dengan ideologi Presiden Joko Widodo yaitu bangun dari pinggiran," jelas Thomas

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Industri Kimia Hulu (Direktur IKHU), Wiwik Pudjiastuti

Jumat, 26 April 2024 - 11:32 WIB

Masih Banyak Sentimen Negatif, Kemenperin Tegaskan Impor PE dan PP Tak Perlu Pertimbangan Teknis

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Ini perlengkapan rumah tangga

Jumat, 26 April 2024 - 10:21 WIB

Penjualan 2023 Melesat, Panca Anugrah Wisesa Buka Showroom Baru di PIK 2

PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) sebagai emiten yang bergerak di bidang perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga sepanjang tahun 2023 sukses meraih lonjakan penjualan hingga…

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

Jumat, 26 April 2024 - 09:59 WIB

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

&T Express, perusahaan ekspedisi berskala global kembali menghadirkan J&T Connect Run setelah menuai kesuksesan di tahun pertamanya pada 2023 lalu. Masih mengusung tema "Run Together, Share…

[Kiri ke kanan] Royke Tobing - Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Haliwela - Direktur R & D PT Spentera, Marie Muhammad - Direktur Operasional Eksternal PT Spentera, Thomas Gregory - Direktur Operasi Internal PT Spentera

Jumat, 26 April 2024 - 09:50 WIB

Spentera Bantu Penguatan Keamanan Siber Pada Infrastruktur Informasi Vital Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Siber

Kejahatan siber merupakan masalah serius yang dapat menyerang baik individu maupun institusi. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menyebutkan bahwa terjadi peningkatan…

ASABRI mengikuti edukasi keterbukaan informasi publik

Jumat, 26 April 2024 - 09:45 WIB

ASABRI Komitmen Dukung Keterbukaan Informasi Publik

ASABRI bersama 5 BUMN Lainnya yaitu Indonesia Re, Indonesia Financial Group (IFG), Perum Bulog, Danareksa, dan MIND.ID, hadir dalam penyelenggaraan Forum Edukasi Keterbukaan Informasi Publik…