Menperin: Politeknik Furnitur Dongkrak Investasi di Kawasan Industri Kendal

Oleh : Ridwan | Kamis, 10 Januari 2019 - 17:05 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Foto: Kemenperin)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Foto: Kemenperin)

INDUSTRY.co.id - Kendal, Kementerian Perindustrian berupaya untuk menciptakan tenaga kerja terampil dan inovatif yang mampu meningkatkan daya saing industri furnitur di dalam negeri.

Guna mencapai sasaran tersebut, Kemenperin telah memfasilitasi pembangunan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah.

“Keberadaan Politeknik Industri Furnitur ini harus bisa menjawab tantangan perkembangan industri dan tren pasar furnitur sekarang. Apalagi, industri furnitur merupakan sektor yang berbasis pada lifestyle," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat meresmikan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah, Kamis (10/1/2019).

Peresmian tersebut juga dihadiri Menteri Pendidikan Tinggi dan Keterampilan Singapura, Ong Ye Kung, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar, Bupati Kendal Mirna Annisa, serta Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Dito Ganinduto. 

Pada kesempatan itu, Menperin dan Menteri Ong menyaksikan penandatangan MoU antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kemenperin dengan Singapore Polytechnic tentang kerja sama dalam bidang pendidikan dan pelatihan SDM industri terkait pengembangan industri 4.0.

Menperin menjelaskan, dalam upaya menggenjot daya saing industri furnitur, diperlukan kreativitas dan inovasi desain produk yang mengikuti selera pasar terkini agar mampu kompetitif hingga kancah global. 

"Artinya, industri furnitur harus mampu creating the needs, deliver the needs (menciptakan sekaligus memenuhi kebutuhan)," terangnya.

Oleh karena itu, Airlangga menyambut baik dengan penerapan sistem ganda (70 persen praktik dan 30 persen teori) pada proses pembelajaran di Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu. 

"Konsep dual system yang dikembangkan Swiss tersebut, diyakini akan menghasilkan lulusan yang benar-benar sesuai kebutuhan masa depan, terutama dalam memasuki era industri 4.0," tuturnya.

Lebih lanjut, menurut Menperin, memfasilitasi pembangunan politeknik di kawasan industri sebagai salah satu program prioritas Kemenperin dalam pengembangan pendidikan vokasi industri. Hal ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ingin tahun ini lebih fokus untuk gencar melakukan berbagai program peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM).

Dalam laporannya, Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar menyampaikan, pembangunan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu ini merupakan salah satu tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Menperin Airlangga dan Ong Ye Kung dalam kegiatan Leaders Retreat pada peringatan 50 tahun hubungan diplomatik RI-Singapura.

“Politeknik ini didirikan dengan tiga tujuan, yaitu mendorong pertumbuhan investasi industri melalui penyediaan tenaga kerja industri lokal yang kompeten, memberdayakan SDM di wilayah setempat dan sekitarnya untuk menjadi tenaga kerja industri, serta sebagai pusat inovasi, penelitian dan pengembangan Industri furnitur di Tanah Air," paparnya.

Politeknik Industri Furnitur telah mendapatkan izin penyelenggaraan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta persetujuan kelembagaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Politeknik yang memulai operasional pendidikan angkatan pertama sejak 1 Oktober 2018 ini, telah menjalankan tiga program studi yang meliputi Teknik Produksi Furnitur, Desain Furnitur, dan Manajemen Bisnis Industri Furnitur.

“Jumlah mahasiswa angkatan pertama sebanyak 99 orang yang diseleksi dari 694 orang pendaftar. Dengan demikian, rasio penerimaan mahasiswa tersebut mencapai 1:7. Seluruh mahasiswa telah disiapkan rencana penempatannya pada 16 perusahaan industri furniture," imbuhnya.

Haris menambahkan, selain sudah menerapkan konsep dual system melalui kerja sama dengan State Secretariat of Economic Affairs (SECO) Swiss, Politeknik Industri Furnitur yang dibangun di atas lahan dua hektare dengan luas gedung 4.800 m2 dan terdiri dari empat lantai ini juga teah dilengkapi beberapa fasilitas penunjang.

"Misalnya, ruang pameran sebagai salah satu sarana untuk promosi produk furnitur bagi industri serta produk hasil praktik mahasiswa. Kemudian, pada tahun 2018 telah dibangun satu gedung workshop dan di tahun 2019 ini akan dibangun tambahan satu gedung workshop serta penambahan mesin dan peralatan untuk praktikum mahasiswa," sebutnya.

Menteri Ong menyampaikan, Singapura dan Indonesia menikmati hubungan erat di setiap tingkatan, baik di tingkat pemerintah, lembaga dan masyarakatnya. "Dengan kerja sama yang luas, kita dapat menciptakan kesempatan yang saling menguntungkan di banyak bidang," tuturnya.

Dia menambahkan, pihaknya mengapresiasi langkah Kemenperin dalam membangun Politeknik Industri Furnitur untuk mendukung pengembangan KIK. Ini pun memberikan kesempatan baik untuk pelatihan bagi masyrakat Indonesia dan mendorong peningkatan investasi yang ada di dalam KIK.

"Kami akan senang memberikan dukungan untuk pengembangan kurikulum potensial KIK dengan membina kerja sama antara lembaga pembelajaran di antara kedua negara," imbuhnya. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Candi Borobudur

Kamis, 18 April 2024 - 10:50 WIB

Dahsyat! Perputaran Ekonomi di Sektor Parekraf Selama Libur Lebaran Capai Rp369,8 Triliun

Peningkatan pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan perputaran ekonomi…

SILO Dukung Deteksi Kanker Dini Melalui #Selangkah 2024

Kamis, 18 April 2024 - 10:34 WIB

SILO Dukung Deteksi Kanker Dini Melalui #Selangkah 2024

PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) di sektor layanan kesehatan, berkomitmen mengembangkan industri kesehatan dengan memberikan layanan spesialisasi…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 18 April 2024 - 10:34 WIB

Menperin Agus Antisipasi Dampak Gejolak Geopolitik Dunia Bagi Sektor Industri

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin memanas dengan adanya konflik Iran dan Israel baru-baru…

Turut Serta Dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Bank Sampoerna Bukukan Kinerja yang Baik

Kamis, 18 April 2024 - 09:46 WIB

Turut Serta Dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Bank Sampoerna Bukukan Kinerja yang Baik

Penyaluran kredit yang dilakukan perbankan, termasuk PT Bank Sahabat Sampoerna (“Bank Sampoerna”) terus mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Pada akhir tahun…

KIIP Food Thinwall Packaging Raih Penghargaan Top Brand 2024 untuk Ketiga Kalinya

Kamis, 18 April 2024 - 09:38 WIB

KIIP Food Thinwall Packaging Raih Penghargaan Top Brand 2024 untuk Ketiga Kalinya

Dalam industri produk makanan, berbagai merek terus berlomba-lomba untuk menciptakan identitas unik dan menarik bagi konsumen melalui kemasan mereka. Oleh karena itu, produsen kemasan makanan…