Kemenperin Harapkan IKM Naik Kelas Melalui Teknologi

Oleh : Herry Barus | Rabu, 21 November 2018 - 06:00 WIB

Menteri Perindutrian Airlangga Hartarto ketika mengunjungi pabrik karet PT New Kalbar Processors (NKP) di Kabupaten Kubu Raya,Kalimantan Barat (Foto: Kemenperin)
Menteri Perindutrian Airlangga Hartarto ketika mengunjungi pabrik karet PT New Kalbar Processors (NKP) di Kabupaten Kubu Raya,Kalimantan Barat (Foto: Kemenperin)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian mengharapkan industri kecil dan menengah (IKM) untuk naik kelas dengan memanfaatkan teknologi terkini, dengan demikian nantinya dapat mendongkrak pendapatan.

Misalnya, mengajak bergabung dalam program e-Smart IKM yang bertujuan meningkatkan akses pasarnya melalui fasilitas internet marketing.

Di era ekonomi digital, salah satu langkah strategis yang perlu didorong untuk IKM adalah kemudahan akses pasar. Hal ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0, kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangannya di Jakarta, Rabu (21/11/2018)

Airlangga menyampaikan hal itu ketika mengunjungi IKM tenun Dayang Songket di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Menperin menjelaskan, di era revolusi industri 4.0, IKM tidak harus punya toko atau berjualan di mal. Saat ini, mereka bisa masuk ke e-commerce platform dan produknya dijual lewat distribusi network.  “Ini untuk empowerment IKM ke depannya, karena kunci industri 4.0 adalah peningkatan produktivitas,” tuturnya.

Airlangga memberikan apresiasi kepada para pelaku IKM nasional yang sudah bisa menembus pasar ekspor karena produk yang dihasilkannya beragam dan berkualitas.

Contohnya IKM Dayang Songket yang rajin mempromosikan kain songket khas Sambas ke berbagai pameran di luar negeri seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang dan Belgia.

“IKM ini sudah pernah dapat penghargaan Upakarti dari Kemenperin. Kualitasnya semakin bagus. Kami akan terus dorong IKM seperti ini ditingkatkan, yang bisa kompetitif di pasar internasional, “ungkap Menperin.

Sementara itu, Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih menyampaikan, Kemenperin gencar mengajak pelaku IKM di dalam negeri agar bisa terlibat di dalam program e-Smart IKM.

Hingga Oktober 2018, peserta yang telah mengikuti e-Smart IKM sebanyak 4.000 pelaku usaha dengan total omzet sudah mencapai Rp1,3 miliar.

“Kemenperin menggagas platform e-commerce bertajuk e-Smart IKM ini sebagai upaya pemerintah membangun sistem database IKM yang diintegrasikan melalui beberapa marketplace yang sudah ada di Indonesia, “paparnya.

Menurut Gati, program e-Smart IKM yang diluncurkan sejak tahun 2017 telah dilaksanakan di 22 provinsi dengan melibatkan lima lembaga, yaitu Bank Indonesia, BNI, Google, idEA serta Kementerian Komunikasi dan Informatika. Selain itu menggandeng pemerintah provinsi, kota dan kabupaten.

“Program e-Smart IKM juga telah bekerja sama dengan marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali, dan Gojek Indonesia,” sebut Gati.

Adapun sembilan komoditas yang tengah difokuskan pengembangannya di dalam skema program e-Smart IKM, yakni makanan dan minuman, logam, perhiasan, herbal, kosmetik, fashion, kerajinan, furnitur, dan industri kreatif lainnya.

Imthi Hani atau akrab disapa Dayang, pemilik IKM tenun Dayang Songket ini menyampaikan, pihaknya berterima kasih kepada pemerintah khususnya Kemenperin yang telah aktif mendukung pengembangan IKM tenun.

Dia berharap, dengan adanya program e-Smart IKM yang diinisiasi oleh Kemenperin, dapat memacu produktivitas dan kualitas produknya.  "Produk unggulan kami adalah kain tenun khas Sambas. Selain itu, kami juga menghasilkan sarung bantal kursi, syal, baju, sandal wanita, kopiah, sajadah, tas wanita, dompet, dan sarung HP dari kain songket Sambas. Untuk itu, kami meminta kepada pemerintah dapat menjamin ketersediaan bahan bakunya agar kami dapat terus berproduksi,” katanya menjelaskan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.