Penyaluran Bantuan Rumah Risha Disalurkan Lewat Pokmas Untuk Jamin Akuntabilitas

Oleh : Hariyanto | Kamis, 18 Oktober 2018 - 19:29 WIB

Menteri Basuki saat meninjau lokasi pembangunan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA)
Menteri Basuki saat meninjau lokasi pembangunan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA)

INDUSTRY.co.id - Mataram - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, penyaluran bantuan untuk pembangunan rumah yang rusak pascabencana gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB) akan disampaikan lewat kelompok masyarakat (Pokmas) yang dibentuk di tingkat kecamatan. Pembentukan Pokmas untuk menjamin akuntabilitas bahwa penerima bantuan tepat sasaran, yaitu korban bencana yang rumahnya rusak berat.

"Prosesnya dari BNPB ke BPBD Kabupaten, kemudian disampaikan ke rekening warga, yang membentuk pokmas. Warga menyerahkan kuasa kepada pokmas untuk membeli bahan bangunan yang dibutuhkan sesuai kebutuhan. Dengan adnya Pokmas, warga jadi saling mengecek penyalurannya dipastikan untuk rumah yang rusak berat dan memastikan uang bantuan dipakai untuk membangun kembali rumah warga" kata Menteri Basuki saat meninjau lokasi pembangunan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) di Kelurahan Bertais Kecamatan Cakranegara,Kota Mataram, Provinsi NTB, Rabu (17/10/2018). 

Menteri Basuki menyatakan saat ini sudah terbentuk 430 pokmas korban bencana gempa di NTB yang masing-masingnya beranggotakan 10 hingga 20 orang. Untuk mempercepat penyaluran bantuan, Pemerintah telah menyederhanakan format pencairan dana perbaikan rumah dari sebelumnya 17 formulir menjadi 1 formulir saja. 

Pembentukan Pokmas merupakan bagian pelibatan masyarakat secara gotong royong atau yang dikenal dengan metode Rekompak (Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman berbasis Komunitas). Masyarakat akan dibantu tim pendamping dalam membangun kembali rumahnya dengan teknologi rumah tahan gempa yang beranggotakan sembilan orang terdiri dari Tim Balitbang, TNI/Polri, fasilitator, relawan, dan mahasiswa KKN Tematik. 

Menteri Basuki menyatakan, rumah tahan gempa yang dibangun tidak harus menggunakan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA), namun bisa teknologi lainnya. "Masing-masing warga kebutuhannya berbeda, ada yang ingin bangun RISHA, Rumah Instan Kayu (RIKA), serta Rumah Kayu dan Konvensional (RIKO). Risha itu salah satu metode yang sudah teruji tahan gempanya, tetapi kalau masyarakat mau bikin RIKA atau rumah konvensional silahkan, akan didampingi tim yang sudah dilatih," ujar Menteri Basuki.  

Menteri Basuki mengatakan, tantangan dalam percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga korban gempa NTB adalah verifikasi jumlah rumah rusak berat yang berhak menerima bantuan. "Dari segi administrasi terkadang ada yang nama atau alamatnya duplikasi. Proses verifikasi ini dilapangan juga dibantuk pengecekan oleh pokmas," ujarnya. 

Dukungan percepatan pembangunan Risha juga dilakukan BUMN Karya diantaranya PT. Waskita Karya yang telah membuka _Batching Plant_ atau area untuk memproduksi panel beton dalam skala besar di Kecamatan Praya dan PT. Wijaya Karya di Kecamatan Labu Api. 

"Kita gerakkan BUMN untuk percepatan. Target produksi panel Risha untuk 8 unit rumah per harinya. Satu rumah itu sekitar 138 panel, sehingga satu hari bisa produksi sekitar 800 panel. Itu baru PT. Waskita, belum di PT. Wika. UMKM juga kita gerakan dengan harga jual yang sama dengan BUMN," ujar Menteri Basuki.  

Ketua Pokmas Bersatu di Kelurahan Bertais Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, NTB, Lalu Mandraguna mengatakan ketersediaan material dalam rekonstruksi dan rehabilitasi sudah tercukupi. "Target kita kalo panelnya lancar 1 bulan ini kita sudah harus tuntas semuanya sebanyak 11 Risha di lokasi ini," ujarnya. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Seorang pedagang sayur mayur nasabah Jak One Merchant Bank DKI tengah menjajakan dagangannya yang transaksinya di Pasar Jati Rawasari, Jakarta Pusat (30/04). Sampai dengan Q1 2024, kredit dan pembiayaan UMKM Bank DKI naik 39,18% dari Rp3,8 triliun per Maret 2023 menjadi Rp5,2 triliun Per Maret 2024.

Senin, 29 April 2024 - 23:53 WIB

Q1 2024, Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18%

Jakarta - Bank DKI terus fokus tingkatkan portofolio UMKM sesuai dengan visi dan misi bank. Sampai dengan Q1 2024, kredit dan pembiayaan UMKM naik 39,18% dari Rp3,8 triliun per Maret 2023 menjadi…

Melalui Sertifikasi B Corp, Xurya menegaskan fokus perusahaan pada perkembangan yang berkelanjutan, baik dalam aspek lingkungan maupun sosial.

Senin, 29 April 2024 - 21:56 WIB

Perusahaan Energi Terbarukan Indonesia, Xurya, Raih Sertifikasi B Corp

Menegaskan fokus perusahaan pada perkembangan yang berkelanjutan, Xurya menjadi salah satu pionir perusahaan energi terbarukan di Indonesia yang Tersertifikasi B Corp.

 PAPDI Umumkan Pembaruan Rekomendasi Jadwal Vaksinasi Dewasa 2024

Senin, 29 April 2024 - 21:00 WIB

PAPDI Perbarui Rekomendasi Vaksin Dewasa Dengan Menambahkan PCV15

Selain diberikan kepada bayi dan anak-anak, vaksin PCV15 juga telah disetujui oleh BPOM untuk diberikan kepada dewasa guna memberikan perlindungan terhadap 15 serotipe bakteri pneumokokus.

Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Lindungi Hak Pekerja dalam Bisnis'. (FMB9)

Senin, 29 April 2024 - 20:40 WIB

Perpres 60/2023, Pemerintah Dorong Bisnis Ramah HAM & Kesejahteraan Pekerja

Jakarta, FMB9 - Pemerintah telah mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2023 tentang Strategi Nasional Bisnis dan Hak Asasi Manusia sebagai respons terhadap kebutuhan akan perlindungan…

Direksi BNI usai paparan kinerja

Senin, 29 April 2024 - 18:33 WIB

BNI Raih Laba Bersih Rp5,33 Triliun Kuartal I 2024

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dan berkelanjutan pada periode awal tahun 2024.