Petani Kopi Lampung Barat Tingkatkan Produktivitas

INDUSTRY.co.id - Lampung Barat- Bupati Lampung Barat H Parosil Mabsus bertekad dapat membangkitkan lagi kejayaan petani kopi di daerah ini, antara lain dengan meremajakan tanaman kopi dan meningkatkan produktivitas hasil panen para petani kopi di sini.

"Kebangkitan untuk kejayaan petani kopi Lampung Barat harus dilanjutkan, bahkan terus makin dikembangkan lagi," kata Bupati Parosil berkaitan pelaksanaan Festival Kopi Lampung Barat 2018 dipusatkan di Pekon Gunung Terang dan Rigis Jaya, Kecamatan Air Hitam Senin (23/7/2018) .

Rangkaian Festival Kopi Lampung Barat 2018 berlangsung sejak Sabtu (21/7) malam hingga Senin, antara lain diisi dengan seminar pengembangan kopi robusta Lampung Barat, peluncuran kampung kopi, peremajaan tanaman kopi, ekspor kopi robusta, dan berbagai kegiatan lainnya.

Parosil menyatakan festival ini direncanakan akan digelar setiap tahun untuk menjadi sarana promosi dan pengembangan budi daya tanaman kopi robusta, sekaligus kian mengenalkan beragam objek wisata daerah ini, termasuk agrowisata kopi dan ekowisata umumnya.

Dia menyatakan, mengingat sekitar 70 persen warga di Lampung Barat bergantung dari hasil budi daya kopi robusta, pemkab setempat memberi perhatian serius kepada para petani kopi.

Parosil menyebutkan, salah satu permasalahan dihadapi petani kopi di sini adalah tingkat produktivitas hasil panen yang cenderung terus menurun, dari sebelumnya masih mampu mencapai 2,5 ton hingga 3 ton per hektare, namun kini hanya mendekati satu ton per hektare, bahkan merosot lagi produksinya. Kemerosotan produktivitas itu perlu dicari akan permasalahannya untuk segera diambil solusinya.

Dalam Seminar Tantangan dan Peluang Pengembangan Kopi Robusta di Lampung Barat pada Sabtu (21/7), menghadirkan pejabat Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Dewan Kopi Indonesia, Kementerian Pertanian, Kadinda Lampung, dan pengusaha kopi, sehingga Bupati Parosil berharap menghasilkan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti implementasinya.

Ia mengakui, sebagian besar petani di Lampung Barat adalah petani tradisional secara turun menurun. Karena itu, perlu sentuhan perbaikan dengan memberikan perhatian dan kepedulian yang diperlukan untuk pengembangan budi daya kopi itu.

Upaya mendukung pengembangan kopi dan mengembalikan kejayaan tanaman kopi di Lampung Barat adalah perlu sentuhan perbaikan dengan perhatian dan kepedulian, seperti memperbaiki dan memenuhi ketersediaan infrastruktur transportasi yang dibutuhkan, menyediakan pupuk termasuk bantuan pupuk bagi petani yang tidak mampu membelinya.

Parosil menyatakan festival kopi ini diharapkan akan mendorong pengembangan kopi sebagai komoditas unggulan di Lampung Barat, sehingga dapat mengangkat dan memperbaiki nasib kesejahteraan petani kopi khususnya. "Petik merah kopi dianjurkan kepada petani kopi untuk menjamin kualitas kopi terbaik bercita rasa khas," ujarnya kepada Antara.

Dia menyatakan pula bahwa promosi kopi tidak hanya menjadi urusan pemda setempat, namun memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dukungan media massa.

Kalangan petani kopi di Lampung Barat membenarkan, sebagian besar tanaman kopi yang ada di kebun mereka adalah tanaman yang relatif sudah berusia tua, sehingga perlu segera diremajakan.

Selain itu, budi daya tanaman kopi secara konvensional atau tradisional, perlu segera diubah dan ditingkatkan menjadi lebih baik, dengan potensi produksi mencapai 1,7 ton per hektare.