Bank Tabungan Negara Optimistis Target Kinerja 2018 Dapat Tercapai

Oleh : Abraham Sihombing | Jumat, 06 Juli 2018 - 06:45 WIB

Dirut BTN Maryono (Fot Rizki Meirino)
Dirut BTN Maryono (Fot Rizki Meirino)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Manajemen PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), atau Bank BTN, optimistis target kinerja tahun ini dapat tercapai meski perseroan tidak mengubah target bisnis 2018.

Hingga akhir 2018 ini, target tersebut akan tercapai meski ada gejolak kondisi global dan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Itu karena masih tingginya permintaan di berbagai daerah terhadap program sejuta rumah hingga kini.

Di sela Rapat Koordinasi Business Review Triwulan II/2018  di Jakarta, Kamis (05/07/2018), Maryono, Direktur Utama Bank BTN, mengungkapkan, target Bank BTN hingga kini tetap seperti yang tercantum dalam Rencana Bisnis Bank (RBB), yakni tumbuh di atas 20%.

“Target itu bakal terwujud seiring dengan peran BTN yang sudah dapat menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) pada semester dua tahun ini,” papar Maryono.

Maryono mengemukakan, skema FLPP saat ini sangat berbeda. Pasalnya, 75% dicover pemerintah dan 25% sisanya disediakan oleh SMF (PT Sarana Multi Finance). Jadi BTN sangat diuntungkan karena tidak perlu mencari dana mahal lagi.

Maryono menjelaskan, investor tidak perlu khawatir dengan kinerja BTN tahun ini. Meski ada kenaikan suku bunga acuan BI, namun perbankan tidak serta-merta menaikkan suku bunga kredit. Kini Bank BTN sedang menggenjot perolehan dana murah melalui tabungan, sehingga komposisi dana murah diharapkan dapat berimbang dengan deposito.

“Kami sedang rakor dan menugaskan seluruh kepala cabang di Indonesia untuk mendongkrak dana tabungan,” tukas Maryono. 

Selain menggenjot dana murah, demikian Maryono, BTN juga diuntungkan dengan relaksasi aturan Loan to Value (LTV) atau aturan uang muka KPR yang diterbitkan BI. Dengan aturan tersebut diharapkan makin banyak masyarakat yang tertarik membeli rumah.

“Jadi tidak ada kekhawatiran bahwa kita akan kesulitan dana dengan kondisi ini. BTN memiliki potensi yang luar biasa seiring kemudahan-kemudahan yang diberikan pemerintah. Ini dapat memberikan percepatan pertumbuhan perseroan di sektor pembiayaan perumahan,” tutur Maryono.

Adapun mengenai penurunan harga saham, menurut Maryono, hal ini lebih disebabkan adanya faktor global, dimana ada tiga peristiwa yang terjadi di dunia, yaitu perubahan valuta masing-masing negara, perubahan berpindahnya dana yang dari tujuan ke asal, dan adanya perubahan suku bunga.

“Semua ini dalam rangka normalisasi dan ini tidak bisa dihindari disemua negara,” imbuh Maryono.

Sementara itu, Direktur Keuangan & Treasury Bank BTN, Iman Nugroho Soeko, mengatakan, kinerja keuangan per Maret 2018 yang sudah dipublikasikan sudah menunjukkan cukup bagus dengan  pertumbuhan di atas 20% dari sisi aset, kredit dan DPK serta laba di atas 15%.

“Kemudian untuk target ke depan Bank BTN tidak akan berubah, dimana kami optimistis akan tetap tumbuh sesuai dengan yang ditargetkan masih sekitar 20%,” paparnya.

Menurut Iman, untuk mencapai target bisnis tersebut, Bank BTN akan melakukan efisiensi pada biaya operasional, peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) berbiaya rendah sehingga NIM terjaga dan pencapaian target Fee Based Income.

“Jadi tidak perlu khawatir mengenai bisnis BTN yang kami bisa lakukan adalah membukukan kinerja yang sesuai dengan target dan itu baru akan dilihat investor atau masyarakat setelah laporan keuangan Juni, September dan Desember nanti keluar,” tegas Iman.

Per Maret 2018, Bank BTN menyalurkan kredit sebesar Rp202,5 triliun atau naik 19,34% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp169,68 triliun.

Dari total kredit tersebut, kredit perumahan menempati porsi 91,09%, naik 20,32% dari Rp153,31 triliun pada triwulan pertama 2017 menjadi Rp184,46 triliun pada triwulan pertama Maret 2018.  Sedangkan, kredit non-perumahan naik 10,17% dari Rp16,37 triliun menjadi Rp18,03 triliun.

Pertumbuhan kredit dan pembiayaan Bank BTN ini juga turut menunjang kenaikan aset perseroan sebesar 20,73% dari Rp214,31 triliun pada triwulan 2017 menjadi Rp258,73 triliun di periode yang sama 2018.

Laba bersih Bank BTN tercatat naik 15,13% dari Rp594 miliar per Maret 2017 menjadi Rp684 miliar per Maret 2018. Dana Pihak Ketiga Bank BTN tumbuh 23,54% dari Rp157,41 triliun pada Januari-Maret 2017 menjadi Rp194,48 triliun di periode yang sama 2018.

Pertumbuhan terbesar simpanan BTN bersumber dari kenaikan tabungan sebesar 43,35% dari Rp30,74 triliun per Maret 2017 menjadi Rp44,06 triliun per Maret 2018. Penghimpunan giro dan deposito juga menjadi penopang laju kenaikan DPK dengan pertumbuhan masing-masing 22,55% menjadi Rp51,14 triliun dan 16,87% menjadi Rp99,28 triliun per 31 Maret 2018. (Abraham Sihombing)

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Salah satu lini bisnis MPMX

Minggu, 05 Mei 2024 - 15:40 WIB

MPMX Catat Pendapatan Bersih Capai Rp3,9 Triliun di Kuartal I-2024

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) sukses mencatat pertumbuhan pendapatan bersih mencapai Rp3,9 triliun di kuartal I-2024, atau naik 3% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama…

Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific saat belajar budaya Bali

Minggu, 05 Mei 2024 - 15:30 WIB

Kemenparekraf Ajak Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference Belajar Budaya Bali

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak para delegasi Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific…

KOBEX: Penjualan Alat Berat Non-Tambang Meningkat, KOBEX Bukukan Pendapatan Rp531,94 Miliar Di Triwulan I-2024

Minggu, 05 Mei 2024 - 13:20 WIB

Top! Strategi Apik Membuahkan Hasil, Penjualan Alat Berat Non-Tambang Meningkat, KOBEX Bukukan Pendapatan Rp531,94 Miliar di Triwulan I-2024

Jakarta– PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) penyedia alat berat terintegrasi telah merilis Laporan Keuangan (Unaudited) triwulan I tahun 2024. Perseroan melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar…

PT BRI Asuransi Indonesia saat RUPS

Minggu, 05 Mei 2024 - 13:02 WIB

BRI Insurance Tebar Dividen 25 Persen

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2024 (RUPST) PT. BRI Asuransi Indonesia telah digelar pada hari Senin, tanggal 29 April 2024 di Menara Brilian. Jakarta.

Groundbreaking PT Sunra Asia Pacific Hitech

Minggu, 05 Mei 2024 - 11:50 WIB

PT Sunra Asia Pacific Hitech Bangun Pabrik Perakitan Motor Listrik di Kawasan Industri Kendal

Sunra Asia Pacific Hitech merupakan subsidiary dari Jiangsu Xinri yang bergerak dalam pengembangan dan juga produksi transportasi ramah lingkungan. Pada tahun 2023 mulai mengembangkan ekspansinya…