Pertamina-PLN Tandatangani Kontrak PLTGU Jawa -1 Senilai US$1,8 Miliar

Oleh : Herry Barus | Selasa, 31 Januari 2017 - 16:44 WIB

PLTGU ilustrasi
PLTGU ilustrasi

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Konsorsium PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) menandatangani kontrak jual beli (power purchase agreement/PPA) PLTGU Jawa 1 berkapasitas 1.760 MW dengan investasi senilai US$1,8 Miliar.

"Kami memberikan apresiasi tertinggi kepada PLN atas pelaksanaan tender yang terbuka, transparan dan kompetitif, serta atas kepercayaan kepada konsorsium yang telah ditunjuk sebagai pemenang proyek PLTGU Jawa 1. Proyek ini menjadi bukti nyata sinergi dua BUMN besar Indonesia," kata Dirut Pertamina Dwi Soetjipto dalam sambutannya saat penandatanganan PPA seperti dikutip Antara  di Jakarta, Selasa (31/1/2017).

Penandatanganan PPA PLTGU Jawa 1 pada Selasa itu diwakili ketua konsorsium sekaligus Direktur Utama PT Jawa Satu Power Ginanjar dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir dengan disaksikan Dwi Soetjipto.

Dalam proyek PLTGU Jawa 1 dengan skema pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP) itu, Pertamina berkonsorsium dengan Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation.

PLTGU akan dibangun di Cilamaya, Jawa Barat dan bakal menjadi pembangkit gas terbesar di Asia Tenggara.

Secara total, Pertamina akan membangun PLTGU Jawa 1 melalui kolaborasi dengan 18 mitra, baik internasional yakni Jepang, Korea, Amerika, dan Eropa, maupun domestik.

Menurut Dwi, PLTGU yang merupakan bagian program 35.000 MW itu dibangun dengan konsep terintegrasi fasilitas regasifikasi terapung (floating storage and regasifikasi unit/FSRU) pertama di Asia.

"Momentum ini menjadi salah satu pijakan penting bagi Pertamina dalam memulai bisnis IPP sekaligus menegaskan posisi dan perannya untuk mencapai visi sebagai 'world class energy company' (perusahaan energi berkelas dunia)," katanya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim Bank Mandiri Singapura

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:48 WIB

BMSG Lanjutkan Komitmen Keberlanjutan Bank Mandiri di Mancanegara

Bank Mandiri Singapura (BMSG) baru-baru ini menyelenggarakan acara bertajuk “BMSG on Preference“ mengusung tema “Elevating ESG Impact,“ acara perdana ini bertujuan meningkatkan kesadaran,…

Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman Memasuki Panen Raya 2024

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:36 WIB

Alhamdulilah! Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman

Jakarta - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) memastikan stok beras di Jakarta dinyatakan aman memasuki panen raya.

(kiri ke kanan) Direktur Network & IT Solution Herlan Wijanarko, Direktur Wholesale & International Service Bogi Witjaksono, Direktur Strategic Portfolio Budi Setyawan Wijaya, Direktur Digital Busines Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Utama Ririek Adriansyah, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Heri Supriadi, Direktur Human Capital Management Afriwandi, Direktur Group Business Development Honesti Basyir, dan Direktur Enterprise & Business Service FM Venusiana R

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:12 WIB

Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023 di Jakarta pada Jumat (3/5). Rapat menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp17,68 triliun…

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Jumat, 03 Mei 2024 - 17:35 WIB

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Visa, pemimpin global dalam pembayaran digital, melakukan survei terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia . Temuan menunjukkan bahwa 54% UKM yang dipimpin oleh perempuan dan 48%…

Reboisasi lahan kritis merupakan upaya Telkom dalam pencegahan terjadinya erosi tanah

Jumat, 03 Mei 2024 - 16:48 WIB

Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon

Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional sebesar 12.744.925 Ha. Hal ini terjadi dikarenakan tidak seimbangnya penebangan pohon dengan penanaman…