Duta Pertiwi Nusantara Targetkan Laba Bersih Rp6 Miliar

Oleh : Wiyanto | Jumat, 08 Juni 2018 - 15:11 WIB

Direksi Duta Pertiwi Nusantara
Direksi Duta Pertiwi Nusantara

INDUSTRY.co.id - Jakarta-PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS)  proyeksi kinerja untuk tahun 2018 tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.

Direktur Utama DPNS Slang Hadi Widjaja mengatakan, pada tahun ini (2018) Perseroan memperkirakan target laba bersih akan mencapai 6 miliar rupiah. Sementara itu, pendapatan Perseroan diharapkan mencapai 110 miliar rupiah.

”Target laba bersih tahun ini sedikit lebih besar dibandingkan raihan laba bersih pada 2017 yang sebesar 5,96 miliar rupiah," ungkapnya di Jakarta, Jumat (8/6/2018).

Siang Hadi mengatakan, strategi yang ditempuh Perseroan dalam rangka mencapai targetnya antara lain dengan memberikan harga yang cukup bersaing, pelayanan yang baik, menjaga dan mempertahankan mutu glue serta pengiriman yang tepat waktu.

Menurut Siang Hadi, kinerja Perseroan tahun 2017 mengalami penurunan dibanding tahun Ialu. Nilai penjualan sebesar Rp 115,94 miliar pada tahun 2016 turun menjadi Rp 111,29 miliar pada tahun 2017. Walaupun nilai penjualan masih diatasjumlah yang ditargetkan, yaitu Rp 105 miliar namun laba yang ditargetkan Perusahaan sebesar Rp 9 miliar tidak tercapai, jumlah yang terealisasi sebesar Rp 6,58 miliar.

“Penurunan ini dikarenakan oleh menurunnya permintaan produk utama berupa glue yang disertai dengan meningkatnya beban pokok penjualan seiring dengan naiknya harga bahan baku utama produksi dan menurunnya pendapatan bunga,” tutur Hadi.

Profitabilitas Perusahaan tahun 2017 menurun dibanding tahun 2016. Margin kotor turun dari 25,44% pada tahun 2016 menjadi 22,34% pada tahun 2017. lni dikarenakan menurunnya kuantitas permintaan glue sebanyak 2.144 ton dan naiknya Beban Pokok Penjualan yang disebabkan oleh naiknya harga pokok rata-rata pemakaian bahan baku utama berupa methanol, caustic soda, phenol dan melamine serta naiknya beban gaji dan kesejahteraan karyawan.

Net profit margin turun dari 8,63% pada tahun 2016 menjadi 5,36% pada tahun 2017 terutama dikarenakan oleh menurunnya margin kotor dan menurunnya pendapatan lain-lain.

Total Aset mengalaml peningkatan sebesar Rp 12,36 miliar, dari Rp 296,13 miliar pada tahun 2016 menjadi Rp 308,49 miliar pada tahun 2017. Kenaikan ini dikarenakan oleh naiknya aset lancar dan aset tidak lancar.

Kenaikan aset lancar berdampak pada kemudahaan manajemen dalam mengelolah operasional perusahaan, sedangkan dampak perubahan aset tidak lancar berupa kenaikan beban eksplorasi dan pengembangan menunjukkan keuangan Perusahaan semakin bertambah ke dalam investasi di bidang batu bara, namun Perusahaan berharap Perusahaan tambang batu bara entitas anak dapat segera berproduksi. Dampak perubahan total Aset menunjukkan likuiditas Perusahaan semakin membaik.

Lebih lanjut, Hadi mengatakan, Perseroan tidak menghadapi kendala yang berarti pada tahun 2017, namun suasana politik nasional dan pesta demokrasi yang semakin dekat dapat berpengaruh pada kehidupan berdemokrasi dan menimbulkan kekhawatiran para pelaku ekonomi.

”Harapan masyarakat tentunya semua dapat berjalan lancar dan terlaksana dengan semangat kedewasaan untuk membangun bangsa dan negara menjadi lebih baik," pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.