Kemenpar Akan Fokuskan Empat Destinasi Prioritas Untuk dijadikan Nomadic Tourism
Oleh : Chodijah Febriyani | Jumat, 23 Maret 2018 - 12:00 WIB

Ilustrasi Nomadic Tourism (Foto: Facebook/Kemenpar)
INDUSTRY.co.id, Bali - Kementerian Pariwisata saat ini sedang konsen untuk menggarap Nomadic Tourism untuk menggaet wisatawan domestik ataupun wisatawan mancanegara. Dalam Rapat Koordinasi Pariwisata I tahun 2018, selain Destinasi Digital, Kemenpar membahas Nomadic Tourism yang merupakan amenitas yang berpindah-pindah.
Rakornas Zaman Now di Bali Nusa Dua Convention Center, 22-23 Maret ini, akan menggali Nomadic Tourism lebih dalam. Hal itu disampaikan PIC Program Nomadic Tourism, Waizly Darwin.
“Secara garis besar ada dua sesi pembahasan. Fokus utama terkait aksesibilitas dan amenitasnya, meski nanti juga akan disinggung atraksinya. Intinya semua elemen itu harus ramah bagi para pengembara dunia,” ungkap Waizly yang juga Tenaga Ahli Bidang Digital Marketing Kemenpar ini.
Mengenai aksesibilitas, Nomadic Tourism menginginkan konsep yang simpel. Artinya para wisatawan bisa lebih cepat bisa sampai ke destinasi. Untuk negara kepulauan seperti Indonesia, aksesibilitas yang tepat adalah seaplane, helicopter city, dan lifeboat dinilai paling efektif. Dengan jumlah 17 ribu pulau, Indonesia pun membutuhkan lebih banyak seaplane.
“Untuk aksesibilitas, dibutuhkan solusi yang sesuai. Aksesibilitas fokus ke kondisi sekarang yang sedang tren. Kebutuhan ini harus dikejar karena pengembara dunia suka akses yang simpel. Ketiga moda itu sangat mengakomodir. Jumlah seaplane harus ditambah karena saat ini jumlahnya hanya puluhan. Momentumnya pas, pemerintah banyak lakukan deregulasi,” terang Waizly.
Selain aksesibilitas, nomadic amenitas juga harus wow. Amenitas yang disiapkan juga harus sesuai selera para pengembara dunia jaman now ini. Ada beberapa treatment untuk nomadic amenitas ini seperti glamping camp, caravan, juga homepods.
Weizly menerangkan, nomadic tourism secara umum harus memberikan sensasi baru bagi para pengembara dunia jaman now ini.
“Para pengembara dunia ini suka kejutan. Harus ada sesuatu yang baru agar dicermati. Fokuskan semua dari kebutuhan customer. Sebab, atraksi di Indonesia itu luar biasa,” ujarnya lagi.
Dijelaskanya aksesibilitas dan amenitas nomadic tourism untuk sementara akan difokuskan untuk 10 Destinasi Prioritas atau Bali Baru. Ada empat destinasi yang dijadikan pilot project. Yaitu Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, juga Borobudur.
“Sementara Nomadic Tourism difokuskan di empat destinasi Bali Baru tersebut. Semua akan diupayakan di sana. Harapannya, ini bisa ditiru oleh destinasi lainnya,” katanya lagi.
Aksesibilitas dan amenitas kekinian memang diperlukan untuk mendukung atraksi. Terlebih, destinasi pariwisata Indonesia unggul secara nature, culture, juga manmade.
Nomadlist.com bahkan menempatkan Canggu (Bali) sebagai destinasi nomor satu dunia. Nomadlist.com juga memasukan Ubud di urutan 6, Denpasar nomor 14, dan Yogyakarta pada strip 74 dunia.
“Atraksi pun idealnya sesuai dengan selera mereka. Indonesia bagus di semua lini atraksi. Indonesia nomor satu dunia untuk digital nomad. Kondisi ini tentu jadi potensi besar yang harus dioptimalkan dengan dukungan aksesibilitas dan amenitas. Sebab, jumlah pengembara dunia sangat besar,” ujar Waizly lagi.
Menteri Pariwisata Arief Yahya Digital Destination and Nomadic Tourism ini bakal booming. Akan heboh di mana-mana, baik di media sosial maupun di offline. Karena pas dengan kebutuhan yang dicari anak-anak muda.
“Kalau Destinasi Digital itu positioningnya adalah esteem economy, diferensiasinya destinasi instagramable, brandingnya destinasi zaman now, maka nomadic tourism ini adalah solusi sementara untuk selamanya!," pungkas Arief Yahya.
Baca Juga
Wamen Irene Apresiasi Kolaborasi Indonesia-Prancis di Jakarta Fashion…
Wamen Irene Hadiri Festival Jamu: Dorong Jamu Jadi Identitas Budaya…
Batik Oey Soe Tjoen Genap 100 Tahun: Kementerian Ekonomi Kreatif…
Ini Destinasi Favorit Baru Keluarga Indonesia Selama Libur Tengah…
Indonesia Juara Trip Raih Travelers’ Choice 2025, Momentum Pariwisata…
Industri Hari Ini

Selasa, 05 Agustus 2025 - 09:02 WIB
Merck Perkuat Akses dan Empati dalam Perawatan Fertilitas di Indonesia, Rayakan Hari Bayi Tabung Sedunia 2025
Memperingati World IVF Day 2025, Merck tegaskan komitmen perluasan akses IVF di Indonesia dengan solusi keterjangkauan, pendekatan berbasis pasien, dan dukungan emosional.

Selasa, 05 Agustus 2025 - 08:28 WIB
Ratusan Perusahaan Tiongkok Siap Serbu Pasar ASEAN di Pameran Green and Innovative Cooperation 2025 Jakarta
Green and Innovative Cooperation Exhibition 2025 akan digelar di Jakarta, menghadirkan 100 perusahaan Tiongkok dengan solusi canggih untuk kendaraan listrik, kota pintar, dan layanan kesehatan…

Selasa, 05 Agustus 2025 - 07:35 WIB
Dukung Indonesia Netral Karbon, Jababeka & Tenant Kawasan Industri Tanam 100 Ribu Magrove di Muara Gembong
PT Jababeka Tbk., sebagai pelopor kawasan industri modern dan berwawasan lingkungan di Indonesia, terus menunjukkan komitmennya dalam membangun kawasan industri yang tidak hanya produktif secara…

Selasa, 05 Agustus 2025 - 07:23 WIB
Presiden Prabowo Terima Medali Kehormatan dari Komando Operasi Khusus AS di Istana Merdeka
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menerima kunjungan Komandan Komando Operasi Khusus Amerika Serikat, Jenderal Bryan Fenton di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 4 Agustus 2025.…

Selasa, 05 Agustus 2025 - 07:13 WIB
Specialty Indonesia 2025: Dorong Industri Olahan Lokal Tembus Pasar Global
Kementerian Perindustrian terus meningkatkan nilai tambah sumber daya hayati lokal seperti kopi, teh, kakao, buah, dan susu melalui peran industri pengolahan agar menghasilkan produk yang berdaya…
Komentar Berita