Borneo Olah Sarana Sukses Jadi Emiten Kedua BEI pada Tahun Ini
Oleh : Abraham Sihombing | Kamis, 15 Februari 2018 - 11:46 WIB

PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) (Foto Dok Industry.co.id)
INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) mulai memperdagangkan dan mencatatkan saham-sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (15/02/2018) ini. Sebelumnya, BOSS telah melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS) dan sekaligus menjadi emiten kedua yang mencatatkan sahamnya di BEI pada tahun ini.
“PUPS yang kami lakukan itu adalah bagian dari visi dan misi peseroan untuk menjadi produsen batu bara yang dapat memenuhi tingginya tuntutan pelanggan di seluruh dunia terhadap batu bara premium (high grade) agar lebih ramah lingkungan saat dikonsumsi sebagai energi pembangkit listrik,” ujar Freddy Tedjasasmita, Presiden Direktur BOSS, di Jakarta, Kamis (15/02/2018).
BOSS adalah perusahaan pertambangan batu bara berkualitas tinggi (high grade) yang mengandung kalori tinggi serta tingkat abu (ash) dan belerang (sulfur) yang sangat rendah sehingga lebih ramah lingkungan.
“Keunikan ini yang membuat batubara kami bisa memasok berbagai pembangkit listrik di Jepang dan negara lain dengan harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan patokan harga acuan Newcastle Australia,” tukas Freddy.
Dalam PUPS tersebut, perseroan menawarkan 400 juta lembar saham kepada publik seharga Rp400 per unit. Itu mencapai sekitar 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Dari PUPS yang dijamin sepenuhnya oleh PT Victoria Sekuritas Indonesia dan PT Mega Capital Sekuritas tersebut, perseroan meraih dana sebesar Rp160 miliar.
Widodo Nurly Sumady, Direktur BOSS, mengungkapkan, dana hasil PUPS itu akan digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur pengangkutan batubara (coal hauling) dan fasilitas pemuatan batubara (jetty) guna mendukung peningkatan volume produksi.
“Dana tersebut akan dimasukkan ke dalam belanja barang modal (capital expenditure/capex) perseroan untuk tahun ini yang besarnya mencapai US$ 16 juta,” ujar Widodo.
Widodo menuturkan, volume produksi perseroan diharapkan dapat meningkat dua kali lipat pada tahun ini menjadi 1 juta ton dibanding realisasi tahun lalu sebanyak 500.000 ton. Sementara itu, per September 2017, penjualan BOSS tercatat sebesar Rp120,6 miliar dengan laba bersih sebesar Rp20,8 miliar. (Abraham Sihombing)
Baca Juga
Fokus pada FMC dan Data Center, Telkom Pastikan Transformasi 5BM…
Sempat Memukau Investor pada Awal listing, Saham CYBR Melorot karena…
Keren Jadi Perbincangan! Perkuat Pasar Jawa Barat, Mitra10 dan Atria…
Manulife Aset Manajemen Indonesia Bangun Sarana Air Bersih di Bogor
Tingkatkan Daya Saing Global, Telkom Dukung Sertifikasi Halal 497…
Industri Hari Ini

Jumat, 01 Desember 2023 - 00:51 WIB
IKP Fest 2023 Hadirkan Talkshow Bekasi Berani Lawan Hoaks Pemilu 2024
Cikarang Selatan - Dinas Komunikasi dan Informasi Persandian Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Bekasi menyelenggarakan acara IKP Festival tahun 2023. Acara dimulai dengan kegiatan Talkshow…

Kamis, 30 November 2023 - 23:24 WIB
Wärtsilä Dapat Kontrak Pasok Dua Pembangkit Listrik Berkapasitas 30 MW
Grup teknologi Wärtsilä akan memasok genset untuk dua pembangkit listrik di Indonesia. Pemesanan telah dilakukan oleh KEPCO E&C, anggota konsorsium KEPCO E&C-Adhi Karya, konsorsium yang membangun…

Kamis, 30 November 2023 - 23:03 WIB
Misi Pendakian Putri Handayani Ke Benua Antartika Untuk Raih Gelar The Explorer's Grand Slam
Jika Putri berhasil menuntaskan misinya, ia akan menjadi orang Indonesia dan wanita Asia Tenggara pertama yang mendapatkan titel The Explorer’s Grand Slam, yaitu sebuah gelar prestisius yang…
Kamis, 30 November 2023 - 22:48 WIB
Bliblicare+ Hadirkan Perlindungan Gadget Dari Cermati Protect
Kerja sama Cermati Protect dengan Blibli menjawab kebutuhan perlindungan gadget yang dibeli di Blibli Group dengan manfaat jaminan perbaikan juga pergantian atas kerusakan termasuk kehilangan…

Kamis, 30 November 2023 - 22:21 WIB
Ini 3 Hal Administratif Legal yang Sering Diabaikan dalam Merintis Usaha
Dalam memulai suatu usaha, kebanyakan orang memilih untuk tidak menunda memperkenalkan produk maupun jasa yang ditawarkan ke target market.
Komentar Berita