Sektor Industri Harus Mengikuti Perkembangan Teknologi Dunia Digital

Oleh : Herry Barus | Jumat, 12 Januari 2018 - 15:00 WIB

Bambang Brodjonegoro. (Foto: IST)
Bambang Brodjonegoro. (Foto: IST)

INDUSTRY.co.id - Depok- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencana Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas), Bambang S Brodjonegoro mengatakan, industri perlu mengantisipasi perkembangan teknologi digital untuk meningkatkan daya saing di pasar global.

"Daya saing industri saat ini bukan lagi ditentukan upah murah dan sumber daya alam, akan tetapi sudah beralih kepada pemanfaatan teknologi dan penguasaa teknologi informasi," kata Bambang saat memberikan orasi ilmiah pada acara Dies Natalis Fakultas MIPA Universitas Indonesia ke-57 di Depok, Jawa Barat, kemarin

Menteri Bambang berharap Universtias Indonesia melalui berbagai disiplin ilmu dapat memberikan kontribusi kemajuan industri karena penguasaan teknologi dan teknologi informasi terkini sangat bergantung kepada riset.

"Pelaku industri harus mencermati industri di luar negeri saat ini telah mengganti peran manusia dengan robot. Tidak tertutup kemungkinan investor Jepang, Korea, dan Tiongkok yang semula masuk ke Indonesia karena upah tenaga kerja murah, akan kembali merelokasi ke negaranya karena sudah dapat digantikan dengan robot," kata Bambang.

Bambang mengatakan, pemerintah telah mengingatkan hal ini kepada kalangan industri agar terus memperkuat riset dan inovasi, apalagi tahun 2025 Indonesia akan menghadapi ledakan usia produktif (bonus demografi) tentunya membutuhkan ketersediaan lapangan kerja lebih banyak lagi.

Bambang mengatakan pelaku ekonomi jangan terbuai pertumbuhan ekonomi 5 persen dan PDB sebesar Rp13.500 Triliun karena kapastias ekonomi Indonesia memang besar dilihat dari jumlah penduduknya yang membuat sektor konsumsi masih mengendalikan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Dampak dari pesatnya Teknologi Informasi telah menimbukan fenomena 'destruction' terutama di sektor jasa perdagangan. 'Destruction' merupakan gangguan terhadap sistem yang sudah mapan dampaknya bisa penutupan usaha atau mengurangi ekspansi," kata Bambang.

Bambang mencontohkan banyaknya industri ritel yang terpaksa menutup usahanya atau mengurangi ekspansi sebagai akibat hadir dan bertumbuhnya riteler berbasis e-commerce dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Tidak itu saja salah satu perusahaan taksi terbesar juga terkena dampak dari kemajuan teknologi informasi dengan hadirnya angkutan berbasis daring. Meskipun sudah ada solusi melalui koordinasi Kementeri Perhubungan dan Kementerian Kominfo, akan tetapi perusahaan tersebut sempat terkena imbasnya, kata Menteri Bambang yang juga guru besar Universitas Indonesia.

Bambang juga mengingatkan tidak sepenuhnya produk yang ditawarkan e-commerce merupakan produk dalam negeri, sebagian merupakan barang impor. Tentunya kalau produk impor merajalela akan mengganggu industri dalam negeri, dampaknya akan kemana-mana serta akan membuat ekonomi melambat.

Bambang mengatakan, banyak dari perusahaan e-commerce termasuk perusahaan dalam negeri telah beralih kepemilikannya melalui perusahaan investasi, hal ini juga yang membuat tidak hanya produk dalam negeri yang dijual tetapi juga produk impor.

Namun Bambang menjelaskan kehadiran teknologi informasi bukanlah ancaman apabila dapat dikuasai dengan baik. Sebagai contoh saat ini pemerintah telah mengembangkan kecerdasan buatan untuk pengobatan jarak jauh, sangat cocok diaplikasikan di daerah-daerah terpencil yang kekurangan dokter.

"Bahkan melalui teknologi tersebut pasien bisa mendapatkan obat bahkan dapat dilakukan tindakan tanpa kehadiran dokter," kata Menteri Bambang seperti dilansir Antara.

Bambang juga mengungkapkan pentingnya industri di Indonesia menjadi pemegang lisensi, banyak produk asal Indonesia yang dipakai brand global seperti Uniqlo, Nike, H&M, Zara. Sudah saatnya memperbanyak brand global untuk memberi nilai tambah seperti yang sudah dikembangkan Indofood, Unilever, dan beberapa lainnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 - 21:55 WIB

Peringatan Hari Kartini: Srikandi BUMN Gelar Edukasi Terkait Investasi Properti

Jakarta-Dalam rangka memperingati Hari Kartini Srikandi BUMN Indonesia menyelenggarakan webinar bertajuk “Smart Investment 2024 Year of The Dragon”. Acara yang digelar secara daring, akhir…

Kick Off Toyota Eco Youth (TEY) ke-13

Kamis, 02 Mei 2024 - 20:15 WIB

Toyota Eco Youth Kembali Digelar Ajak Generasi Muda Berperan Nyata Jaga Bumi

Toyota Indonesia secara resmi menggelar Kick off Toyota Eco Youth (TEY) ke-13 dengan mengusung tema "EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi”.

IKN Project Shipment and Conference

Kamis, 02 Mei 2024 - 20:09 WIB

Dari Istana Negara Hingga Kantor Presiden, MJEE Pasok Lift dan Eskalator di Sejumlah Gedung Utama IKN

Jika sebelumnya pada 26 Februari 2024 principal MJEE yaitu Mitsubishi Electric Building Solutions Corporation (MEBS) di Tokyo mengumumkan bahwa MJEE telah berasil mendapatkan pesanan untuk 55…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 02 Mei 2024 - 19:40 WIB

Menperin Agus: Industri Manufaktur RI Sehat & Solid, Ekspansif 32 Bulan Berturut-turut

Fase ekspansi yang dicatat oleh industri manufaktur tanah air masih berlanjut sehingga memperpanjang periode selama 32 bulan berturut-turut. Ini berdasarkan laporan S&P Global, yang menunjukkan…

RS Royal Progress Sunter memiliki jajaran dokter spesialis vaskular dan endovaskular handal serta dukungan teknologi medis terkini yang dapat membantu menangani permasalahan varises.

Kamis, 02 Mei 2024 - 19:35 WIB

RS Royal Progress Sunter Hadirkan Metode Penanganan Varises Laser Tanpa Bedah

Memiliki jajaran dokter spesialis vaskular dan endovaskular handal, RS Royal Progress Sunter hadirkan EVLA, metode penanganan varises lewat laser, tanpa bedah dan minim sayatan.