Volume Penjualan SMGR Ditargetkan 30 Juta Ton pada 2017

Oleh : Abraham Sihombing | Jumat, 06 Januari 2017 - 00:10 WIB

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) (indonesianindustry)
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) (indonesianindustry)

INDUSTRY.co.id, Jakarta – Volume penjualan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) pada tahun ini ditargetkan antara 29-30,5 juta ton, atau tumbuh sekitar 4-5% dibandingkan pencapaian pada 2016. Hingga akhir November 2016, total volume penjualan semen SMGR tercatat 28-29 juta ton.
 
“Realisasi volume penjualan hingga akhir Desember 2016 tampaknya tidak jauh berbeda dengan November 2016. Kami optimistis, volume penjualan pada 2017 ini akan tumbuh 4-5% dibandingkan 2016,” ujar Agung Wiharto, Corporate Secretary SMGR, di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/1/2017) petang.
 
Agung mengemukakan, pertumbuhan volume penjualan tersebut tampaknya didukung oleh pengoperasian dua pabrik semen baru di Rembang, Jawa Tengah dan Indarung VI, di Padang, Sumatera Barat.
 
“Jika pengoperasian berjalan lancar, maka kami berharap kedua pabrik baru perseroan di Rembang dan Padang akan memberikan kontribusi pertumbuhan penjualan tahun ini. Pasalnya, kapasitas produksi pabrik semen Indarung adalah 2 juta ton dan pabrik semen Rembang sebanyak 1,5 juta ton,” ungkap Agung.
 
Saat ini, total kapasitas produksi Semen Indonesia mencapai 29 juta ton per tahun. Semen tersebut dipasarkan dengan kisaran harga Rp800.000-820.000 per ton. “Karena itu, kami harap tidak ada penurunan harga semen pada 2017. Kalaupun penurunan harga itu ada, itu lebih disebabkan oleh persaingan bisnis semata,” tukasnya.
 
Agung mengungkapkan, untuk dapat terus menambah kapasitas produksinya, maka manajemen SMGR mengalokasikan dana belanja modal sekitar Rp6 triliun untuk 2017, atau serupa dengan anggaran belanja modal SMGR pada 2016.
 
Agung menjelaskan, dana belanja modal itu akan digunakan untuk membiayai pembangunan proyek pembangkit listrik berkapasitas 30 megawatt (MW) di Tuban. Disamping itu, dana tersebut juga akan dianggarkan untuk membiayai penyelesaian pembangunan pabrik semen di Rembang dan Indarung sebesr Rp1 triliun, pembangunan pabrik semen di Aceh sekitar Rp3-4 triliun, pabrik pengemasan semen di Bengkulu dan Maluku serta untuk membiayai pemeliharan sistim teknologi informasi (TI).
 
Agung menuturkan, sekitar 70% dari total belanja modal tahun ini berasal dari eksternal perseroan, baik dari sektor perbankan maupun dari penerbitan obligasi. Sisanya baru berasal dari kas internal perseroan.
 
Secara industri, total volume produksi semen nasional pada 2016 tercatat 64 juta ton. Pada tahun ini, volume produksi tersebut diprediksi naik 5% menjadi 67,2 juta ton. Pada 2016, SMGR menguasai pangsa pasar 42% dan manajemen perseroan akan mempertahankan pangsa pasar sebesar itu pada tahun ini. ***
 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.