BI: Kredit Hanya Tumbuh Delapan Persen 2017

Oleh : Herry Barus | Kamis, 16 November 2017 - 19:49 WIB

Gubernur BI Agus Martowardojo
Gubernur BI Agus Martowardojo

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan sepanjang 2017 akan sebesar delapan persen atau di perkiraan bawah rentang target Bank Sentral yang sebesar 8-10 persen.

Gubernur BI Agus Martowardojo dalam jumpa pers triwulanan di Jakarta, Kamis (16/11/2917) , mengatakan Bank Sentral menurunkan perkiraan pertumbuhan kredit dari perkiraan semula, karena hingga November 2017 permintaan kredit masih lemah dan sikap bank yang masih khawatir dengan potensi pembengkakan Rasio Kredit Bermasalah (Non-Performing Loan/NPL).

"Kredit tumbuh lebih rendah dari perkiraan semula yaitu menjadi sekitar delapan persen," ujarnya Permintaan kredit, menurut Agus, masih lemah karena nasabah, terutama nasabah korporasi masih menyelesaikan konsolidasi sehingga berhati-hati dalam mengajukan pembiayaan ke bank.

"Korporasi mau meyakini bahwa neraca mereka sudah sehat, rugi laba sudah lebih sehat dan sekarang ini mereka belum ajukan permintaan," ujarnya.

Sementara, suplai kredit dari bank juga masih tersendat karena perbankan itu masih "was-was" dengan potensi peningkatan NPL. NPL memang membaik ke level 2,9 persen jika merujuk data Septemver 2017. Namun perbankan tetap harus berhati-hati karena beberapa sektor kredit belum membaik, misalnya pertambangan.

"Kami lihat faktor permintaan dan penawaran berdampak ke pertumbuhan kredit yang masih lemah," ujarnya.

Hingga bulan September 2017 ini, Bank Sentral memandang stasibilitas perbankan, dan umumnya sistem keuangan, tetap terjaga, dengan indikasi rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebsar 23 persen dan rasio likuiditas (AL/DPK) pada level 22,6 persen di September 2017.

Sementara, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) untuk keseluruhan tahun 2017, DPK diperkirakan tumbuh sekitar 10 persen.

BI juga memutuskan untuk menetapkan rasio bantalan permodalan bank yakni "Countercyclical Capital Buffer (CCB)" sebesar nol persen atau tidak berubah. Hal ini, kata Agus, untuk mendorong bank dalam meningkatkan peyaluran kredit.

Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) triwulanan Bank Indonesia pada 15-16 November 2017 ini, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" sebesar 4,25 persen.

Suku bunga penyimpanan dana perbankan di BI (Deposit Facility) juga ditetapkan 3,5 persen dan suku bunga penyediaan likuiditas ke perbankan dari BI (Lending Facility) sebesar lima persen.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kelas Pintar Bersama

Senin, 29 April 2024 - 16:02 WIB

Dorong UMKM Maksimalkan Pemasaran Digital, Kredit Pintar Gelar Workshop Kelas Pintar Bersama di Semarang

Di era pemasaran digital seperti sekarang ini, konten memiliki peran penting sebagai salah satu strategi untuk menggaet target market agar tertarik dengan jasa atau produk yang ditawarkan. Terlebih…

Puncak Hari Air Dunia ke-32, Menteri Basuki : Tingkatkan Kemampuan Mengelola Air

Senin, 29 April 2024 - 15:36 WIB

Puncak Hari Air Dunia ke-32, Menteri Basuki : Tingkatkan Kemampuan Mengelola Air

Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia (HAD) Tahun 2024, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) menyelenggarakan Puncak HAD…

Touring Gass Tipiiss

Senin, 29 April 2024 - 15:04 WIB

Touring Gass Tipiiss Promosikan Pariwisata Padang

Keindahan alam Sumatera Barat rupanya menarik bagi sekelompok orang yang menyukai traveling keliling Indonesia sambil mengendarai motor.

Wellington College Independent School Jakarta (WCIJ) mengumumkan pembukaan resminya pada bulan September 2024.

Senin, 29 April 2024 - 14:48 WIB

Sekolah Terkemuka Inggris, Wellington College, Siap Membuka Cabang Pertamanya di Indonesia

Wellington College Independent School Jakarta (WCIJ) yang merupakan pengembangan Wellington College di Inggris, mengumumkan pembukaan resminya di Jakarta pada bulan September 2024.

PT. Yupi Indo Jelly Gum

Senin, 29 April 2024 - 13:29 WIB

Katakan Tidak pada Bullying

Masa sekolah yang seharusnya menjadi masa yang indah, realitasnya tidak untuk sebagian anak. Masa sekolah menjadi waktu yang penuh dengan ketakutan, kecemasan, dan penderitaan yang disebabkan…