Dewan Pers Akui Hoax Semakin Marak

Oleh : Herry Barus | Jumat, 20 Oktober 2017 - 07:00 WIB

Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo (Foto: ist)
Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo (Foto: ist)

INDUSTRY.co.id - Surabaya- Dewan Pers mengakui "hoax" atau berita bohong semakin marak beredar melalui media sosial dan pihaknya akhir-akhir ini banyak menerima pengaduan mengenai hal itu.

"'Hoax' bagian dari abal-abalisme. Kita harus perangi," kata Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo di sela acara "Literasi Media sebagai Upaya Cegah dan Tangkal Radikalisme dan Terorisme di Masyarakat" di Surabaya, Kamis (19/20/2017)

Dewan Pers baru saja menerima pengaduan dari Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Teten Masduki bahwa dia diberitakan menerima uang Rp200 miliar dari Panglima TNI. "Kita cek di mana alamatnya ternyata rumah kosong," katanya.

Yosep Adi mengatakan, "hoax" banyak diproduksi melalui media daring yang tak terdaftar di Dewan Pers, melalui media sosial dan juga kelompok Saracen. Untuk itu pihaknya menyatakan "hoax" harus diperangi bersama karena bukan hanya masalah di Indonesia.

"Bulan lalu saya baru pulang dari Hungaria diundang untuk menjadi observer Dewan Pers seluruh Eropa. Mereka mengeluhkan kondisi yang sama. Jerman, Georgia, Rusia bahkan Catalunya dan Spanyol menghadapi masalah yang sama dengan ide referendum," kata dia.

Dia menjelaskan bahwa pers harus bisa menjadi alat untuk mensterilisasi berita-berita "hoax" dan membantah kebohongan-kebohongan yang dimunculkan terutama melalui media daring dan media sosial. Itu untuk merebut kepercayaan publik kembali terhadap pers.

"Kita tahu pasca Pemilihan Presiden 2014 dan kita lihat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 DKI Jakarta, pers kehilangan kepercayaan dari publik karena publik lebih mempercayai berita-berita yang beredar di media sosial," katanya kepada awak media.

"Hoax" sama bahayanya dengan ajakan untuk radikalisme. Radikalisme bisa membuat fenomena orang bisa membuat tindakan ekstrim. Bahkan melakukan bom bunuh diri hanya dari informasi yang sebetulnya tidak tahu sumbernya dari mana karena melakukan komunikasi dari dunia maya.

"Tapi kalau berita 'hoax', bisa memecah belah bangsa karena ada orang yang sengaja melakukan adu domba antaragama, antarumat, bahkan antarkelompok yang berbedam," tuturnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ki Hajar Dewantara

Kamis, 02 Mei 2024 - 15:23 WIB

Mengenal Tokoh Hebat Ki Hajar Dewantara, Lepas Gelar Bangsawan dan Pilih Fokus Berjuang untuk Pendidikan

Jakarta-Nama Ki Hajar Dewantara tak lekang di telan zaman. Dalam dunia pendidikan Indonesia, namanya tentu tak asing lagi.

Persiapan Libur Natal dan Tahun Baru 2023 Bank BTN Siapkan Dana Tunai Rp19 Triliun

Kamis, 02 Mei 2024 - 14:46 WIB

Nasabah Patut Simak Ya! BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menyatakan tidak ada dana nasabah yang hilang di perseroan. Hal itu menjawab tudingan para pendemo yang disuruh oleh oknum yang mengaku…

Demo produk Acer

Kamis, 02 Mei 2024 - 14:45 WIB

Acer Meluncurkan Jajaran Lengkap Produk, Solusi dan Transformasi Platform Komunitas Insan Pendidik Guraru

Acer melalui Acer for Education hari ini (2/05) menegaskan komitmen Acer untuk menjadi bagian dari pengembangan kualitas dunia pendidikan di Indonesia.

Promo Blibli di BeautyFest Asia 2024

Kamis, 02 Mei 2024 - 13:55 WIB

BeautyFest Asia 2024 Digelar, Ada Promo Ekslusif Blibli dan Parfum Onix Fragrance

BeautyFest Asia 2024 merupakan event yang tepat bagi siapa saja yang ingin terjun lebih dalam ke dalam dunia kecantikan dan melihat lebih dekat perkembangan terkini di industri kecantikan.

Pembayaran melalui livin bank mandiri

Kamis, 02 Mei 2024 - 13:48 WIB

Livin´ Merchant, Inovasi Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Bank Mandiri terus melakukan inovasi produk dan layanannya demi mewujudkan inklusi keuangan untuk berbagai lapisan masyarakat. Upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan layanan perbankan…