Penjilat, Pengecut dan Pejuang

Oleh : Reza A.A Wattimena | Selasa, 19 September 2017 - 17:14 WIB

Reza A.A Wattimena, Dosen Hubungan Internasional, President University, Peneliti di PresidentCenter for International Studies (PRECIS)
Reza A.A Wattimena, Dosen Hubungan Internasional, President University, Peneliti di PresidentCenter for International Studies (PRECIS)

INDUSTRY.co.id - Apa yang membuat manusia menjadi mahluk “terkuat” di bumi sekarang ini? Secara otot, ia jauh lebih lemah daripada singa, serigala bahkan anjing. Fisik manusia lemah, jika dibandingkan banyak mahluk hidup lainnya. Setiap manusia memerlukan waktu hampir 20 tahun, supaya ia bisa bertahan hidup secara mandiri sebagai manusia dewasa.

Yang membuat manusia menjadi mahluk unggul di bumi adalah kemampuannya untuk bekerja sama dengan manusia lainnya. Pendek kata, manusia mampu berorganisasi. Dengan kemampuan ini, manusia menciptakan berbagai alat yang membantu pelestarian diri sekaligus perkembangan dirinya. Kerja sama di dalam sebuah organisasi mampu mendorong manusia melakukan hal-hal yang tak mungkin dilakukan, jika ia bekerja sendiri.

Namun, kehidupan di dalam organisasi tidak selalu tenang dan damai. Perubahan terus terjadi yang kerap kali justru menurunkan kinerja organisasi itu sendiri. Hubungan-hubungan kekuasaan yang tak seimbang membentuk budaya organisasi tersebut. Seringkali, ketidakadilan pun terjadi, ketika politik kekuasaan dan ambisi buta muncul sebagai daya dorong utama di dalam organisasi.

Penjilat, Pengecut dan Pejuang

Ketika ini terjadi, maka organisasi berubah menjadi organisasi busuk. Di dalam organisasi semacam ini, ada tiga tipe manusia yang muncul. Yang pertama adalah tipe manusia penjilat. Manusia semacam ini sejujurnya minim prestasi, namun suka menjilat dan menipu lingkungan sekitarnya, guna mendapatkan kekuasaan di dalam organisasi. Biasanya, orang semacam ini cepat naik jabatan, walaupun tak memiliki pencapaian yang nyata.

Para penjilat biasanya suka bertindak semena-mena. Kebijakan yang mereka ambil cenderung tidak masuk akal, dan merugikan organisasi. Mereka takut terhadap kritik, karena memang kepercayaan diri dan kebijaksanaan hidup mereka rendah. Jilat penguasa, injak bawahan: inilah pola pikir mereka di dalam membuat keputusan.

Tipe manusia kedua adalah manusia pengecut. Mereka adalah para penonton di dalam organisasi. Mereka minim kreativitas dan minim prestasi. Biasanya, mereka berani bicara di belakang tentang kejelekan orang-orang lainnya, namun tak berani mengambil tindakan nyata.

Manusia pengecut adalah manusia pencari aman. Mereka hanya memikirkan keamanan diri dan karir mereka sendiri. Mereka tak punya solidaritas dan kepedulian terhadap orang lain yang sedang kesulitan, pun jika orang lain tersebut adalah teman dekatnya. Namun, keamanan yang mereka peroleh sebenarnya adalah keamanan semu, yang akan segera lenyap, ketika krisis melanda.

Tipe ketiga adalah manusia pejuang. Mereka adalah para pemikir kritis. Mereka bersuara, ketika melihat masalah dan ketidakadilan. Mereka ingin melakukan perubahan, supaya organisasi menjadi tempat yang lebih baik untuk hidup dan berkarya bagi semua orang. Mereka bersedia berkorban demi nilai-nilai yang mereka perjuangkan.

Mereka memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Ketika kesulitan melanda, mereka adalah orang-orang yang bergerak cepat untuk memperbaiki keadaan. Namun, mereka kerap kali disalahpahami, terutama oleh para penjilat dan pengecut. Di dalam banyak organisasi, para pejuang biasanya tersingkir, namun memperoleh hal yang lebih baik setelahnya.

Indonesia

Di Indonesia, kita memiliki terlalu banyak penjilat dan pengecut. Tak heran, banyak organisasi di Indonesia, baik bisnis, non-profit maupun pemerintah, memiliki kinerja yang jelek. Banyak orang meraih jabatan penting, bukan karena pencapaian nyata, tetapi karena menjilat dan menipu. Akibatnya, jabatan yang mereka pegang tidak berjalan dengan baik. Banyak hal terhambat, dan orang mengalami kesulitan, terutama ketika jabatan ini terkait dengan kehidupan orang banyak.

Padahal, Indonesia lahir di tangan para pejuang. Mereka adalah orang-orang yang berani mempertanyakan kekuasaan dan ketidakadilan. Mereka berjuang dan berkorban untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi bangsanya. Sayangnya, mahluk pejuang ini semakin langka.

Kita memang hidup di era para penjilat dan pengecut…

Reza A.A Wattimena Peneliti Lintas Ilmu, Tinggal di Jakarta

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…