90% Tim IT Hadapi Keterbatasan Anggaran – Apa Solusinya?

Oleh : Kormen Barus | Rabu, 21 Mei 2025 - 16:36 WIB

Foto: Clara Hsu, Country Manager Synology Inc.)
Foto: Clara Hsu, Country Manager Synology Inc.)

INDUSTRY.co.id,  Jakarta-Seiring dengan meningkatnya frekuensi dan kompleksitas ancaman siber, tim IT menghadapi tekanan yang semakin besar—bukan hanya menjaga keamanan data perusahaan, tapi juga untuk melakukannya secara efisien.

Berbagai sektor bisnis di Indonesia makin bergantung pada infrastruktur digital untuk tetap berjalan. Namun, banyak yang dihadapkan pada tantangan yang sama: anggaran yang terbatas.

Survei terbaru dari Synology Inc. menunjukkan bahwa hampir 90% departemen IT di Indonesia mengalami keterbatasan anggaran. Kondisi ini menempatkan organisasi dalam posisi sulit: bagaimana melindungi data penting, memastikan sistem tetap berjalan, dan mengantisipasi ancaman siber— dengan dana yang terbatas?

Tekanan Terhadap Operasional IT Semakin Besar

Di era digital seperti sekarang, tim IT di perusahaan menghadapi berbagai tantangan: volume data yang terus bertambah, risiko keamanan yang semakin tinggi, dan tuntutan regulasi yang makin ketat. Sayangnya, banyak dari mereka harus mengelola semuanya dengan sumber daya manusia terbatas, sistem yang terpisah-pisah, dan alat kerja yang tidak terintegrasi.

Di banyak perusahaan Indonesia, tim IT masih harus bergantung pada perpaduan sistem yang sudah jadul, proses manual, atau kombinasi hardware dan software yang tidak seragam. Pendekatan seperti ini meningkatkan risiko human-error, kehilangan data, hingga downtime operasional—terutama jika terjadi serangan siber.

Di beberapa tahun terakhir, kasus ransomware yang menyerang brand ternama seperti perusahaan elektronik asal Jepang, Casio pada tahun 2025, raksasa semikonduktor TSMC, hingga produsen pesawat Boeing pada tahun 2023, membuktikan bahwa bahkan sistem IT yang sudah matang pun tetap rentan—dan proses pemulihannya bisa sangat mahal dan memakan waktu.

Dilema Anggaran dalam Perlindungan Data

Data kini menjadi tulang punggung operasional setiap bisnis. Baik itu data pelanggan, laporan keuangan, maupun sistem internal—kehilangan akses ke informasi penting walau hanya sebentar bisa berdampak besar.

Namun, mengelola perlindungan data bukan pekerjaan mudah. Banyak tim IT harus menggunakan berbagai software berbeda untuk penyimpanan data, backup, dan pemulihan. Hal ini seringkali menciptakan inefisiensi, biaya operasional yang tinggi, dan celah keamanan dalam sistem.

Sementara itu, ancaman siber terus berkembang. Pelaku kejahatan siber kini tidak hanya menargetkan data utama, tapi juga sistem backup. Tanpa strategi perlindungan yang menyeluruh, opsi pemulihan bisa sangat terbatas.

Mengapa Solusi Terintegrasi Jadi Pilihan Tepat

Membangun sistem perlindungan data yang tangguh tidak selalu harus menambah anggaran besar. Pendekatan yang lebih strategis—dengan mengadopsi solusi terintegrasi yang dirancang khusus untuk backup dan pemulihan data—bisa menjadi jawabannya.

“Kami melihat banyak tim IT di Indonesia harus membuat keputusan sulit antara keamanan dan efisiensi, terutama di tengah keterbatasan anggaran. Ini menunjukkan pentingnya solusi yang mudah diimplementasikan dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing organisasi,” ujar Clara Hsu, Country Manager di Synology.

Salah satu pendekatan yang kini banyak dipertimbangkan adalah penggunaan solusi terintegrasi yang secara khusus dirancang untuk mendukung proses backup dan pemulihan data secara menyeluruh. Dengan sistem yang terpadu, tim IT tidak perlu lagi mengelola berbagai platform yang berdiri sendiri—yang kerap menimbulkan kerumitan operasional dan celah keamanan.

Salah satu contohnya adalah Synology ActiveProtect Appliance, solusi all-in-one yang menggabungkan hardware dan software dalam satu platform terpadu. Dengan ActiveProtect, tim IT dapat:

•       Mengelola backup secara terpusat di berbagai lokasi dan workload

•       Menghemat bandwidth dan ruang penyimpanan lewat teknologi deduplikasi global

•       Menjaga integritas data dengan pengecekan pemulihan otomatis

•       Meningkatkan keamanan melalui kontrol akses berbasis peran dan otentikasi

•       Melindungi data backup dengan penyimpanan offline dan fitur imutabilitas

Dengan sistem yang lebih sederhana namun tetap andal, organisasi dapat memperkuat perlindungan data tanpa harus mengorbankan efisiensi atau membebani anggaran. Pendekatan ini membantu tim IT lebih fokus pada pengambilan keputusan strategis dan respons yang lebih cepat terhadap insiden, sambil menjaga kelangsungan operasional perusahaan.

Strategi Backup Harus Adaptif

Perlindungan data bukanlah upaya satu kali selesai. Ini adalah proses berkelanjutan yang harus terus disesuaikan dengan dinamika ancaman siber dan kebutuhan bisnis yang terus berkembang. Di tengah percepatan transformasi digital di Indonesia, memiliki strategi backup yang fleksibel dan siap menghadapi masa depan menjadi semakin penting.

Gangguan dapat terjadi kapan saja—mulai dari serangan siber, kerusakan hardware, hingga kesalahan operasional. Karena itu, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk memulihkan sistem dengan cepat, tanpa harus menunggu siklus anggaran berikutnya.

Solusi seperti Synology ActiveProtect Appliance dapat membantu tim IT melakukan simulasi pemulihan bencana dalam lingkungan yang aman (sandbox), sehingga potensi celah atau kelemahan dapat diidentifikasi dan diperbaiki sebelum menjadi masalah nyata. Kesiapan ini dapat menjadi penentu utama dalam mempercepat proses pemulihan dan meminimalkan dampak terhadap bisnis.

Di tengah tuntutan efisiensi dan keterbatasan anggaran, tim IT di Indonesia perlu berfokus pada investasi yang cerdas—memilih solusi yang tidak hanya memperkuat keamanan dan menyederhanakan operasional, tetapi juga siap tumbuh bersama bisnis. Dengan strategi yang tepat dan fondasi perlindungan data yang andal, perusahaan dapat menjaga kontinuitas operasional, melindungi aset digital, dan membangun sistem IT yang tangguh untuk menghadapi tantangan masa depan.

Sebagai pemimpin dalam manajemen data dan infrastruktur penyimpanan, Synology terus berinovasi untuk menyediakan solusi yang mendukung transformasi digital yang aman, andal, dan efisien. Produk kami mencakup penyimpanan data, pencadangan, kolaborasi file, manajemen video, dan infrastruktur jaringan yang dirancang untuk mendukung berbagai kebutuhan industri global.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Showroom Polytron

Sabtu, 26 Juli 2025 - 13:50 WIB

Perkuat Posisi di Industri Kendaraan Listrik, Polytron Resmikan Showroom di Jakarta dan Surabaya

Setelah sukses membuka showroom mobil listrik pertamanya di Jakarta di Kawasan Sudirman pada bulan Juni lalu, Polytron kini mempercepat langkah ekspansinya dengan membuka dua showroom tambahan,…

UD Trucks Luncurkan Quester 350 ESCOT Euro 5

Sabtu, 26 Juli 2025 - 13:35 WIB

UD Trucks Luncurkan Quester 350 ESCOT Euro 5 di GIIAS 2025

UD Trucks meluncurkan Quester 350 ESCOT 8L Euro 5 (Tractor Head) di ajang GIIAS 2025, ICE BSD, Tangerang. Model terbaru ini menghadirkan mesin 8 liter berstandar Euro 5 yang lebih ringan dan…

Yayasan WINGS Peduli bersama WINGS Group di Palembang juga resmikan tiga bank sampah sekolah di tiga kelurahan Sumatera Selatan

Sabtu, 26 Juli 2025 - 12:43 WIB

Dorong Kebiasaan Pilah Sampah Sejak Dini, Yayasan WINGS Peduli Resmikan Bank Sampah Sekolah di Palembang

Yayasan WINGS Peduli meresmikan tiga bank sampah sekolah di Palembang dalam rangka kampanye Pilah Dari Sekarang. Edukasi lingkungan ditanamkan sejak dini untuk masa depan yang lebih bersih.

Kantor Mayora Indah

Sabtu, 26 Juli 2025 - 11:22 WIB

Mayora Hadirkan Dampak Sosial Lewat Program CSR Berkelanjutan

PT Mayora Indah Tbk terus menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan sosial melalui serangkaian program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang diselaraskan dengan kebijakan pemerintah…

Penyelia Halal

Sabtu, 26 Juli 2025 - 10:55 WIB

Penyelia Halal: Garda Depan Integritas Produk Halal di Industri Modern

Di tengah meningkatnya kesadaran konsumen terhadap kehalalan produk, keberadaan penyelia halal menjadi kebutuhan strategis di industri modern. Tak lagi sekadar formalitas administratif, posisi…