Ulas Tantangan Pembiayaan Transisi Energi di Indonesia, CPI Indonesia Luncurkan Buku 'Siapa Bayar Apa Untuk Transisi Hijau?'
Oleh : Hariyanto | Sabtu, 26 April 2025 - 11:31 WIB

Peluncuran Buku 'Siapa Bayar Apa Untuk Transisi Hijau?'
INDUSTRY.co.id - Jakarta – Dalam upaya mendorong pemahaman publik yang lebih mendalam mengenai tantangan dan solusi pembiayaan transisi energi, Climate Policy Initiative (CPI) Indonesia berkolaborasi dengan Media Indonesia secara resmi meluncurkan buku terbaru berjudul “Siapa Bayar Apa Untuk Transisi Hijau?”.
Perubahan iklim telah menjadi tantangan nyata yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari lingkungan, ekonomi, hingga kesejahteraan sosial. Di Indonesia, implementasi transisi energi dihadapkan pada beberapa aspek, seperti pertimbangan politik (baik dalam maupun luar negeri), kondisi sosial ekonomi, penguasaan teknologi, keterbatasan pembiayaan, serta tantangan geografis yang kompleks.
Buku ini kemudian hadir sebagai respons atas meningkatnya urgensi agenda mitigasi perubahan iklim secara global, yang telah menempatkan transisi energi sebagai isu strategis lintas sektor sehingga membutuhkan perhatian dan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat, termasuk sektor publik, swasta, dan masyarakat sipil.
Digagas oleh Climate Policy Initiative (CPI) Indonesia, buku ini memperkaya pemikiran-pemikiran penting seputar transisi energi di Indonesia. Pemetaan tantangan pembiayaan transisi energi ini tentunya merupakan landasan untuk mencari solusi pembiayaan transisi energi di Indonesia.
“Peluncuran buku ini diharapkan dapat memperluas kesadaran publik dan mendorong kolaborasi multi-pihak dalam mendukung transisi energi di Indonesia. Salah satu kolaborasi tersebut adalah blended financing di upaya transisi energi, sebagaimana dijelaskan dalam salah satu bagian di buku ini,” ujar Tiza Mafira selaku Direktur Climate Policy Initiative (CPI).
“Transisi energi tidak hanya mengantarkan Indonesia menuju masa depan yang lebih bersih, namun juga yang lebih berdaya saing.” tambahnya.
Lebih dekat, buku “Siapa Bayar Apa Untuk Transisi Hijau?” disusun secara kolaboratif oleh sejumlah pakar dan praktisi yang kompeten di bidang energi dan kebijakan iklim. Buku ini terdiri dari 10 bab yang disunting oleh Dr. Adrian Panggabean dan Albertus Siagian, MSc.
Melalui pendekatan yang realistis dan berbasis konteks nasional, buku ini menyajikan analisis komprehensif terkait implementasi dan pembiayaan transisi energi di Indonesia dengan harapan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembentukan kebijakan yang efektif dan inklusif.
“Buku ini ditujukan untuk membuka ruang diskusi yang adil dan terbuka tentang realitas pembiayaan transisi energi di Indonesia. Kami berharap buku ini tidak hanya menjadi referensi, tetapi juga menjadi pemantik diskusi dan kolaborasi lintas sektor dalam merancang solusi transisi energi yang kontekstual,” ungkap Dr. Adrian Panggabean selaku Editor Buku.
“Salah satu aspek penting yang dibahas dalam buku ini adalah penguasaan teknologi untuk transisi energi. Dengan demikian, agenda transisi energi dapat dimanfaatkan sebagai peluang peningkatan dan perluasan ekonomi Indonesia, ketimbang sebagai risiko.” imbuh Albertus Siagian, MSc.
“Kami sangat antusias dan berkomitmen untuk menjadi bagian dari upaya kolektif dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, khususnya melalui penyediaan informasi yang akurat dan mendalam. Peluncuran buku ‘Siapa Bayar Apa Untuk Transisi Hijau?’ merupakan langkah konkret kami dalam mendukung pemahaman publik terhadap tantangan dan peluang pembiayaan transisi energi di Indonesia.” tambah Abdul Kohar selaku Pegiat Media.
“Harapan kami buku ini dapat menjadi referensi penting bagi para pengambil kebijakan, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat luas dalam mendorong transisi yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.” tambah Abdul Kohar yang juga Direktur Pemberitaan Media Indonesia.
Buku ini diharapkan dapat menjadi referensi penting bagi pembuat kebijakan, akademisi, pelaku industri, serta masyarakat umum dalam memahami dan menyusun strategi pembiayaan transisi energi yang efektif dan berkeadilan di Indonesia.
Sebagai informasi, buku “Siapa Bayar Apa Untuk Transisi Hijau?” akan tersedia dalam bentuk digital secara gratis untuk masyarakat luas pada situs CPI Indonesia dan juga Media Indonesia, serta dapat diakses oleh akademisi, pembuat kebijakan, pelaku industri, serta publik yang peduli pada masa depan energi dan lingkungan di Indonesia.
Baca Juga
Dinding Rumah Anda Retak dan Bocor? Waterproofing Jadi Jawabannya
Perkuat Hubungan Diplomatik dan Bisnis, Indonesia-Uzbekistan Friendship…
Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Berkurban ke Pelosok Negeri
Genshin Impact Wajibkan Gamer AS Ungkap Usia, Jika Tidak Akun Dihapus…
Tingkatkan Awereness Industri Halal,Kemenperin Terus Dorong Indonesia…
Industri Hari Ini

Senin, 12 Mei 2025 - 16:37 WIB
Kualitas Layanan Semakin Meningkat, BRI Raih Digital Channel Terbaik Versi BSEM 2025
Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dalam menghadirkan layanan digital yang inovatif, adaptif, dan unggul di segala aspek kembali diakui dengan mendapatkan peringkat pertama…

Senin, 12 Mei 2025 - 15:56 WIB
Berbekal Pinjaman Modal dan Pendampingan BRI, Perempuan Tangguh Ini Dirikan Kelompok Wanita Tani di Kaki Gunung Ciremai
Dari sebuah desa kecil di kaki Gunung Ciremai, terselip sebuah cerita yang bertumpu pada perjuangan tiada lelah. Hayanah, namanya yang mampu menorehkan cerita inspiratif dan membanggakan, tak…

Senin, 12 Mei 2025 - 13:54 WIB
Panasonic di Indonesia tidak Ada PHK
Panasonic Holdings akan melakukan PHK untuk 10 ribu orang, lalu bagaimana di Indonesia?

Senin, 12 Mei 2025 - 13:51 WIB
Hidah Pratama Fashion Hadirkan Keanggunan dan Pemberdayaan Perempuan Lewat Modest Wear Lokal
Peluncuran Hidah Pratama Fashion, brand modest wear lokal asal Bima, NTB yang menggabungkan keanggunan, kesopanan, dan pemberdayaan perempuan Indonesia.

Senin, 12 Mei 2025 - 13:08 WIB
Isa Alamsyah dan Asma Nadia Gelar Kopdar Nasional KBM, Hadiahi Penulis Sukses dengan Cincin Berlian
Kopdar Nasional KBM App 2025 digelar oleh Isa Alamsyah dan Asma Nadia. Penulis sukses diberi cincin berlian, sharing penghasilan hingga miliaran rupiah dari menulis.
Komentar Berita