Wow, Ekspor Perikanan Melonjak, Impor Menurun, Amerika Mengalami Nasib Ini..

Oleh : Kormen Barus | Senin, 28 Oktober 2024 - 09:05 WIB

Ilustrasi aktivitas nelayan. (Dimas Ardian/Bloomberg via Getty Images)
Ilustrasi aktivitas nelayan. (Dimas Ardian/Bloomberg via Getty Images)

INDUSTRY.co.id, Jakarta-  Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat surplus neraca perdagangan komoditas perikanan periode Januari-September 2024 sebesar USD3,87 miliar. Angka surplus tersebut meningkat 7,2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan kinerja ekspor produk perikanan tersebut menjadi kado spesial hari ulang tahun (HUT) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ke-25 yang tepat pada Sabtu 26 Oktober 2024.

"Dengan surplus perdagangan yang semakin besar, Indonesia berhasil mempertahankan posisinya sebagai negara net eksportir produk perikanan. Tentu ini kado dari HUT KKP ke-25, semoga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional," terang Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistiyo, melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (26/10/2024).

Budi mengatakan, nilai ekspor produk perikanan Indonesia hingga September 2024 mencapai USD 4,23 miliar dengan total volume ekspor sebesar 1,02 juta ton. Nilai ekspor ini mengalami peningkatan sebesar 3,1% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), peningkatan signifikan terjadi pada Agustus 2024. Di bulan tersebut, volume ekspor meningkat 34,2% dan nilanya tumbuh 10,7% dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

Dikatakan Budi, peningkatan ini menjadi penanda positif bagi kinerja ekspor perikanan nasional. Adapun Amerika Serikat (AS) tetap menjadi pasar utama bagi produk perikanan Indonesia dengan nilai ekspor mencapai USD 1,38 miliar atau 32,6% dari total ekspor perikanan.

"Kabar baiknya, pasar ekspor ke negara lain mengalami peningkatan," tuturnya.

Budi mengurai, ekspor perikanan ke Tiongkok mengalami pertumbuhan 7,8%, dan negara ASEAN meningkat sebesar 18,7%. Dia menegaskan negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dan Uni Eropa menjadi pasar penting mengingat masing-masing menyumbang USD 569,75 juta (13,5%) dan USD 309,41 juta (7,3%) terhadap total ekspor produk perikanan Indonesia. Bahkan peningkatan terbesar terlihat pada ekspor ke Uni Eropa yang tumbuh 23,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Ini menunjukkan potensi besar bagi pasar Eropa yang dapat terus dimaksimalkan oleh pelaku usaha perikanan Indonesia," jelas Budi.

Adapun produk perikanan utama pada periode ini terdiri dari beberapa komoditas unggulan seperti udang yang menjadi komoditas ekspor terbesar dengan nilai mencapai USD 1,18 miliar atau 28,1% dari total ekspor produk perikanan Indonesia. Selain itu, komoditas lain seperti Tuna-Cakalang-Tongkol (TCT) dan Cumi-Sotong-Gurita (CSG) mengalami peningkatan signifikan, masing-masing tumbuh 7,9% dan 24,7%.

Kemudian peningkatan sebesar 40,4% pada ekspor Rajungan-Kepiting juga memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan nilai ekspor keseluruhan. "Peningkatan ekspor CSG terutama didorong oleh permintaan yang kuat dari Tiongkok dan ASEAN," katanya.

Di saat yang sama, impor Indonesia mencatatkan penurunan yang signifikan hingga 26,2% hingga September 2024. Angka tersebut mencapai USD 366,98 juta dengan volume sebesar 212,49 ribu ton.

"Penurunan impor ini menjadi sinyal baik bagi surplus neraca perdagangan perikanan kita," tutur Budi.

Senada, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana mengatakan negara asal impor terbesar adalah Tiongkok dengan nilai mencapai USD 64,96 juta atau 17,7% dari total impor perikanan. Angka tersebut menurun 42,6% dibanding tahun sebelumnya. Dia mengatakan penurunan terbesar terjadi pada impor Makarel dan Rajungan-Kepiting, yang masing-masing turun lebih dari 50%.

"Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan ekspor produk perikanan melalui berbagai strategi," ujar Erwin.

Erwin menambahkan, salah satu upaya yang dilakukan adalah memperluas akses pasar-pasar tradisional seperti Uni Eropa dan Jepang, serta membuka pasar baru di kawasan non-tradisional seperti Afrika Utara dan Asia Selatan. Selain itu, promosi produk perikanan Indonesia di pasar internasional juga menjadi prioritas, dengan partisipasi dalam pameran skala global seperti Japan International Seafood & Technology Expo dan Trade Expo Indonesia.

Dikatakannya, pemerintah juga akan fokus menjaga keberlanjutan produk perikanan melalui hilirisasi, sehingga nilai tambah produk perikanan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.

Erwin berharap sejumlah langkah tersebut dapat terus meningkatkan daya saing produk perikanan nasional. "Dengan upaya-upaya ini, diharapkan ekspor produk perikanan Indonesia dapat terus meningkat di masa mendatang," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengutarakan hilirisasi produk perikanan masih akan terus ditingkatkan pemerintah. Untuk mendukung geliat hilirisasi ini, KKP meningkatkan kualitas pengelolaan di sektor hulu, serta menjaga keberlanjutan ekosistem perikanan melalui program-program berbasis ekonomi biru. KKP

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Fun Walk Kafegama

Jumat, 13 Desember 2024 - 07:27 WIB

Sukses Digelar, BRI Kembali Jadi Bagian dari Kemeriahan Kafegama Fun Walk 2024

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali mendukung Pengurus Pusat Keluarga Alumni Fakultas Bisnis dan Ekonomika UGM (PP Kafegama) dalam menyelanggarakan “Kafegama Fun Walk 2024”.

Peluncuran Cimory Yogurt Bites.

Jumat, 13 Desember 2024 - 07:26 WIB

Cimory Yogurt Bites, Solusi Camilan Sehat untuk Perut, Otak, dan Mulut

Cimory Yogurt Bites menggabungkan semua manfaat kebaikan yogurt dan sari buah, dengan nata de coco dengan kandungan serat tinggi, protein dan kalsium yang membantu kesehatan pencernaan serta…

Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca di Sultra, Kamis, (12/12/2024).

Jumat, 13 Desember 2024 - 07:00 WIB

Kerja Sama dan Solusi Baru untuk Budaya Membaca di Sultra

Luncurkan program bantuan BBB, Perpusnas gelar Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca di Sultra, Kamis, (12/12/2024).

Penghargaan MURI untuk Morinaga Soya diberikan oleh Awan Rahargo, Direktur Marketing MURI Indonesia, dan Bryan Razu Ramadhan, S.Pd., Customer Relation MURI Indonesia.

Kamis, 12 Desember 2024 - 22:17 WIB

Morinaga Soya Cetak Rekor MURI dengan Gerakan 1000 Cerita Bunda untuk Anak Juara

Gerakan 1000 Cerita Bunda Anak Juara, Dukungan Morinaga Soya Untuk Anak Indonesia Meraih Penghargaan MURI Melalui 1000 Cerita Inspiratif.

Danamon Perkuat Solusi Investasi dengan Reksa Dana Exchange Traded Fund (ETF) - Power Fund Series

Kamis, 12 Desember 2024 - 21:21 WIB

Danamon Perkuat Solusi Investasi dengan Reksa Dana Exchange Traded Fund (ETF) - Power Fund Series

Jakarta – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”), berkolaborasi dengan Indo Premier Investment Management dan IPOT Fund, dengan bangga meluncurkan produk Reksa Dana ETF - Power Fund…