Peringati HBN 2024, Menperin Agus Angkat Potensi Batik Tulis Gedhog Tuban
Oleh : Ridwan | Rabu, 02 Oktober 2024 - 17:20 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Memperingati Hari Batik Nasional (HBN) tanggal 2 Oktober 2024, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Yayasan Batik Indonesia (YBI) kembali menggelar berbagai acara dan kegiatan dalam rangka mempromosikan dan meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan batik.
Mengusung tema "Bangga Berbatik" kegiatan HBN untuk tahun ini secara khusus mengangkat Batik Tulis Gedhog Tuban, yang merupakan salah satu produk batik dengan keunikan tersendiri.
"Saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kepada YBI yang sejak tahun 1994 telah konsisten dalam melestarikan, melindungi, dan mempromosikan batik," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka gelaran HBN di Jakarta, Rabu (2/10).
Menperin mengemukakan, sebagai bagian dari sektor industri tekstil dan pakaian jadi yang memiliki peranan penting bagi perekonomian nasional.
Meski demikian, lanjutnya, industri batik kini juga turut menghadapi tantangan dengan melemahnya permintaan di pasar ekspor.
"Nilai ekspor industri batik sampai triwulan II tahun 2024 mencapai angka USD8,33 juta, mengalami kontraksi sebesar 8,29 persen dibanding periode yang sama di tahun 2023," ujarnya.
Oleh karena itu, dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ada, Kemenperin terus berupaya untuk menumbuhkan dan mengembangkan industri batik melalui berbagai program dengan melibatkan berbagai pihak.
Pada peringatan HBN tahun ini, Kemenperin bersinergi dengan YBI dalam pelaksanaan berbagai program seperti focus group discussion (FGD), penumbuhan wirausaha baru, fasilitasi pendampingan Indikasi Geografis (IG), pendampingan teknis produksi, serta fasilitasi mesin dan peralatan.
Menperin turut menyoroti tentang pentingnya pelestarian dan perlindungan pada komoditi batik. Tahun ini, Batik Tulis Gedhog Tuban yang menjadi ikon HBN telah difasilitasi pendampingan dalam rangka pengajuan permohonan perlindungan Indikasi Geografis (IG) dan dipromosikan pada Peringatan HBN 2024.
“Batik Tulis Gedhog Tuban yang sepenuhnya dibuat dan berasal dari Tuban, mulai dari bahan baku kapas sampai proses pembuatannya, sehingga menghasilkan potensi dampak ekonomi yang luas pada masyarakat khususnya Tuban,” jelas Menperin Agus.
Kemenperin dan YBI bersama Kementerian Hukum dan HAM telah aktif melakukan pendampingan penyusunan Dokumen Deskripsi Indikasi Geografis sebagai syarat permohonan pendaftaran IG Batik Tulis Gedhog Tuban, sehingga diharapkan saat pengusulan telah diterima dapat memberikan manfaat yang jauh lebih besar.
Menperin juga menegaskan perlunya dukungan dari seluruh pihak baik pemerintah daerah, pemilik industri batik, perajin hingga masyarakat umum dalam upaya melestarikan Batik Tulis Gedhog Tuban.
Dirinya turut mengimbau kepada pelaku industri batik untuk bertransformasi menuju industri 4.0. Menurut Menperin, penerapan teknologi digital pada Industri Batik dapat mendukung aspek manajemen dan operasional sehingga lebih efektif dan efisien.
Pada tahun 2024, Kemenperin telah menerapkan Industri 4.0 dan menyusun Buku "Batik Berkelanjutan: Rantai Pasok Industri 4.0" yang dapat menjadi acuan bagi Industri Batik dalam menerapkan Industri 4.0 sesuai dengan kebutuhan.
“Kami berharap ke depannya sentra IKM batik di Indonesia dapat memanfaatkan teknologi digital tersebut untuk pengelolaan rantai pasok yang lebih efisien,” tutup Menperin.
Komentar Berita