Wow, Potensi Industri Panas Bumi Indonesia Terbesar di dunia, IIGCE Bicara Soal Masa Depan Energi Panas Bumi

Oleh : Kormen Barus | Senin, 16 September 2024 - 11:55 WIB

 Star Energy Geothermal Salak
Star Energy Geothermal Salak

INDUSTRY.co.id, Jakarta – Industri panas bumi di Indonesia dan dunia terus berkembang dengan pesat, menawarkan potensi besar dalam upaya memenuhi kebutuhan energi bersih dan berkelanjutan. Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024 yang akan diselenggarakan pada tanggal 18 - 20 September 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) ini menjadi momen penting untuk menyorot masa depan energi panas bumi, mengidentifikasi tantangan, dan merumuskan peluang dalam dekade mendatang.

Indonesia, sebagai negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia, memiliki potensi hingga 24 GW. Namun, pemanfaatan saat ini baru mencapai 2,4 GW. Julfi Hadi, Ketua Umum Asosiasi Panasbumi Indonesia (API/INAGA), mengungkapkan, "Energi panas bumi di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Namun, tantangan utama yang kita hadapi meliputi biaya awal yang tinggi untuk eksplorasi dan pengembangan, serta regulasi yang ada."

Tantangan pengembangan energi panas bumi meliputi risiko eksplorasi yang tinggi, regulasi, teknologi, penolakan masyarakat setempat akibat miskonsepsi pengembangan panas bumi. Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, industri, dan masyarakat. Pendidikan dan sosialisasi yang lebih baik mengenai manfaat dan risiko pengembangan panas bumi dapat membantu mengurangi penolakan masyarakat. Pemerintah juga dapat mempercepat proses birokrasi dan menyediakan insentif untuk mendorong investasi dalam teknologi panas bumi. Dengan pendekatan yang holistik dan terkoordinasi, pengembangan energi panas bumi dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan energi sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Di sisi lain, peluang pengembangan energi panas bumi mencakup beberapa aspek berikut: (1) Penyediaan energi baseload, tidak bergantung pada cuaca dan waktu, yang memungkinkan panas bumi menggantikan PLTU karena memiliki karakteristik serupa; (2) Sebagai salah satu negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi panas bumi mencapai 24 GW; (3) Masih banyaknya lapangan yang belum dikembangkan memberikan peluang investasi yang sangat terbuka; dan (4) Sebagai energi rendah karbon, pengembangan panas bumi sejalan dengan visi pemerintah dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.

IIGCE 2024: Momen Penting bagi Industri Panas Bumi

IIGCE 2024 yang memasuki tahun kesepuluhnya akan menjadi platform penting untuk membahas tantangan dan peluang pengembangan energi panas bumi di dekade berikutnya. Acara ini akan mempertemukan para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan dari seluruh dunia untuk berbagi wawasan dan pengalaman.

Pada IIGCE 2024, akan dilaksanakan beberapa penandatangan penting, termasuk penandatanganan LoA, kontrak EPC, dan peluncuran Commercial Operation Date (CoD) yang akan menambah kapasitas terpasang sebesar 922,6 MW. Proyek-proyek yang tercakup meliputi:

1.      Signing of LoA / EPC Contract / Launching of COD with a total development capacity of 922,6 MW (USD 3,7 bio) :

-        Star Energy Geothermal: 30MW Wayang Windu Unit 3, West Java; 18.4MW Wayang Windu Retrofit Units 1 & 2, West Java; 40MW Salak Unit 7, West Java; 7.2MW Salak Units 4, 5, 6, West Java; 7MW Darajat Retrofit Unit 3, West Java

-        Supreme Energy Muara Laboh: Muara Laboh Unit-2 & Unit-3 West Sumatera development with capacity of 140MW between PLN and SEML*

-        Co-Generation Cooperation between PGE and PLN IP 230MW

-        Results of the 2024 Geothermal Working Area Auction and Offerings for Preliminary Survey and Exploration Assignment Areas*

-        Announcement COD of September 2024: Sorik Marapi Geothermal Power: Sorik Marapi Unit 4 North Sumatera with capacity 50MW

-        Announcement Expected COD by end of 2024: Star Energy Geothermal: 15MW Salak Binary, West Java; Sorik Marapi Geothermal Power: Sorik Unit 5 with capacity 50MW and Medco Cahaya Geothermal: Ijen with capacity 35MW

2.      Signing Agreement / Memorandum of Understanding:

-        Renewable Energy Partnership Agreement New Zealand-Indonesia

-        MoU on Renewable Energy Sector between The Ministry of Energy and Mineral Resources and the Ministry of the Environment, Energy and Climate of Iceland

-        PGE Cooperation Related to Geothermal Development in Kenya

3.      Signing of Agreements*

-        API - Directorate of Geothermal EBTKE: Accelerating Indonesia’s Geothermal Development Joint Committee Agreement*

-        University of Auckland & Pertamina University*

-        INAGA/API: Signing Ceremony for the Establishment of a Student Chapter in Riau*

-        MoU between Geo Dipa Energi and Baker Hughes Indonesia: Geothermal Exploration, Development, and Optimization

-        Pertamina Group's Synergy in Manufacturing Project Agreement*

         • Joint Development Agreement between PT PGE Tbk and PT Elnusa Tbk related to Heat Exchanger   Manufacturer

                         • Joint Development Agreement between PT PGE Tbk and PT PertaMC related to Operation & Maintenance

     • Joint Development Agreement between PT PGE Tbk and PT PGASOL Tbk related to Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning (EPCC)

           • New Revenue Stream:

o Licenses Agreement Flow2Max between PGE and SCU

o Licenses Agreement Flow2Max between PGE and ECOLAB NALCO

           • Geothermal Laboratory Sampling Service Agreement for PGE Kamojang Area*

           • IMTOP: CO2 Liquefaction Plant Collaboration*

                         • Sulzer's Long-Term Service Agreement with PT PGE Tbk

-        Laboratory Services Collaboration between Star Energy and PT Pertamina Geothermal Energy Tbk

Kerjasama terkait pengembangan panas bumi menunjukkan komitmen yang kuat dalam memperluas investasi dan teknologi. Keseluruhan kolaborasi ini diperkirakan akan mendatangkan investasi sebesar USD 3,7 bio.

Julfi Hadi sebagai Ketua Umum API/INAGA, menyatakan, "Energi panas bumi dengan karakteristik baseloadnya memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung penyediaan energi bersih di Indonesia. Namun, kita juga dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk teknologi, regulasi, dan pendanaan yang perlu kita atasi bersama."

Boyke Bratakusuma, Ketua Panitia Pelaksana IIGCE 2024, menambahkan, "IIGCE 2024 merupakan platform yang sangat penting untuk mengidentifikasi solusi atas tantangan yang dihadapi industri panas bumi. Kami berharap melalui acara ini, kita dapat mengembangkan berbagai inovasi dan kolaborasi yang dapat mempercepat pengembangan energi panas bumi di Indonesia."

Dalam IIGCE 2024, berbagai inovasi teknologi seperti Enhanced Geothermal Systems (EGS) dan pemanfaatan panas bumi untuk aplikasi langsung seperti pemanasan dan pendinginan akan menjadi topik utama. Diskusi mengenai pendanaan, kebijakan, dan regulasi yang mendukung juga diharapkan dapat memberikan solusi konkret untuk mengatasi hambatan yang ada.

Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pengembangan energi panas bumi melalui berbagai kebijakan dan insentif. Namun, kolaborasi antara sektor publik dan swasta, serta dukungan dari masyarakat, tetap menjadi kunci sukses dalam mengoptimalkan potensi energi panas bumi.

Dengan tantangan yang ada, optimisme tetap tinggi bahwa energi panas bumi akan memainkan peran penting dalam transisi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau. IIGCE 2024 diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk mendorong percepatan pengembangan energi panas bumi dan memaksimalkan potensi yang ada demi masa depan yang lebih berkelanjutan.

“IIGCE 2024 akan menjadi titik temu strategis bagi para pemangku kepentingan untuk berbagi pandangan dan solusi dalam merumuskan tantangan pengembangan panas bumi di Indonesia. Sehingga, panas bumi nantinya dapat dimanfaatkan untuk mencapai target net-zero pada 2060 atau lebih cepat”, ujar Boyke Bratakusuma, Ketua Panitia Pelaksana IIGCE 2024

Dengan dukungan dari semua pihak dan optimalisasi berbagai peluang yang ada, energi panas bumi berpotensi memainkan peran penting dalam transisi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. IIGCE 2024 diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk mendorong percepatan pengembangan energi panas bumi dan memaksimalkan potensi yang ada demi masa depan yang lebih berkelanjutan.

The 10th IIGCE 2024 adalah kegiatan untuk masa depan energi panas bumi yang lebih baik.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Manifes 98 : Mendesak Titiek Soeharto Menjadi Ibu Negara

Senin, 14 Oktober 2024 - 20:51 WIB

Manifes 98 Mendesak Titiek Soeharto Menjadi Ibu Negara

Jakarta-Indonesia sebagai negara besar. Memiliki keanekaragaman budaya, sosial, dan ekonomi. Ini memerlukan dukungan yang kuat dari berbagai aspek dalam pembangunannya. Salah satu peran penting…

Sennheiser Spectera

Senin, 14 Oktober 2024 - 20:42 WIB

Keren! Sennheiser Spectera Ungkap ekosistem Wideband, Bidirectional dan Nirkabel Digital Pertama di Dunia

Jakarta– Sennheiser mempersembahkan era baru transmisi audio nirkabel digital dengan solusi bidirectional wideband pertama di dunia, yakni Spectera.

Ilustrasi hukum (ist)

Senin, 14 Oktober 2024 - 20:01 WIB

IPW: KPK Perlu Periksa Rekening Terlapor terkait Honor Hakim Agung

KETUA Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera memeriksa seluruh rekening terlapor terkait kasus dugaan korupsi pemotongan honor hakim…

Carey Anderson – CEO & Founder 1datapipe

Senin, 14 Oktober 2024 - 17:59 WIB

Transformasi Inklusi Keuangan di Indonesia: Peran AI dalam Meningkatkan Akses Kredit

Dalam webinar tentang Digital Trends Altering Indonesia’s Banking Landscape yang diselenggarakan oleh ISEAS – Yusof Ishak Institute tahun lalu, diperkirakan bahwa sebesar 80% dari 275 juta…

Live Dialog FMB9: RIPPP dan Investasi Lokal Sukses Pacu Pembangunan di Papua 10 Tahun Terakhir.Narasumber: Tri Dewi Virgiyanti Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPM/ Bappenas (Tengah-Kanan), Kastorius Sinaga, Stafsus Mendagri Bidang Politik dan Media (Tengah-Kiri) dan Imam Soejoedi, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makrol, Kementerian Investasi/ BKPM (Kiri)

Senin, 14 Oktober 2024 - 17:53 WIB

RIPPP dan Investasi Lokal Sukses Pacu Pembangunan di Papua 10 Tahun Terakhir

Jakarta, FMB9 - Dalam satu dekade terakhir, pembangunan di Papua telah mengalami percepatan yang signifikan berkat penerapan kebijakan strategis dan investasi yang menyasar berbagai sektor.…