Pembatasan Kuota Gas oleh PGN Matikan Industri Keramik Nasional

Oleh : Ridwan | Selasa, 12 Maret 2024 - 17:15 WIB

Ilustrasi produksi keramik
Ilustrasi produksi keramik

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) menyebut bahwa penyerapan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) di sektor industri keramik yang belum optimal disebabkan sejumlah faktor eksternal.

Adapun sejumlah faktor eksternal tersebut antara lain, pemberlakuan alokasi gas industri tertentu (AGIT) dan gangguan supply gas dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan pembatasan kuota gas.

"Untuk wilayah Jawa bagian Barat pembatasan pemakaian gas hanya sebesar 65%, sedangkan di Jawa bagian Timur 75%, dan pemakaian gas di atas AGIT akan dikenakan harga gas yang sangat mahal yaitu USD 15 per MMBTU," kata Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto kepada INDUSTRY.co.id di Jakarta, Selasa (12/3).

Menurutnya, industri keramik nasional dengan sangat terpaksa mengurangi kapasitas produksi. 

"Dengan tingginya harga surcharge gas tersebut membuat produk keramik menjadi tidak berdaya saing," tegasnya.

Faktor lainnya yang membuat penyerapan HGBT belum optimal yaitu kurangnya jaminan kepastian mendapat HGBT sesuai Perpres No. 121 Tahun 2020.

"Seperti contoh, lambatnya persetujuan tambahan alokasi volume gas baru untuk industri-industri keramik yang telah selesai melakukan ekspansi kapasitas produksi dan industri existing yang menaikan kembali tingkat utilisasi produksinya," papar Edy.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Asaki bersama Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) telah berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo pada tanggal 4 Maret 2024 lalu perihal gangguan supply gas dari PGN dan memohon keberlanjutan untuk kebijakan HGBT.

"Gangguan supply gas tersebut harus segera ditangani secara serius oleh pemerintah, karena apabila berlarut-larut maka daya saing industri semakin menurun, dan dengan batas AGIT hanya 61% memaksa industri harus mematikan klin (tungku) pembakar keramik yang dapat ber-impact pada karyawan mulai dirumahkan," tutup Edy.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Gedung BNI

Minggu, 15 September 2024 - 03:52 WIB

BNI Tembus Daftar 1.000 Perusahaan Terbaik Dunia 2024

Majalah TIME dan Statista telah mengumumkan 1.000 perusahaan dunia yang masuk dalam TIME WORLD’S BEST COMPANIES OF 2024, alias 1.000 perusahaan terbaik pada tahun 2024 ini.

 Samsonite Kembali Hadir dengan Luggage Trade-in Program dan Serangkaian Inisiatif Keberlanjutan

Sabtu, 14 September 2024 - 20:21 WIB

Samsonite Kembali Hadir dengan Luggage Trade-in Program dan Serangkaian Inisiatif Keberlanjutan

Jakarta- Samsonite, brand koper global terkemuka yang terus memberikan definisi baru dalam kenyamanan bepergian melalui solusi bagasi yang inovatif dan stylish, kembali hadir dengan kampanye…

RCTI siap menggelar IMAA 2024.

Sabtu, 14 September 2024 - 19:43 WIB

IMAA 2024 Digelar, Hadirkan 15 Kategori Penghargaan Untuk Insan Perfilman

Hadirkan 15 kategori penghargaan, malam puncak IMAA 2024 bakal disiarkan langsung RCTI pada 15 Oktober 2024.

Menhan Prabowo Subianto bertemu PM Vietnam H.E. Pham Minh Chinh di akhir kunjungan kerjanya

Sabtu, 14 September 2024 - 19:29 WIB

Menhan Prabowo Bertemu PM H.E. Pham Minh Chinh Di Akhir Kunjungan Kerja Ke Vietnam

Di akhir kunjungan kerja ke Vietnam, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Vietnam H.E. Pham Minh Chinh, di Vietnam, pada Sabtu (14/9/2024).

Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia Letjen TNI (Purn) Bambang Ismawan (kanan)

Sabtu, 14 September 2024 - 18:06 WIB

ASABRI Berikan Layanan Prima kepada Kasum TNI Letjen (Purn.) Bambang Ismawan

ASABRI senantiasa berupaya untuk dapat memberikan Layanan Prima kepada para Pesertanya, salah satunya melalui penyerahan Manfaat Tabungan Hari Tua (THT) dan Jaminan Pensiun Pertama kepada Kepala…