Penurunan Saham AISA Akibat Anak Usaha Diduga Lakukan Penipuan

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 22 Juli 2017 - 08:40 WIB

Kapolri Tito Karnavian dan Mentan Amran Sulaiman (Foto Ist)
Kapolri Tito Karnavian dan Mentan Amran Sulaiman (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pengamat pasar modal Hans Kwee menilai bahwa penurunan harga saham PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) akibat kasus anak usahanya, yakni PT Indo Beras Unggul (IBU) yang diduga melakukan penipuan.

"Produk beras perseroan dengan merek Maknyuss dan Cap Ayam Jago sedang ada masalah akibat penipuan. Situasi itu memengaruhi kinerja saham perseroan," ujar Hans Kwee yang juga Direktur PT Investa saran Mandiri di Jakarta, Jumat (21/7/2017)

Ia mengemukakan bahwa sekitar 17-18 persen bisnis AISA didapatkan dari hasil penjualan beras. Dengan munculnya kabar negatif itu maka pasar berekspektasi kinerja perseroan ke depan dapat terganggu yang akhirnya berdampak negatif ke harga sahamnya.

Dalam data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham AISA tercatat menurun hingga menyentuh batas bawah "auto rejection" yakni sebesar 24,92 persen menjadi Rp1.205 per saham pada perdagangan akhir pekan ini (Jumat, 21/7).

"Penurunan itu terlalu besar, BEI bisa memanggil perseroan untuk melakukan paparan publik," katanya.

Sementara itu, Direktur Tiga Pilar Sejahtera, Jo Tjong Seng mengatakan bahwa anak usaha perseroan, PT IBU baru-baru ini telah diinspeksi oleh satuan tugas pangan yang berwenang.

"Kami sangat kooperatif dan transparan kepada semua pihak yang berwenang dan saat ini sedang melakukan koordinasi secara internal dan eksternal untuk melakukan verifikasi semua fakta," katanya seperti dilansir Antara.

Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menggerebek gudang beras PT Indo Beras Unggul di Jalan Rengas km 60 Karangsambung, Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat pada Kamis malam.

Menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya, pihaknya menduga mutu dan komposisi beras merek Maknyuss dan Cap Ayam Jago yang diproduksi PT IBU tidak sesuai dengan apa yang tercantum pada label.

"Hal ini didasarkan pada hasil laboratorium pangan terhadap merek beras tersebut," katanya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Mobil listrik

Sabtu, 18 Mei 2024 - 17:57 WIB

Strategi Marketing Dalam Penjualan Kendaraan Listrik atau EV

Dunia transportasi tengah mengalami transformasi besar dengan kemunculan kendaraan listrik (EV) sebagai pemain utama. Hal ini menandakan pergeseran menuju era baru dalam mobilitas manusia, di…

Prescon HI Drone Dragrace 2 di PIK 2

Sabtu, 18 Mei 2024 - 16:27 WIB

HOGERS Indonesia Gelar Balapan Motor Besar Harley Davidson

HOGERS Indonesia menggelar lomba balapan dan ketangkasan motor Harley terbesar di Indonesia. Event berskala Nasional buatan HOGERS Indonesia Drag Race of National Event 2 (HIDRONE2) ini dilaksanakan…

Implementasi IoT untuk pertanian

Sabtu, 18 Mei 2024 - 15:02 WIB

Jadi Mitra Kemkominfo, MSMB Implementasi Sistem Pintar Berbasis IoT untuk 7 Green House di Temanggung

PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB), start up agritech dari Sleman, Yogyakarta, baru-baru ini menjadi mitra layanan implementasi teknologi berbasis IoT (Internet of Things) Kementerian…

SUPER AIR JET Buka Rute Baru

Sabtu, 18 Mei 2024 - 13:39 WIB

Dukung IKN, SUPER AIR JET Buka Rute Baru!

SUPER AIR JET mulai 6 Juni 2024 perkenalkan penerbangan non-stop pertama dari Bandar Udara Dhoho, Kediri, Jawa Timur ke Bandar Udara Internasional SAMS Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur,…

Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), menggelar talkshow Bincang Dekranas yang mengusung tema “Fashion dan Kriya Indonesia Mendunia” dalam rangkaian agenda Perayaan HUT Dekranas ke-44 di Kota Surakarta.

Sabtu, 18 Mei 2024 - 13:31 WIB

Bikin Bangga! Produk Industri Fesyen dan Kriya RI Mampu Bersaing di Pasar Global

Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan sektor industri kerajinan dan fesyen di tanah air karena potensi pasarnya yang besar dan diyakini dapat berdaya saing…