Rektor Presuniv: Kampus Harus Berani dan Adaptif Menjawab Kebutuhan Dunia Usaha

Oleh : Ridwan | Kamis, 07 September 2023 - 11:30 WIB

Rektor President University (Presuniv) Prof. Dr. Chairy
Rektor President University (Presuniv) Prof. Dr. Chairy

INDUSTRY.co.id - Cikarang - Rektor President University (Presuniv) Prof. Dr. Chairy menyebut bahwa perguruan tinggi perlu mereformasi dirinya sendiri. 

Menurutnya, saat ini banyak materi perkuliahan yang diajarkan kampus ternyata sudah tidak sejalan lagi dengan kebutuhan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).

Di sisi lain, DUDI juga tengah mereformasi bisnisnya dari yang semula berbasis Industry 3.0 menuju Industry 4.0, dan bahkan Society 5.0. Kondisi tersebut menuntut perguruan tinggi untuk berani merombak sistem pendidikannya agar lebih sejalan dengan kebutuhan DUDI.

Maka dari itu, Universitas harus berani meninggalkan beragam pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lama yang sekarang ini sudah tidak dibutuhkan lagi. 

"Apalagi sekarang ini semakin banyak saja jenis-jenis pekerjaan yang hilang, dan digantikan oleh mesin. Maka, untuk merespon perkembangan tersebut, universitas harus adaptif dan berani mendisrupsi dirinya sendiri," kata Prof. Chairy saat membuka pelatihan Kepemimpinan di Perguruan Tinggi yang diselenggarakan President University (Presuniv) selama sepekan pada Agustus 2023 lalu. 

Pelatihan Kepemimpinan di Perguruan Tinggi ini merupakan bagian dari program yang dikelola oleh konsorsium iHiLead atau Indonesia Higher Education Leadership. Konsorsium ini terdiri dari tujuh universitas asal Indonesia, dan tiga universitas dari Uni Eropa. 

Adapun ketujuh universitas dari Indonesia yaitu, President University, Universitas Padjajaran, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Islam Indonesia, Universitas Brawijaya, STIE Malangkucecwara, Universitas Negeri Semarang.

Sementara tiga universitas asing terdiri dari University of Gloucestershire dari United Kingdom, International School for Business and Social Studies (ISBSS) dari Slovenia; dan University of Granada dari Spanyol.

Konsorsium ini berada di bawah supervisi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Dalam pelaksanaannya, konsorsium iHiLead mendapat dukungan dari Education, Audiovisual and Culture Executive Agency (EACEA), sebuah badan yang berada di bawah Eramus+ dari Uni Eropa.

Erasmus+ adalah komisi di Uni Eropa yang mendukung berbagai kegiatan dalam bidang pendidikan, pelatihan, kepemudaan dan olahraga di berbagai negara di dunia.

Pelatihan Kepemimpinan di Perguruan Tinggi bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia melalui reformasi pemimpin dan kepemimpinannya. Sasaran akhir pelatihan adalah agar kualitas lulusan universitas semakin mampu menjawab kebutuhan DUDI yang sangat dinamis.

Materi pelatihan mencakup enam topik. Mulai dari Authentic Leadership, Managing People, Managing Resources yang terbagi atas dua sub topik, yakni finance dan aset-aset fisik, Managing Change, dan Managing Conflict. 

Pada sesi terakhir, setiap peserta diminta untuk menyusun Action Learning Set. Mereka diminta mengidentifikasi permasalahan yang ada di setiap unitnya, lalu menyusun agenda perubahan apa yang mesti dilakukan, termasuk target dan timeline, serta sumber daya dan berkolaborasi dengan unit mana saja. 

Indonesia saat ini memasuki era Industry 4.0 yang dipicu oleh perkembangan teknologi, khususnya teknologi digital. Di sisi lain, masih banyak perguruan tinggi di Indonesia yang dikelola dengan cara-cara lama. 

“Sistem pendidikannya masih memakai pola-pola yang merupakan peninggalan masa lalu. Belum adaptif terhadap kemajuan yang terjadi di dunia industri dan mengadopsi perkembangan teknologi,” ungkap Ketua Yayasan Pendidikan Universitas Presiden Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji.

Maka, tak heran jika banyak pengetahuan dan keterampilan lulusan perguruan tinggi yang kurang sesuai dengan kebutuhan DUDI. Ini kemudian tercermin dari masih tingginya lulusan perguruan tinggi yang menganggur. 

Menurut paparan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2022, jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 143,72 juta orang atau naik 3,57% dibanding tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 5,86%, atau turun 0,63% dibandingkan dengan Agustus 2021.

BPS juga merinci lebih jauh rasio TPT sesuai dengan tingkat pendidikannya. Rasio TPT terbesar adalah dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mencapai 9,42%, disusul oleh lulusan SMA (8,57%), SMP (5,95%) dan Diploma I s/d III (4,59%), universitas yang mencapai 4,8%, dan SD ke bawah (3,59%).

Masih menurut data BPS, jumlah lulusan perguruan tinggi yang menganggur per Agustus 2023 mencapai 673.485 orang. Ini bukan jumlah yang sedikit. Setiap tahun rata-rata jumlah lulusan perguruan tinggi mencapai 1,8 juta orang. Jadi, ada sekitar 37% dari lulusan universitas yang menganggur.

Kondisi semacam ini tentu tidak bisa dibiarkan, karena berpotensi mengancam tercapainya target Indonesia Emas pada 2045. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) sudah melakukan berbagai upaya. Di antaranya, menggelar program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang salah satu jenis kegiatannya adalah memberikan kesempatan bagi mahasiswa mengikuti program magang di berbagai perusahaan. 

Lewat program ini mahasiswa bisa belajar langsung dari DUDI, sehingga setelah lulus bisa langsung siap kerja. Program ini diharapkan mampu meningkatkan serapan lulusan perguruan tinggi oleh DUDI.

Meski begitu Kemendikbudristek tak bisa berjalan sendiri. Perguruan tinggi harus ikut mendukung melalui berbagai programnya. Di antaranya, perguruan tinggi perlu mereformasi dirinya agar materi kuliah yang diajarkan kampus dan juga kualitas lulusannya selaras dengan kebutuhan DUDI. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih berbincang dan belanja bersama dengan anak-anak yatim didampingi perwakilan LAZ.

Sabtu, 27 Juli 2024 - 11:18 WIB

BSI Ajak 140 Anak Yatim Belanja, Ajarkan Literasi Transaksi Syariah

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkolaborasi dengan 7 (tujuh) Lembaga Amil Zakat (LAZ) menyelenggarakan acara Lebaran Anak Yatim untuk berbagi kebahagiaan berupa belanja bersama di Department…

Lokasi Bendungan Jlantah dan Jragung

Sabtu, 27 Juli 2024 - 10:32 WIB

Waskita Karya Ungkap Progres Bendungan Jlantah dan Jragung

Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Muhammad hanugroho didampingi Direktur Operasi II Waskita Karya Dhetik Ariyanto mengunjungi lokasi pembangunan Bendungan Jlantah dan Jragung di…

YBM BRILiaN telah memperoleh kembali izin operasional sebagai Lembaga Amil Zakat

Sabtu, 27 Juli 2024 - 09:44 WIB

Kemenag RI Menyerahkan SK Izin Operasional Sebagai Lembaga Amil Zakat Skala Nasional Kepada YBM BRILiaN

Yayasan Baitul Maal BRILiaN atau YBM BRILiaN telah memperoleh kembali izin operasional sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) Skala Nasional berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia…

Direktur Utama Kideco, M. Kurnia Ariawan, bersama Direktur Eksekutif IBCWE, Clara Wita Krisanti, setelah menandatangani kerja sama antara Kideco dan IBCWE

Sabtu, 27 Juli 2024 - 09:10 WIB

Dirut Kideco: Perusahaan Tambang Harus Berikan Kesempatan yang Sama Terhadap Perempuan

Direktur Utama PT Kideco Jaya Agung (Kideco), Mohammad Kurnia Ariawan mengatakan, pekerjaan tambang, tidak lagi menjadi pekerjaan yang harus didominasi oleh laki-laki. Menurutnya, kini perusahaan…

Launching Mandiri Lippo Malls Card

Sabtu, 27 Juli 2024 - 08:18 WIB

Penuhi Kebutuhan Lifestyle, Bank Mandiri Luncurkan Mandiri Lippo Malls Card dan Solusi Valuta Asing

Bank Mandiri bersama Lippo Malls, anak perusahaan Lippo Group memperkuat kolaborasi dengan meluncurkan kartu kredit co-branding Mandiri Lippo Malls Card. Lewat inovasi ini, diharapkan dapat…