Kemenperin Bantah Isu Industri Alas Kaki 'Kembang-kempis'

Oleh : Ridwan | Sabtu, 03 Juni 2023 - 06:30 WIB

Produksi Alas Kaki (Foto BBC.com)
Produksi Alas Kaki (Foto BBC.com)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menepis isu terkait kondisi sektor alas kaki yang mengalami penurunan utilisasi hingga mencapai 50%.

"Tolong di klarifikasi, karena data terakhir kami utilisasi di angka 89%. Artinya , sebenarnya untuk industri alas kaki ini ada kenaikan kembali di pasar ekspor," tegas Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin, Adie Rochmanto Pandiangan di Jakarta, kemarin.

Meski demikian, Adie mengakui bahwa ada gangguan di luar negeri yang membebani industri alas kaki nasional. 

"Khusus tekstil dan alas kaki sangat terganggu, karena 65% untuk pasar ekspor. Jadi ketika kondisi geopolitik ekonomi luar terganggu maka laju inflasi yang kita harap membaik di Uni Eropa ternyata 8,1%, Amerika Serikat 5% ini sangat mengganggu kami," terangnya.

Namun, disisi lain, dirinya menyebut bahwa sektor alas kaki (sepatu) yang berorientasi pasar domestik tidak terganggu karena adanya permintaan jelang tahun ajaran baru sekolah.

"Permintaan meningkat jelang tahun ajaran baru sekolah, namun secara keseluruhan memang tidak bisa banyak membantu," tegas Adie.

Oleh karena itu, Kemenperin terus berkordinasi dan berdiskusi dengan berbagai Kementerian dan lembaga, terakhir dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Bank Indonesia (BI) membicarakan sektor padat karya dimana konsumsi sampai 18 bulan belum bisa diharapkan keadaan membaik.

"Dalam rangka antisipasi, kami dengan Kemendag mengelar business matching untuk pasar Afrika. Untuk pasar tradisional, kota tidak bisa berharap banyak," tandas Adie.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri mengatakan, akibat penurunan order itu, utilisasi pabrik terutama orientasi ekspor, kini rata-rata hanya 50%. Ada yang hanya 30-40%. Padahal, dalam kondisi normal bisa 100%.

Akibatnya, kata Firman, terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran.

Pada periode Januari – Mei 2023, PHK bertambah 6.000 orang, sehingga sejak tahun lalu sudah 31.700 pekerja terkena PHK.

Dirinya mengungkapkan bahwa penambahan 6.000 orang yang terkena PHK pada periode Januari – Mei 2023 bukan karena tidak berfungsinya Permenaker No 5/2023 tentang Penyesuaian Waktu Kerja dan Pengupahan pada Perusahaan Industri Padat Karya Tertentu Berorientasi Ekspor yang Terdampak Perubahan Ekonomi Global.

Firman menyebut, hingga saat ini belum ada indikator yang menunjukkan ekonomi global akan bergerak ke arah positif. Terlebih, sisi politik di Amerika Serikat (AS) masih memanas. Kondisi ini tentunya akan mempengaruhi kondisi ekonomi AS, yang akan semakin menurunkan permintaan ekspor.

“Pangsa pasar ekspor terbesar kita itu di AS yang sekitar 33%. Kemudian, Uni Eropa 25%, dan Tiongkok 17%. Hingga saat ini, belum ada indikator positif yang betul-betul bisa memengaruhi permintaan ekspor,” terangnya dikutip CNBC, beberapa waktu lalu.

Firman mengaku tidak mudah untuk mencari pasar alternatif untuk ekspor. Hal ini karena produk alas kaki Indonesia yang diekspor adalah produk premium, yang segmen pasarnya berbeda dengan negara lain.

“Masih agak susah mencari pasar ekspor yang baru. Satu-satunya cara melakukan efisiensi,” tutup Firman.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…