Mahasiswa Indonesia Bisa Ikuti Program Wirausaha di Kampus Ini dan Gratis
Oleh : Kormen Barus | Kamis, 28 Juli 2022 - 16:15 WIB

Rektor Universitas Prasetiya Mulya
INDUSTRY.co.id, Jakarta – Data terbaru Badan Pusat Statistik mencatat, tingkat pengangguran di Indonesia pada tahun ini mencapai 5,83 persen, atau sekitar 8,40 juta orang dari total penduduk usia kerja yang sebanyak 208,54 juta orang. Yang mengejutkan, dari jumlah tersebut, sebanyak 13,17 persen di antaranya, atau sekitar 1,2 juta orang, merupakan pengangguran terdidik alias mereka yang bergelar diploma dan sarjana.
Masih tingginya tingkat pengangguran terdidik di Indonesia itu, menurut dosen sekaligus Ketua Program Wirausaha Merdeka Universitas Prasetiya Mulya, Dr. Hesti Maheswari, terjadi akibat kurang terasahnya keterampilan wirausaha para mahasiswa di Indonesia. “Akibatnya, ketika mereka tidak mendapatkan pekerjaan, atau keluar dari pekerjaan karena terkena pemutusan hubungan pekerjaan (PHK), mereka menganggur,” kata Hesti di sela perhelatan Creatifest Universitas Prasetiya Mulya di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu, 23 Juli 2022.
Untuk menekan tingkat pengangguran terdidik tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Kementerian Keuangan pada tahun ini telah meluncurkan program Wirausaha Merdeka yang diselenggarakan di 17 kampus. Universitas Prasetiya Mulya, sebagai salah satu pelaksana program, membuka kesempatan bagi mahasiswa dari universitas lain dari seluruh Indonesia untuk bergabung mengikuti program tersebut.
“Kami dipercaya pemerintah untuk melakukan transfer knowledge ilmu bisnis yang ada pada kurikulum Universitas Prasetiya Mulya kepada mahasiswa dari kampus lain. Karena itu kami berharap jumlah peserta dari kampus lain jumlahnya lebih banyak dari peserta asal Universitas Prasetiya Mulya,” ujar Hesti.
Dalam program ini, ia melanjutkan, para peserta akan mendapatkan banyak benefit. Mulai dari perkuliahan ilmu bisnis gratis selama satu semester di Universitas Prasetiya Mulya, akses terhadap purwarupa model bisnis untuk mereka jalankan termasuk modalnya, hingga program bimbingan dari para ahli di kampus dan praktisi.
Untuk mengikuti program ini, Hesti menjelaskan, mahasiswa dari kampus manapun bisa mengajukan diri dengan memenuhi sejumlah syarat umum yang ditentukan Kemendikbudristek. Selain itu, ada satu syarat khusus yang ditentukan oleh tim Universitas Prasetiya Mulya, yakni membuat proposal berisi narasi tentang motivasi mereka mengikuti program Wirausaha Merdeka dan ide bisnis yang mereka ajukan.
“Program ini terbuka bagi mahasiswa jurusan apapun, vokasi, teknik, sastra, ilmu sosial dan politik, dan sebagainya. Kami akan seleksi berdasarkan motivasi dan ide bisnis mereka, dengan harapan setelah program berakhir mereka bisa mengeksekusi ide yang mereka godok.” Para peserta yang terpilih pun, kata Hesti, nantinya mendapatkan fasilitas penyetaraan satuan kredit semester di kampus asalnya.
Pentingnya Ilmu Bisnis Bagi Wirausaha
Kepala Sub Program Studi Manajemen Bisnis Universitas Prasetiya Mulya, M. Setiawan Kusmulyono, MM., mengatakan, nantinya para peserta program Wirausaha Merdeka yang terpilih akan mengikuti perkuliahan sesuai kurikulum di Universitas Prasetiya Mulya. “Di Prasetiya Mulya, kami merancang kurikulum perkuliahan seperti sebuah ekosistem yang bertujuan untuk melahirkan wirausaha dengan karakter tangguh dan tidak pantang menyerah, memiliki pengetahuan dan keterampilan mengelola bisnis, serta memiliki kepekaan sosial,” ujarnya.
Tiga karakter itulah, kata Setiawan, yang membuat para lulusan Prasetiya Mulya selalu siap menghadapi berbagai situasi, baik langsung terjun menjadi pengusaha muda setelah lulus, memilih masuk dunia kerja terlebih dahulu, maupun bekerja sambil menjalankan usaha. Saat ini, Setiawan menjelaskan, sekitar 27 persen lulusan Universitas Prasetiya Mulya langsung mengambil jalan sebagai wirausaha. “Jumlah ini lebih tinggi dari kampus bisnis dunia, di mana rata-rata lulusan mereka hanya 11 persen yang begitu lulus langsung menjadi wirausaha.”
Setiawan menjelaskan, pendidikan ilmu bisnis sangat penting bagi para calon wirausaha. “Meski pada dasarnya siapa saja bisa memulai bisnisnya sendiri, dan banyak orang yang mengatakan menjadi wirausaha itu tidak perlu sekolah, tapi ilmu bisnis yang diajarkan di kampus, dapat menjadi faktor penentu kesuksesan usaha seorang wirausaha,” ujar Setiawan. “Mereka yang berbisnis tanpa bekal ilmu akademis, akan belajar melalui proses trial and error. Biasanya proses itu memakan waktu panjang, bisa 10 sampai 15 tahun sampai mereka menemukan formula tepat.”
Sementara itu, Setiawan melanjutkan, pelaku wirausaha yang dibekali dengan teori dan ilmu bisnis punya kemampuan untuk menemukan ide, mencari solusi atas masalah yang dihadapi, dan menjalankan bisnisnya secara terstruktur. “Hal ini dapat mengurangi risiko kegagalan dan ketidakpastian saat mereka menjalankan bisnisnya.” Di Prasetiya Mulya, kata Setiawan, para mahasiswa dididik dan diajak untuk menjalani proses bisnis dari mulai menggali ide sampai menghadapi aneka tantangan usaha itu, bahkan sejak masa awal perkuliahan.
Selain ilmu bisnis, Universitas Prasetiya Mulya juga melengkapi kurikulumnya dengan STEM atau science, technology, engineering, and math. Dengan kolaborasi dua rumpun ilmu ini, menurut Setiawan, para peserta didik di Prasetiya Mulya pun mendapatkan bekal ilmu teknologi. “Sehingga para mahasiswa akan memiliki visi yang panjang, terbiasa menghadapi perubahan tren, serta siap membuat berbagai inoviasi dan model bisnis. Hal yang tak kalah penting adalah, mereka juga dibekali dengan kepekaan sosial, sehingga ke depannya bisnis yang mereka bangun bisa menjadi lapangan pekerjaan bagi orang lain.”
Dua mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya yang kini menjalani semester IV di Program S1 Bisnis, Clarissa Mitzi dan Siditio Oktobiliandy, mengakui besarnya manfaat ilmu yang mereka dapatkan di kampus sebagai bekal menjalankan usaha. Clarissa yang kini tengah mengembangkan bisnis dessert frozen yoghurt bernama Kuka, mengatakan di dunia nyata menjalankan bisnis tidaklah mudah. “Niat dan ide saja tidak cukup. Calon pengusaha harus memiliki perencanaan yang baik sebelum mengeksekusi idenya. Teori-teori bisnis yang kami dapatkan di kampus sangat membantu saat kami membuat perencanaan, mulai menjalankan usaha, dan mencari cara untuk mengembangkan usaha kami,” ujarnya.
Sedangkan, Tio yang tengah membangun bisnis produk perawatan rambut Serra berpendapat, ilmu bisnis sangat menentukan tingkat keberhasilan sebuah usaha yang dijalankan. “Tanpa ilmu, berbisnis itu seperti berjudi, perbandingan gagal dan berhasilnya 50:50. Tapi dengan dasar ilmu bisnis yang dimiliki seorang calon pengusaha dapat meningkatkan peluang keberhasilannya hingga 20-30 persen.” Selain itu ilmu bisnis juga bisa membuat seorang pengusaha menjalankan bisnisnya secara sustainable. “Karena dengan ilmu bisnis, pengusaha dapat membuat perencanaan yang matang dan tepat, sehingga bisnisnya bisa berjalan untuk jangka waktu panjang, tidak sekadar jadi lalu berhenti di tengah jalan.”
Universitas Prasetiya Mulya adalah pelopor program MBA dan sekolah bisnis terkemuka di Indonesia. Lembaga ini didirikan pada tahun 1982 oleh para pemimpin bisnis ternama di masa itu, dengan visi misi Prasetiya Mulya untuk menjadi pusat pembelajaran yang baik bagi para wirausahawan, profesional, dan peneliti bisnis.
Pada tahun 2005, mengawali dibukanya program sarjana, Universitas Prasetiya Mulya kembali menegaskan dedikasi para pendirinya untuk mendidik wirausaha muda Indonesia. Sejak saat itu, pendaftaran mahasiswa setiap tahun menunjukkan angka yang terus meningkat dan sebagai konsekuensinya, dibutuhkan lebih banyak ruang. Di penghujung tahun 2009, Universitas Prasetiya Mulya mulai membangun kampus kedua dengan luas total 8 hektar yang terletak di BSD City Kavling Edutown I.1, Jl. BSD Raya Utama, BSD City
Kampus BSD menawarkan suasana belajar yang menyenangkan, jauh dari kemacetan Jakarta, didukung dengan fasilitas kampus yang unggul. Kampus baru yang dibangun khusus untuk melayani mahasiswa sarjana dengan lebih baik dan lebih kreatif melambangkan komitmen Universitas Prasetiya Mulya untuk menawarkan standar keunggulan tertinggi dalam pendidikan dan penciptaan wirausahawan sukses dan profesional bisnis.
Baca Juga
Dorong Kebiasaan Pilah Sampah Sejak Dini, Yayasan WINGS Peduli Resmikan…
Sandal Oscar Dainichi Angkat Keberlanjutan
MoreFood Expo 2026 Resmi Diluncurkan: Gerbang Strategis Menuju Pasar…
IN2MOTIONFEST 2025 Siap Guncang Dunia, Indonesia Mantapkan Posisi…
Pokémon Champions dan Pokémon Friends Hadir di Nintendo Switch…
Industri Hari Ini

Minggu, 27 Juli 2025 - 18:50 WIB
Gelar Door of Future Experience, Morinaga Ajak Ayah Bunda Eksplorasi Potensi Profesi Mada Depan si Kecil
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, Kalbe Nutritionals melalui Morinaga menghadirkan program “Door of Future” Experience di Car Free Day (CFD) Jakarta.

Minggu, 27 Juli 2025 - 18:43 WIB
Telkom Gelar Indonesia Digital Learning - Cirebon 2025, Dukung Cakap Digital Bagi Pendidik
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk kembali menyelenggarakan Indonesia Digital Learning (IDL), yang tahun ini memasuki pelaksanaan ke-13. Kegiatan IDL 2025 dikemas dalam bentuk pelatihan Digital…

Minggu, 27 Juli 2025 - 18:29 WIB
Wamen Irene Hadiri Festival Jamu: Dorong Jamu Jadi Identitas Budaya dan Produk Global
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menghadiri Festival Jamu yang digelar di Epiwalk, Jakarta Selatan, pada Sabtu (26/7). Kehadirannya menjadi wujud nyata dukungan pemerintah…

Minggu, 27 Juli 2025 - 18:06 WIB
Berkat Pembiayaan Subsidi BTN Syariah DA'I dan Guru Ngaji Bisa Punya Rumah Impian
Jakarta-Pemerintahan di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), dan PT Bank Tabungan…

Minggu, 27 Juli 2025 - 13:58 WIB
BSI Pertegas Komitmen Global Terhadap ESG dan Keuangan Berkelanjutan
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mempertegas komitmennya dalam mendorong penerapan prinsip ESG dan keuangan berkelanjutan di tingkat global. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran BSI dalam…
Komentar Berita