Sejak 2014 Rusia Curi 13,6 Miliar Meter Kubik Gas Milik Ukraina

Oleh : Herry Barus | Kamis, 07 Juli 2022 - 11:47 WIB

Bendera Ukraina (Ist)
Bendera Ukraina (Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- —Tidak hanya seperti yang dikatakan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, bahwa Rusia telah menjadi organisasi teroris terbesar di dunia, boleh jadi di bawah Vladimir Putin Rusia pun merupakan maling terbesar dan paling terorganisasi di dunia. Sejak 2014, seiring pencaplokan semena-mena wilayah Krimea yang dikuasai Ukraina sebelumnya, Rusia telah mencuri tidak kurang dari 13,6 miliar meter kubik gas Ukraina.

Berdasarkan data yang diperoleh dari sumber-sumber seperti Trading Economics, Black Sea News dan EEX, Forbes menghitung setidaknya jumlah tersebut merupakan volume gas yang dicuri Rusia dari Ukraina.

Pencurian itu dilakukan tak lama setelah Semenanjung Krimea dianeksasi melalui agresi bersenjata Moskow. Saat itu, tak hanya peralatan milik Ukraina dan perusahaan Ukraina yang mereka curi, melainkan pula sekalian dengan ladang-ladang gas yang ada.

Menurut data yang dicatat Forbes, pada 2014 Rusia telah mencuri 2,0 miliar meter kubik gas. Angka itu berkurang menjadi 1,8 miliar meter kubik pada 2015. Selanjutnya, pada 2016 volume gas Ukraina yang diambil menjadi 1,7 miliar meter kubik; angkanya tetap selama 2017, menjadi 1,6 miliar pada 2018; 1,5 pada 2019;1,4 pada 2020; 1,3 pada 2021 dan mencatatkan angka 0,6 miliar meter kubik gas selama bulan-bulan di tahun 2022 ini.

“Pencurian itu menjadi alasan perusahaan gas Ukraina, Naftogaz, menuntut perusahaan Rusia, Gazprom di Pengadilan Internasional,”tulis Forbes.

Berkaitan dengan pencurian itu pula, Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam pernyataan pers yang mereka keluarkan mendesak agar bank Rusia,  Gazprombank, dikenai sanksi dan dikeluarkan dari sistem perbankan Eropa, SWIFT.

“Bank Rusia, Gazprombank, digunakan untuk menerima pembayaran negara-negara Eropa untuk gas dan minyak. Dengan uang itu mereka membayar gaji kepada pasukan Rusia yang melancarkan perang agresif dan bertindak brutal terhadap warga Ukraina,”tulis salah satu pernyataan Kemenlu Ukraina. 

Rusia tampaknya memang tidak lagi mengindahkan adab internasional. Dua pekan lalu, media terkemuka Fortune menulis sebuah artikel yang menyatakan Rusia telah menjual gandum milik Ukraina yang dicurinya curian di sebuah pelabuhan di Suriah.

Bersama Reuters, media itu melaporkan, pada sekitaran 18 Juni lalu, banyak kapal berbendera Rusia dilaporkan terlihat menurunkan gandum Ukraina di luar negeri. Dua kapal curah Rusia, kapal dagang yang dirancang untuk membawa kargo curah yang tidak dikemas seperti biji-bijian, terlihat sedang membongkar muatan biji-bijian di pelabuhan Suriah oleh perusahaan satelit AS, Maxar Technologies. Kapal-kapal yang sama beberapa hari sebelumnya terlihat memuat biji-bijian di kota pelabuhan Krimea, Sevastopol. Berdasarkan citra satelit yang diambil pada bulan Mei, Maxar melaporkan bahwa pasukan Rusia selama berminggu-minggu dilaporkan memuat biji-bijian Ukraina yang mereka curi.

Gambar Maxar itu menguatkan laporan badan intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina, yang pada Mei lalu mengatakan, kapal-kapal Rusia telah mengangkut gandum hasil curian dari Ukraina itui ke Suriah. Baik PBB dan intelijen AS telah memperingatkan bahwa ada bukti yang dapat dipercaya bahwa pasukan Rusia telah mencuri hasil panen Ukraina.

Bulan lalu, CNN melaporkan bahwa truk Rusia juga terlihat menjarah silo gandum Ukraina dan mengangkut barang curian ke pelabuhan yang dikuasai Rusia di Krimea. Pasukan Rusia telah mencuri sekitar 600 ribu  ton gandum Ukraina selama perang, menurut UAC, serikat produsen pertanian Ukraina. Dari jumlah tersebut, sekitar 100 ribu ton gandum senilai lebih dari 40 juta dollar AS telah dikirim ke Suriah selama tiga bulan terakhir, sebagaimana dinyatakan Kedutaan Ukraina di Lebanon, kepada Reuters awal bulan ini.

"Ini adalah kegiatan kriminal,"kata Kedutaan tersebut. Pejabat Rusia sendiri telah berulang kali membantah bahwa pasukannya bukan kelompok pencopet yang mencuri biji-bijian Ukraina. Dalam sebuah wawancara, pekan lalu Wakil Perdana Menteri Rusia, Viktoria Abramchenko, mengatakan bahwa Rusia “tidak mengirim-kan biji-bijian dari Ukraina.”

Namun terlepas dari protes Rusia, pejabat Ukraina berkeras bahwa gandum curian dari Ukraina telah beredar di banyak negara Timur Tengah dan Afrika. Seorang utusan diplomatik Ukraina untuk Turki mengatakan kepada wartawan bulan ini,  bahwa pembeli Turki menerima kiriman biji-bijian curian dalam jumlah besar. [Forbes/Reuters/Fortune/CNN]

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bahana TCW

Selasa, 16 April 2024 - 15:16 WIB

Berkinerja baik, Bahana ETF Bisnis 27 Diganjar Penghargaan sebagai Best ETF Indeks dalam Best Mutual Funds Award 2024

Masyarakat Indonesia telah familiar dengan berbagai jenis investasi termasuk reksa dana. Beberapa produk reksa dana yang secara umum hadir di tengah masyarakat Indonesia yakni reksa dana pasar…

Halalbihalal Idul Fitri 1445 H, Menteri Basuki Ingatkan Insan PUPR Perbarui Niat Kerja untuk Ibadah

Selasa, 16 April 2024 - 14:03 WIB

Halalbihalal Idul Fitri 1445 H, Menteri Basuki Ingatkan Insan PUPR Perbarui Niat Kerja untuk Ibadah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar kegiatan Halalbihalal di kantor Kementerian PUPR pada hari pertama masuk kantor usai Libur Idul Fitri 1445 H, Selasa (16/4/2024),…

Atasi Downtime, Simak Strategi Ini Agar Hybrid Meeting Berjalan Lancar

Selasa, 16 April 2024 - 13:53 WIB

Atasi Downtime, Simak Strategi Ini Agar Hybrid Meeting Berjalan Lancar

Penerapan sistem kerja hybrid di Indonesia semakin bertambah. Survei Logitech mengenai "Hybrid Work Trend & Insights Indonesia 2023" menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan (27%) dalam…

Xiaomi Ramadan Xtra

Selasa, 16 April 2024 - 10:48 WIB

Promo Ramadan Xtra Xiaomi Hadirkan Potongan Harga Hingga 800 Ribu Rupiah

Ramadan 2024 menjadi istimewa karena suasana telah kembali normal, memungkinkan setiap orang sepenuhnya mengabdikan diri pada ibadah, doa, serta memperkuat ikatan keluarga dan kerabat.

Hutama Karya Kantongi Laba Bersih Rp 1, 872 Triliun

Selasa, 16 April 2024 - 09:42 WIB

Hutama Karya Kantongi Laba Bersih Rp 1, 872 Triliun

Tidak lama ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberi apresiasi positif PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) sebagai BUMN yang tergolong “sehat”.